Five Days 09~13 July 2017, The Hery's Family


The Hery's Family 5 Days Taiwan Private Vacation

Ini adalah perjalanan Private Keluarga selama 5 hari 4 malam di Taiwan. Itinerynya tidak keliling Taiwan, tapi keliling separuh Taiwan. Perjalanan ini hanya bisa dilakukan dengan memakai mobil kecil private, tidak bisa pakai minibus karena jalan yang di tempuh kecil, namun pemandangan sangat indah.





Hari pertama, Tgl 09 July 2017

Pagi ini jam 09:00 tamu dijemput dari hotel ECFA Wannian di Ximending. Kurang lebih jam 09:30 kami sudah sampai di Ciang Khai-Sek Memorial Hall ( CKS). Mobil saya bawa mengeliling satu putaran sambil memberikan sedikit penjelasan tentang makna-makna yang tersirat dari design gedung CKS ini. Setelah itu mobil berhenti di pintu gerbang "Da-Xiao / Maha Bhakti" dan saya mempersilahkan tamu untuk turun memasuki gedung CKS. Acara bebas! Setelah itu saya langsung menuju ke Gerbang Utama di Liberty Square dan menunggu tamu disana.



Sekitar jam 11:30 tamu sudah terlihat menuju ke arah mobil. Setelah lengkap, semua sudah masuk mobil, perjalanan berikut adalah menuju ke Sun Yat-Sen Memorial Hall. Tujuan utama ke Dr. Sun Yat-Sen Memorial Hall adalah untuk mengambil foto dengan latar belakang Taipei 101. Tentu saja kesempatan ini juga digunakan untuk melihat-lihat isi gedung dan sekalian melihat pergantian penjaga di dalam gedung ini. Jam 12:30 tamu sudah selesai dan siap melakukan aktivitas berikutnya. Jam 12:30, tentu saja cari makan! Saya tanya tamu ingin makan apa? Ke restoran makanan khas Taiwan, makanan Thailand, seafood, mie sapi atau makan di food court Taipei 101.



Dari Dr. Sun Yat-Sen Memorial Hall ke Taipei 101 memang tidak jauh. Turis dari RRC malah pakai jalan kaki kesana. Pakai mobil harus berjalan agak jauh. Sesampai di Taipei 101, baru saja mau berhenti untuk menurunkan tamu, tiba-tiba melihat mobil polisi mendekat. Tamu tidak jadi turun, karena disini garis merah, yang arti nya dilarang berhenti ! Terpaksa mobil putar satu kali putaran mengelilingi Taipei 101. Setelah itu, balik dan berhenti di tempat agak depan untuk menurunkan tamu buat makan di food court Taipei 101.


Kurang lebih jam 14:00 selesai makan. Setelah masuk mobil, tamu ( Ibu Sofi ) bilang mau ke Gondola. Oke, tidak masalah! Namanya juga private tour! Mau kemana sebut saja, kalau sikon menunjang, pasti akan diantar sampai tujuan. Dari Taipei 101 ke Gondola tidak jauh. Kurang dari setengah jam sudah sampai.
Menurut perkiraan cuaca, sore hari akan ada hujan dan petir. Kami sampai di gondola, langit sudah terlihat sedikit mendung. Saya beritahu tamu bahwa kalau hujan ataupun ada petir, gondola akan berhenti beroperasi.
Perkiraan cuaca memang tidak meleset! Jam 15:00 lebih, hujan sudah mulai turun disertai sedikit petir. Sekitar pukul15:30 tamu WA saya mengatakan bahwa mereka tidak bisa turun karena gondola tidak beroperasi. Jalan satu-satunya agar tamu bisa turun untuk melanjutkan perjalanan berikutnya adalah saya jemput mereka ke atas, ke Stasiun Gondola Mao Kong.




