Multi Makmur Lemindo and Savir Travel Keliling Taiwan 8 hari 7 Malam.

Multi Makmur Lemindo and Savir Travel Keliling Taiwan 8 hari 7 Malam.
Tanggal 08 April 2018 s/d 15 April 2018




Day 01, Minggu 08 Apwil 2018

Menjemput tamu, total 19 + 1 orang dengan pesawat EVA-BR238,  Jam 20:45 tiba, namun sedikit delay hingga jam 20:51 baru mendarat.
Setelah tamu mengurus kartu telpon untuk internet unlimited 7 hari, kami langsung menuju ke  tempat turun naik tamu monil wisata di lokasi lapangan parkir nomor 4. Beberapa jam sebelumnya, saya sudah mempersiapkan orderan tamu, roti buat cemilan di mobil.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih setenggah jam, kami sampai di hotel "Century Hotel Taoyuan 蜜月世紀大飯店" . Sampai dihotel kurang lebih jam 23:00. Ada tamu bilang ingin minum sedikit buat hangatin badan, kebetulan dekat sana ada toko "khuai cao ( Masakan cepat )" jadi saya bawa minum kesana hingga jam 02:00 baru pulang hotel lagi.






Day 02, Senin 09 Maret 2018

Agenda perjalanan : Hotel -->Windows On China ( Taoyuan ) --> Sanyi Wood Sculpture Museum ( Miaoli) ---> Fengjia Night Market ( Taichung ) --> Hotel Galerie Taichung

Jam 09:00 kami sudah berangkat ke Window On China. Sampai ke WOC sekitar jam 09:45. Acara bebas di WOC hingga jam 13:00 baru keluar menuju mobil. Kurang lebih jam 13:30 mebil meninggalkan WOC menuju ke Sanyi Wood Sculpture Museum, akan tetapi hari ini adalah hari Senin yang merupakan hari libur museum ini ( kecuali senin hari raya ) . Sebagai gantinya, tamu dibawa jalan-jalan ke Wood Sculpture Street yang berada disamping museum dan ke Sanyi Che-Ting Rest Area yang juga ada tukang kerajinan seni ukir kayu serta "toilet" dengan gambar 3 Dimensi. Sekitar jam 16:00 kami meninggalkan Sanyi Ce-Ting Sculpture Street menuju ke Taichung Fengjia Night Market. Sampai di Tempat parkir mobil wisata, masih belum jam 17:00. Kami berjalan kaki sekitar 10 menit dari tempat parkir ke pusat pasar malam. Sampai di meeting point Night Market jam menunjukkan pukul 17:00 dan tamu bilang belum lapar, mau makan agak malam sedikit, jadi diambil kesepakatan makan pada jam 19:00 di Restoran San You Ding di pasar malam. Selesai makan malam, langsung jalan kaki kembali ke tempat parkir mobil. Malam ini sampai ke hotel hanya jam 20:00 lebih, tidak membuat supir overtime. Malam ini nginap di Galeri Hotel Taichung






Day 03, Selasa 10 April 2018

Agenda : Hotel Taichung ---> Nantou Sun Moon Lake (Wenwu Temple ---> Dermaga Zaowu ---> Dermaga dan Vihara Xuan Guang---> Dermaga Itha Thao Village  ---> Lunch at Man Gai Dan ---> Mao's House ---> Pagoda Ci-En ) ---> Dinner at Chiayi Beigang Formosa Baodao Restaurant --->De Reve Hotel Chiayi

Jam 09:00 berangkat dari hotel menuju ke Wenwu Temple. Rencananya mau di Wenwu Temple sampai jam 11:00 saja, namun berhubung mau foto grup di Wenwu Temple, akhirnya tunggu menunggu hingga hampir jam 11:30 baru selesai. 









Sekitar jam 11: 45 kami naik kapal ferry keliling danau, pemberhentian pertama adalah di dermaga Xuan Guang, kemudian akan dilanjutkan dengan jalan kaki naik tangga ke Vihara Xuan Guang yang berada diatas.



Berhubung waktu kami tidak banyak, kamu sudah janji restoran untuk makan siang jam 12:30. oleh sebab itu di Xuan Guang Dermaga + Vihara Xuan Guang, saya hanya bisa memberikan waktu sekitar 20 menit saja. Berhubung harus naik tangga, oleh sebab itu hanya 5 peserta saja yang naik, satu wanita dan empat pria.





Selesai di Xuan Guang Temple, kami kembali naik Ferry yang masih tetap setia menunggu kami tempat kami turun tadi, selanjutnya perjalanan kami lanjutkan ke dermaga Itha Thao, tujuan utama kesana adalah makan siang, dan belanja jamurt Linzhi di Mao's House.
Tentu saja, sampai di dermaga Itha Thao tidak lupa foto grup dulu.