Jam 16:00 saya tiba di atas gunung, tiba di Stasiun Maokong. Hujan masih berlanjut, dan perjalanan juga tetap berlanjut ke lokasi berikutnya. Destinasi berikutnya adalah Fishermen's Wharf, Lover Bridge, lokasi tempat penyuting film Meteor Garden belasan tahun yang lalu. Setelah menempuh perjalanan satu jam lebih, sampailah kami di Fishermen's Wharf. saya anjurkan tamu untuk mulai berjalan dari Hotel Fullon, lalu menelusuri jembatan kayu tepi sungai ( muara ) hingga sampai Lover Bridge dan kembali ke mobil. Tamu setelah melihat, katanya terlalu jauh jalan yang harus ditempuh, kelihatannya ada 2 kilo meter, takut orang tua yang sudah berumur 79 tahun tidak mampu jalan, oleh sebab itu saya diminta membawa mereka sampai di sekitar Lover Bridge saja, biar jalan tidak jauh.




Di Fishermen's Wharf tidak sampai satu jam, pukul 18:25 tamu sudah kembali ke mobil. Perjalanan berikut adalah ke Dan-Shui Old street untuk menikmati panorama senja tepi sungai sekalian makan malam.

Pukul 19:33 tamu sudah menelpon saya dan bilang sudah mau pulang! Saya lebih kaget lagi ternyata mereka belum makan malam dan katanya tidak melihat restoran yang menarik. Katanya hendak makan makanan yang bisa pilih-pilih sayur. Restoran yang bisa pilih-pilih sayur...? Ada, yaitu restoran buffet dan swalayan. Namun jam sudah menunjukkan pukul 19:30, restoran tersebut paling malam buka hingga jam 20:00, andaikata pergi kesana juga hanya ada sisa-sisa makanan saja yang masih tersedia. Keputusannya adalah balik hotel! Makan di restoran yang ditemukan dalam perjalanan pulang.








Hari kedua, Tgl 10 Juli 2017

Karena mau ke Hualien Taroko, maka hari ini harus berangkat lebih awal, yaitu jam 08:30 sudah jemput ke hotel. Dari Ximending menuju Taroko-Hualien membutuhkan waktu sekitar 4 jam di jalan. Perjalanan melewati jalan Suhua Highway dengan pemandangan gunung, tebing dan air laut pasifik yang biru. Hanya saja jalan ini mengitari medan gunung dan tepi laut, jadi banyak belokan yang bisa membuat orang mabuk mobil.



Kurang lebih jam 12:30 kami sampai di Taroko Visitor Center, hari ini Visitor Center sedang libur ( hari Senin minggu kedua setiap bulan), namun restoran disampingnya masih buka. Tamu makan siang disini.
Selesai makan siang, perjalanan dilanjutkan langsung menuju Swallow Groto melihat pemandangan alam spektakuler, yang mendapat julukan Crand Canyon Asia. Grand Canyon, tentu saja pemandangan dengan tebing dan jurang, hasil karya alam puluhan ribu tahun berpadu dengan gua-gua dan jalan buatan manusia, pemandangan sungguh indah. Akan tetapi setiap orang ke sini, harus berjalan kaki minimal 600~800m, paling jauh juga hanya 1,37km.
Tebing-tebing sepanjang jalan ini adalah tebung gunung batu marmer, gunung yang memiliki potensi menciptakan trilliuner-trilliuner baru, hanya saja, karena sudah dijadikan sebagai Taman Nasional, jadi selembar daunpun tidak boleh dibawa pergi dari sini kecuali sampah.




Selesai Swallow Grotto, perjalanan dilanjutkan dengan naik mobil menuju Eternal Spring, sebuah kuil yang dibangun untuk mengenang jasa pembuat jalan Central Cross-Island High Way yang meninggal. Kuil Eternel spring sedang di renovasi, jalan setapak kesana juga sedang ditutup. Kami hanya bisa jalan sampai jembatan merah lalu turun mengikuti anak tangga sampai di depan pintu masuk setapak menuju Kuil Eternal Spring yang sedang ditutup.




Pemandangan disini juga lumayan bagus! Setelah selesai mengambil foto disini, tamu kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan ke pantai Qixingtan.
Pantai Qixingtan cukup terkenal di Hualien, pantai disini dipenuhi oleh batu-batuan seukuran telor angsa. Air di pantai cukup jernih, kelihatan cukup bersih dan biru. Di sini, selain ada pedagang kaki lima, juga ada seniman drumer jalanan. Pantai ini tidak cocok untuk berenang, karena merupakan pantai batu-batuan yang terjal.