Setelah acara di Itha Thao selesai, kami berjalan kaki kembali menuju ke tempat parkir mobil di parkiran Itha Thao. Kami naik ferry ke dermaga ini, sedangkan supir membawa mobil langsung ke dermaga ini untuk menjemput kami. 
Perjalanan berikutnya adalah menuju Pagoda Ci-En, jarak mobil tidak jauh, tapi jalan kaki yang sangat jauh. Jalan pulang pergi sekitar 2 kilo meter, perginya sedikit menanjak. Oleh sebab itu swparuh dari tamu tidak mau ke atas. Yang ke atas hanya sekitar 10 orang saja. Pemandang di Ci-En Ta sangatlah bagus. Sampai di Pagoda Ci-En, selain kami, masih ada turis lokal Taiwan, turis Hongkong dan turis dari negara barat.

















Day 04, Rabu 11 April 2018

Agenda : Hotel De Reve Chiayi ---> Bear Manor Park ---> High Heel Wedding Church ---> Taiwan Sugar Museum ----> Fo Guang Shan Buddha Museum ----> Sun Hotel Kaohsiung

Jam 08:30 berangkat dari hotel menuju ke Bear Manor Park. Sampai di Bear Manor Park masih belum jam 09:00, dan lebih parah lagi, Bear Manor Park dalam keadaan setenggah tutup. Gerbang utama tidak dibuka. Kami disuruh masuk lewat gerbang exit. Semua fasilitias di dalam dalam keadaan tidak aktif. Terlihat beberapa petugas kebun sedang menyiram bunga memakai mesin. Satu-satunya tempat yang aktif adalah toko yang menjual sabun dan aneka barang sanitari, bahan pembersih dan pewangi.Tamu-tamu pada tanya kesini buat apa? Saya juga bertanya, kenapa minta dibawa kesini? Kenapa itinerynya ada kesini? Disini benar-benar tidak ada apa-apa selain foto-foto sama patung-patung beruang!









Di Bear Manor sekitar setnggah jam semuanya sudah keluar. Acara berikutnya adalah menuju ke Sepatu Kaca High Heel Wedding Church. Kedengarannya sih seperti Gereja untuk Pernikahan, sebenarnya tempat ini bukan gereja dan juga belum pernah ada upacara pernikahan di sini. Di tempat parkir memang sedang dibangun beberapa banguanan. Menurut rencana, bangunan ini kelak akan dipakai sebagai gedung pernikahan ala barat, tapi bukan gereja.











Saat kami sampai disini, jam menunjukkan sekitar pukul 10:00 lewat. Suhu udara disini cukup panas. Jadi tamu sedikit enggak untuk pergi foto-foto. Tentu saja ada yang tidak takut panas matahari dan pergi foto-foto. Selesai disini, kami langsung menuju ke restoran "Heipi Seafood" yang berada tidak jauh. Kami makan siang sebelum jam 11:30, setelah itu perjalanan dilanjutkan ke Taiwan Sugar Musuem.

Supi kami sedikit keteter mencari tempat parkirnya, karena tempat yang satu sudah penuh oleh bus-bus anak sekolah yang study tour. Mobil terpaksa berputar-putar mencari lokasi parkir yang berada di dalam taman museum.

Museum ini adalah museum terbuka, bukan berbentuk gedung. Lebih tepat kalau disebut Taman Pabrik Gula. Disini terdapat banyak bangunan peninggal Jepang dan bekas-bekas rel kereta api pengakutan tebu di jaman Jepang. Pabrik gula juga merupakan peninggalan sejarah yang sudah tidak beroperasi lagi.






Itinery berikutnya adalah menuju ke Fo Guang Shan Buddha Museum. Perjalanan hari ini serba museum. Pertama kali saya bawa grup yang ke museum dan museum lagi.








Setelah selesai mengunjungi Foguangshan Buddha Musuem, perjalanan kembali dilanjutkan ke downtown Kaohsiung. Destinasi berikutnya adalah Love River. Sungai yang menjadi salah satu lokasi wisata turis lokal dan international. Pemandangan sore cukup indah disini. Kalau ditambah dengan naik kapal keliling sungai akan lebih sempurna lagi. Hanya sayang, perjalanan ini tidak termasuk naik kapal keliling sungai. Jadi kami hanya foto-foto dan terus pergi makan malam. Setelah itu, balik ke hotel buat tidur.






Day 05, Kamis 12 April 2018

Agenda : Hotel ---> Stasiun Hamasen naik Shuttle Bus ----> Former British Consulate in Takao ---> Qijing Peninsula ---> The Pier-2 Art Center ----> Taitung

Jam 09:00 berangkat dari hotel menuju ke Stasiun Bus Hamasen untuk naik shuttle bus menuju ke Gedung Konsulat Inggris di Kaohsiung. 
Menunggu Shuttle bus adalah pekerjaan yang paling menyebalkan, karena waktunya tidak tentu. Kami menunggu hingga hampir jam 10:00 baru dapat bus.
Gedung Konsulat Inggris yang mau kamikunjungi sekarang menjadi bangunan bersejarah dan menjadi pusat wisata lokal. Jarang sekali ada turis manca negara yang kesini. Perjalanan private terkadang masih ada diatur datang kesini. 
Gedung mereka dibagi menjadi 2 bagian, bagian bawah bukit yang sebagai kantor administrasi dan bagian atas bukit yang menjadi bangunan utama. Pemandangan di atas bukit sangatlah indah. Bisa memandang aktifitas kapal-kapal yang keluar masuk muara.



























Selesai menikmati pemandangan di atas bukit Shoushan ( Former British Consulate ), kami jalan kaki turun bukit dan diteruskan lagi jalan kaki menelusuri tepi sungai untuk naik kapal penyeberangan. Tujuan berikut adalah menuju ke Qijing Scenic, atau Qijing Peninsula.

Kami naik kapal penyebrangan hanya sekitar 5 menit saja sudah sampai tujuan. Cuaca di Kaohsiung termasuk wilayah sub-tropis, cukup panas. Sampai di Qijing, sebenarnya adalah menuju ke pantai, namun cuaca sangat panas, tamu enggan berjalan, akhirnya sebagian memutuskan untuk naik becak keliling. Satu becak satu putaran NTD.200. Waktu sekitar 15-20 menit. Bagi yang tidak mau naik becak, merka pergi ke kelenteng untuk sembahyang Dewi Laut, Dewi Mazu. Salah satu kelenteng yang dibangun sejak jaman dinasti Ching.

Selesai aktifitas di Qijing Peninsula, kami kembali naik kapal penyebrangan kembali ke Kaohsiung. Kembali lagi harus berjalan menyebrangi jembatan untuk menunggu shuttle bus. Jam menunjukkan sudah jam 13:00, tapi shuttle bus masih tidak muncul-muncul. Akhirnya saya telpon ke restoran bilangin makan siang akan undur lagi karena tidak ada shuttle bus yang muncul.

Pihak restoran mungkin ada menelponin shuttle bus, karena mereka beritahu saya bahwa shutlle bus sekarang berada di halte Gedung Konsulat Inggris. Setelah hampir 5 menit, datanglah bus tersebut dan kami naik menuju tempat parkir bus kami di Satsiun Hamasen.

Dari tempat parkir bus, kami berjalan kaki ke restoran yang tidak jauh dari situ. Setalh makan siang, sekitar jam 14:30, keadaan masih sangat panas. Acara berikutnya adalah pergi ke The Pier-2 Art Center. Lokasi wisata ruang terbuka  ( taman ) yang banyak sekali bekas-bekas gudang yang ditempati oleh designer-designer muda yang menjual produksi mereka. Tapi, tamu kesini utamanya adalah meilhat lukisan-lukisan di dingding gudang dan hasil karya seni patung ataupun yang lainnya di lapangan. 

Cuaca benar-benar panas. Tamu lebih memilih duduk di tempat rindang di samping gedung restoran ketimbang ke The Pier-2 Art untuk berjemuran. Dari pada mengahbiskan waktu duduk duduk, mendingan perjalanan dilanjutkan ke Taitung.

Perjalanan ke Taitung membutuhkan waktu 4 jam baru bisa sampai.
















Day 06, Jumat 13 April 2018
Agenda : Hotel ---> Pantai Sanxiantai ---> Baxian Cave ----> Pantai Shitiping ---> Hualian
Hari ini masih jam 08:30 berangkat. Destinasi pertama adalah Sanxiantai, salah satu lokasi wisata di Taitung yang sangat terkenal. Jembatan lengkung yang menghubungkan daratan pantai ke 3 pulau pantai menjadi lambang dari pada Sanxiantai, juga menjadi simbol pariwisata di Taitung.

Perjalana menuju ke pulau pantai membutuhkan stamina yang cukup bagus, oleh sebab itu hanya beberapa orang dan dua anak kecil saja yang kesana, yang lain hanya di pantai dan di toko sovunir saja.











Sejak awal tahun ini, lokasi wisata Baxian Cave sepertinya sedang ada proyek sedang berjalan. Goa-goa yang dulu ditempati oleh patung-patung agama Buddha dan Taoisme, semuanya menjadi kosong saat ini. Entah sedang ada proyek apa. Mungkin ada pengalian barang-barang purbakala lagi? Karena goa-goa ini memang jaman prasejarah adalah tempat tinggal manusia prasejarah yang mereka sebut "Changbing Wen Hua / The Changbing Culture ".
Dulu selain banyak arca-arca dewa dan Buddha, tempat ini juga banyak sekali monyet-monyet berkeliaran. Tetapi saat ini apapun tidak ada.