Kurang lebih satu jam disini, sekitar jam 16:30 perjalanan dilanjutkan menuju Kota Hualien. Karena sudah capek, jadi tamu minta ke hotel dulu. Nama hotelnya adalah Astar Hotel. Terletak dipinggiran Kota Hualian, namun sekitar 2 km sudah sampai ke pusat keramaian Kota Hualien.
Jam 19:00 tamu minta dijemput ke pasar malam Hualien untuk makan malam.
Setiap tahun liburan musim panas, Hualien ada satu event yang cukup terkenal yang bernama "Hualien Summer Festival (夏戀花蓮)", yaitu panggung musik terbuka selama 8 malam berturut-turut. Tahun ini acara diadakan di lapangan parkir pasar malam Hualien.
Jam 22:00 kurang lebih, tamu sudah selesai makan dan kami kembali pulang ke hotel. Berakhir sudah acara malam ini di Hualien.




Hari Ketiga, Tgl 11 Juli 2017

Hari ini akan menemuh perjalanan yang paling sulit. Dari Hualien menuju Chiayi. Perjalanan akan melewati Central Cross-Island High Way, jalan yang akan melewati gugusan gunung, pinggiran gunung, pinggiran jurang lebih dari 3000 diatas permukaan laut. Akan tetapi, pemandangan sangat indah, tentu saja kalau malam hari sangat berbahaya. Jalan hanya bisa dilalui oleh mobil kecil saja.



Pagi jam 08:00 tamu sudah siap berangkat. Sebelum berjalan jauh, tentu saja perut harus diisi dulu. Selesai makan pagi sudah jam 09:00, sudah pasti nanti makam siangnya bakalan telat. Karena perjalanan perlu 4 jam baru bisa sampai restoran di Qingjing Farm.
Central Cross-Island High Way, termasuk wilayah atau bagian dari Taroko National Park, berarti kami akan melewati taroko lagi. Destinasi pertama adalah Gerbang Masuk Central Cross-Island High Way dan Landmark yang terbuat dari batu marmer. Hanya dua tamu yang turun untuk mengambil foto disini. Selanjutnya perjalanan dilanjutkan langsung menuju ke Tianxiang. Namun tidak ada tamu yang mau turun. Oleh sebab itu perjalanan diteruskan lagi ke Hehuanshan.
Sekitar jam 12:00 kami baru sampai di POM Bensin Guanyuan, POM Bensin yang terletak pada ketinggian 2374 m diatas permukaan laut, merupakan POM Bensin tertinggi di Taiwan. POM bensin yang sudah rugi selama 23 tahun, setiap tahun rugi sekitar NTD.1,64 juta namun tetap masih beroperasi, karena para turis dan penduduk sekitar sini masih butuh minyak untuk kendaraan mereka.
Di POM Bensin hanya untuk membuang air saja, setelah selesai perjalanan diteruskan lagi.


Mendekati Hehuanshan visitor Center, kami berhenti sebentar untuk foto-foto, di Visitor Center kami tidak berhenti lagi.
Kurang lebih jam 12:30 kami sampai di puncak Wuling, titik tertinggi yang dicapai oleh mobil, yaitu 3275 m diatas permukaan laut. Pemandangan disini sangat indah. Awan berterbangan di bawah kaki kita. Suhu udara disini agak dingin, sekitar 15 derajat di saat musim panas. Selesai foto-foto disini, perjalanan dilanjutkan menuju Qingjing untuk makan siang. Restoran Lu Ma Ma di Qingjing cukup terkenal. Restoran ini buka dari siang hingga malam. Jam berapapun kesini pasti bisa makan. Harganya tentu sedikit lebih tinggi. Maklum restoran favorit di Qingjing.
Sampai di restoran tempat parkir penuh semua. Di luar restoran benyak sekali tamu-tamu yang sedang menunggu nomor antrian. Sekitar jam 14:00 tamu saya baru dipanggil untuk masuk ke dalam restoran. Kurang lebih jam 15:00 tamu selesai makan. Sekitar jam 15:30 mobil meninggalkan restoran menuju Qingjing. Karena waktu sudah sore, Qingjing kami juga tidak singgah, hanya lewat saja, melihat Qingjing dari dalam mobil saja.