Destinasi berikut juga masih tetap pantai. Namanya Shitiping. Sebenarnya pemandangan disini cukup bagus. Hanya saja mau jalan kaki cukup jauh. Pulang pergi dipastikan satu kilo meter lebih,. Berjalan dibawah terik matahari memang membuat banyak orang memilih terteduh di toko atau di dekat visitor center yang ada toiletnya. Hanya sekitar 10 orang yang tetap bersemangat jalan sampai ke ujung.
















Day 07, Sabtu 14 April 2018

Agenda : Hotel -->Marble Factory --->Taroko Goerge ( Swallow Grotto, Ternal Spring, etc ) ---> Take Train to Yilan --> Sun Yat Sen Memorial Hall --> Shihlin Night Market

Hari ini berangkat agak awal. Jam 08:00 sudah harus jalan. Destinasi pertama adalah ke Pusat Promosi Hasil Alam Hualian, Guanglong Marble Factory. Hasil alanm Hualian adalah menjual giok dan batu-batu marmer serta batu lainnya. Tujuan lain kesini adalah mau ambil tiket kereta api.

Setelah selesai melihat-lihat giok dan ambil tiket, perjalanan dilanjutkan langsung ke Taroko Swallow Grotto. Karena nanti akan naik kereta api, jadi perjalanan agak sedikit buru-buru. Jam 11:30 kami sudah selesai di Taroko. Kami hanya jalan di Swallow Grotto dan Eternal Spring. Taroko Arch dan batu land mark taroko kami tidak turun buat foto-foto lagi











Jam 11:30 kami sudah sampai restoran. Supir habis menurunkan kami, dia langsung bawa mobil jalan ke stasiun Su'ao Xin untuk menunggu kami. Dari Hualian ke Su'ao Xin memakai mobil membutuhkan waktu sekitar 3 jam. 

Selesai makan, kami masuk ke stasiun Xincheng untuk menungggu kereta api. Kereta api kami adalah kereta lokal lambat yang berangkat jam 13:27 dari Xincheng dan tiba di Su'ao xin jam 14:31. Kereta ini adalah kereta terakhir sing ini. Kalau tidak sempat naik kereta ini, kami harus menunggu  kereta sore yang berarti segala acara di Taipei akan berantakan. Sampai di Yilan, stasiun Xu'ao Xin, supir juga sdh sampai disana menunggu kami. Kami langsung menuju ke mobil untuk melakukan perjalanan balik ke Taipei.











Dari Yilan balik ke Taipei, kami akan menggunakan jalan toll nomor 5 dimana kami akan melewati terowongan terpanjang di Taiwan yang panjangnya 12,9 km. Total kami akan melewati sekitar 4-5 terowongan baru akan sampai di Kota Taipei.

Destinasi berikutnya adalah Sun Yat Sen Memorial Hall. Sayangnya sampai disini hujan mulai turun, jadi mau fotopun susah. Meskipun demikian, masih ada tamu yang masih sempat foto dengan latar belakang Taipei 101.Dan sebagian tamu lainnya masih berhasil melihat guard changing di dalam gedung Sun Yat Sen. Sun Yat Sen adalah bapak negara atau Bapak Proklamator Negara Republik Tiongkok.





Hujan belum juga reda saat kami meninggalkan lokasi ini. Acara berikut adalah makan malam dulu sebelum ke pasar malam Shihlin. Makanan malam adalah menu Thaifood-Taiwan. Cukup cocok buat orang Indonesia. Sehari sebelumnya saya sudah pesan ke restoran untuk menyiapkan satu ruangan buat kami, karena boss mau merayakan HUT nyonya boss di restoran. Kue tartnya juga sdh saya pesan .






Selesai makan, perjalanan sekitar setenggah jam menuju ke Shihlin Night Market untuk beli oleh-oleh. Setelah itu balik ke hotel. Sampai di hotel sudah lewat jam 20:00, jadi aku harus bayar uang lembur buat supir. Biar supir besok tidak ngambek! Berhubung hotel Green World New World Hotel Taipei ini berada di lokasi Ximeding, jadi yang masih belum capek, tentu saja saya ajak ke Ximending. Ada juga yang jalan sendiri kesana.








Day 08, 15 April 2018. 
Jam 04:00 morning call, jam 05:30 sudah berangkat dari hotel menuju ke Bandara International Taiwan Taoyuan. Hari ini tamu-tamu pulang ke Indonesia. Bye~~~ C.U.

=================================
=================================