Sekitar 2 jam perjalanan, kami sampai di Sun Moon Lake. Saat ini langit di Sun Moon Lake langit terlihat mendung, hujan sepertinya akan segera turun.
Kapal Ferry tidak banyak yang beroperasi, mungkin karena cuaca, mungkin juga karena sudah sore. Hanya ada 2~3 kapal saja terlihat sedang berjalan. Perusahaan kapal bilang cuaca buruk, kalau naik kapal hanya bisa mengelilingi danau satu putaran saja, tidak diijinkan untuk naik ke dermaga manapun.
Setelah membeli tiket, tamupun pergi naik ferry, ferry yang ada patung kuda emas di depannya. Belasan menit setelah ferry bertolak dari dermaganya, hujan mulai turun, cukup deras! Sudah pasti kapal tidak akan menurunkan penumpang ke dermaga manapun kecuali dermaga Shuishe, dermaga naik ferry tadi.
Kurang lebih setengah jam, yaitu hampir jam 18:00 tamu sudah kembali ke demaga. Jam makan malam sudah tiba, tamu boleh memilih makan di Sun Moon Lake atau langsung menuju Chiayi. Sebenarnya Sun Moon Lake masih ada Wen Wu Temple dan Tempat lain seperti : Peacock Garden, Butterfly Garden, Sun Moon Lake Visitor Center dll. Namun karena dari Hualien berangkatnya sudah siang ( jam 09:00 ) ditambah lagi mobil jalan pelan karena ada yang mabuk, maka waktu habis di perjalanan.



Setelah menempuh perjalanan dua jam kurang lebih, kami sampai di Chiayi, tepatnya sampai di Pasar malam Jia Le Fu yang berada disamping Supermarket Carefour. Tamu bilang beras Taiwan enak rasanya, oleh sebab itu mau beli sedikit beras Taiwan untuk dibawa pulang ke Indonesia, Supermarket Carefour adalah pilihan yang paling tepat. Ada beras dll yang bisa dibeli dan ada food court untuk makan malam. Pasar malam, pasar malam Jia Le Fu, hanya ada makanan panggang dan gorengan lainnya. Tidak banyak pilihan, tidak ada makanan yang bisa dimakan sebagai makanan utama.
Dari Carefour ke hotel tamu tidak jauh, belum jam 22:00 malam kami sudah masuk hotel. Namanya Sunrise Hotel, hotel yang baru buka sekitar setengah tahun.



Hari ke-empat, 12 Juli 2017.

Perjalanan hari ini sangat sederhana. Cuma satu destinasi, yaitu Alishan Forest Recreation dan malam ke Taichung pasar malam.
Jam 08:24 Tamu WA saya tanya apakah ada kereta api cepat atau mrt yang ke Alishan? Mungkin trauma dengan jalan gunung yang bisa bikin mabuk kali. Kalau belasan tahun yang lalu pertanyaan ini dilantarkan, jawabannya adalah : ada kereta api super lambat yang menuju ke Alishan. Berangkat dari stasiun Chiayi, sampai di Alishan membutuhkan waktu 3 setengah jam hingga 4 jam. Kecepatan maksimum kereta api hanya 19km/jam. Kereta api ini masih jalan. Hanya saja, cuma sampai ke stasiun Fenqihu. Hari biasa satu hari cuma satu kali jalan, yaitu jam 09:00 pagi berangkat. Kalau hari minggu ada 3 kereta dengan waktu jam 09:00, 09:30 dan 10:00. Kalau hari Sabtu ada 2 kereta, yaitu jam 09:00 dan jam 10:00. Berhubung hari ini adalah hari biasa, jadi kereta jam 09:00 sudah berangkat. Tamu gak mungkin sempat naik kereta. Naik kereta sampai Fenqihu membutuhkan waktu 2 jam 20 menit, dan dari Fenqihu menuju ke Alishan sekitar satu jam lebih.


Karena tidak sempat naik kereta api, jadi perjalanan masih sesuai rencana, pakai mobil naik gunung Alishan. Jam 09:00 mobil mulai bergerak menuju Alishan. Dalam perjalanan cuma berhenti sekali di pom bensin untuk buang air, setelah itu perjalanan diteruskan langsung sampai ke Alishan. Sampai di Alishan sekitar jam 11:30. Cuaca sekitar 18 derajat, ketinggian Alishan adalah 2200m diatas permukaan laut. Hal pertama yang dilakukan oleh tamu adalah menambah jumlah pakaian untuk menghangatkan badan. Yang tidak bawa baju tebal, langsung beli di toko pakaian di Alishan.
Setelah siap berpakaian penghangat, jam sudah menunjukan jam 12:00 siang, tentu saja sebelum melanjutkan jalan kaki, isi perut dulu yang penting. Selesai makan siang sudah jam 12:50, langsung menuju ke stasiun kereta api untuk naik kereta api kecil Alishan menuju stasiun Zhaopin. Sampai di stasiun, kereta hampir saja berangkat. Untung saja masih dikasih masuk. Perjalanan dari Stasiun Alishan ke Stasiun Zhaopin hanya sekitar 7 menit saja. Hari ini hari Rabu, kereta api kecil yang beroperasi adalah kereta api gerbong kayu hinoki. Kereta api kecil paling mahal.



Sampia di stasiun Zahopin, kami kembali disambut dengan hujan deras sekali. Terpaksa tamu saya usulkan untuk membeli jas hujan disposal sekali pakai.
Setelah hujan agak reda, kami mulai melakukan perjalanan ke dalam hutan Alishan. Karena hujan, jadi jalannya agak cepat dan foto-fotonya jadi berkurang. Meskipun demikian, tetap saja hingga jam 15:00 kami baru turun gunung menuju Taichung. Dalam perjalanan turun gunung, ada satu anak kecil katanya sakit perut, jadi mobil kembali berhenti di pom bensin yang sama untuk membersihkan diri, sekalian kasih anak tersebut, siapa tahu sakit perutnya karena tidak buang air. Ternyata dia tidak mau turun. Perjalanan diteruskan lagi langsung menuju ke hotel di Taichung, Chance Hotel yang terletak di depan stasiun kereta api dan stasiun bus.
Jam 19:30 kembali jemput tamu untuk ke pasar malam Fengjia. Fengjian malam ini cukup ramai, maklum saja liburan musim panas baru saja mulai tidak begitu lama. Tamu disini hingga mendekati jam 22:00 baru selesai untuk pulang ke hotel.







Hari kelima, tanggal 13 Juli 2017.

Rencana awal perjalanan hari ini adalah, dari Taichung langsung menuju Jiufen-Gold Museum-Shihfen Waterfalls. Namu tamu bilang hari ini mau pulang ke hotel lebih awal, dan paling ingin pergi ke Keelung, pantai Keelung yang ada batu unik. Saya tahu apa tempat mana yang dimaksud. Lokasi itu bukan berada di Keelung, tapi berada di Wanli District, New Taipei City, namanya Yehliu Geopark. Perjalanan memang melewati wilayah Keelung, tapi lokasi ini tidak berada di Keelung.
Hari ini masih tetap jam 09:00 berangkat. Sampai di Yehliu sudah jam makan siang, yaitu jam 12:00. Tamu makan di Restoran Seafood yang berada di pelabuhan nelayan Guikong. Restotan yang menyediakan tempat parkir buat tamu yang makan disini, dan restoran ini memang lebih ramai dari restoran seafood lainnya yang berada di lokasi yang sama.
Selesai makan, perjalanan dilanjutkan kembali menuju Yehliu Geopark. Tidak perlu 15 menit sudah sampai. Cuaca disini sangat panas, mendekati 34 derajat. Karena masuk disini perlu tiket, jadi saya tidak ikut masuk. Hanya tamu saja yang masuk.






Sekitar jam 14:30, tamu sudah selesai dan menuju ke mobil. Itinery berikutnya adalah menuju ke Shihfen Watelfalls, tapi tamu tidak mau lagi kesana, karena sudah capek dan ingin cepat-cepat pulang ke hotel.


Hotel berada di Ximending. Kami sampai di hotel hanya sekitar jam 17:00 saja. Sebelum pergi, saya masih tanya tamu apakah malam masih perlu mobil? Tamu bilang sudah enggak perlu lagi. Jadi perjalanan sudah selesai.
Lima hari sudah selesai.

Sampai jumpa lagi.