Taiwan Compllete Sensation, 20-28 July 2017, Dayawisata


Taiwan Complete Sensation 
Date : 20 - 28 July 2017
Dayawisata / Enjoy Holidays


Grup ini total peserta ada 40 orang + 2 Tour Leader, di split menjadi 2 grup dengan itinery yang sama. Grup ini juga berhasil apply Easy Card bernilai NTD.888 dari Biro Pariwisata Taiwan.

Perjalanan atau itinery grup ini adalah keliling Taiwan satu putaran, dimulai dari sebelah barat. Hampir semua lokasi wisata utama atau yang dikenal International dikunjungi oleh grup ini. Total menghabiskan waktu 9 hari 8 malam di Taiwan. 

Berikut itinery perjalanan yang telah di dokumentasi :


Day One, Tanggal 20 Juli 2017.

Dari Terminal III Bandara Internasional Soekarno Hatta Indonesia, naik CI-762, penerbangan jam 14:10 dari CGK dan tiba di Taiwan Taoyuan International Airport jam 20:45.
Hingga jam 22:00 lebih baru semua tamu lengkap, karena ada tamu yang sedang mencari kopernya dinantu oleh TL.
Jumlah tamu kali ini yang dating total 40 orang, dibagi menjadi Bus A dengan Tour Leader Dedi Setiawan dan Bus B dengan Tour Leader Sonny Budiman.

Sampai di hotel Tao Garden Hotel di kota Taoyuan sekitar jam 23:00 malam.



Day Two, tanggal 21 Juli 2017.

Hari ini sudah pasti merupakan perjalanan yang melelahkan, karena hari ini akan menempuh perjalanan dengan mobil sekitar 400km.
Pagi ini jam 05:30 dan 05:45 Morning Call, jam 07:45 mobil meninggalkan hotel langsung menuju Chingjing. Dalam perjalanan menuju Chingjing, ternyata ada kecelakaan satu mobil tangka minyak dan dua mobil sedan yang menyebabkan kemacetan lumayan lama. Minimal waktu terbuang satu jam lebih di jalan toll no.3 atau Toll Formosa.
Sampai di Chingjing sudah jam 12:45, jadi ke Restoran Fromosa Home Stay untuk makan siang dahulu.
Selesai makan siang sekitar jam 13:30 dan Jam 13:45 kami sudah sampai di depan pintu masuk Chingjing Veteran Farm.




Setelah membeli tiket, semua tamu masuk ke dalam Chingjing Veteran Farm. Janji meeting point adalah jam 15:00langsung ke mobil, jam 15:00. Cuaca cukup panas, sehingga kebanyakan tamu hanya masuk, duduk dan lihat-lihat sebentar sudah keluar.

Boleh dibilang pas jam 15:00, tamu sudah lengkap dan mobil bergerak menuju Sun Moon Lake. Dari Chingjing menuju Sun Moon Lake membutuhkan waktu tempuh sekitar 90 s/d 120 menit. Sekitar jam 16:30 kita sudah sampai di Sun Moon Lake





Tugas pertama yang harus kami selesaikan disini adalah membawa tamu mengenal hasil alam di daerah ini, wajib masuk toko sudsidi dan sekalian memakai jasa kapal ferry keliling danau milik took ini. Lokal guide diwajibkan untuk membawa tamu masuk took subsidi ini, tapi tidak mewajibkan tamu harus membeli barang-barang yang ada disini. Nama tokonya adalah The Mao’s Haouse atau Mao Wang Ye, toko teh jamur Linzhi



Jam 17:30 kita sudah selesai di toko Mao’s House dan berjalan menuju ke Dermaga I Tha Thao untuk naik ferry yang sudah disiapkan oleh toko The Mao’s House.
Dari Mao’s House berjalan kaki ke dermaga membutuhkan waktu sekitar 10 menit, tapi biasanya tamu akan menghabiskan lebih dari 10 menit sampai 15 menit.
Sampai di dermaga, ferry dengan nama Chung Hwa No.2 dan Chung Hwa No.3 sudah menunggu disana. Tamu Bus A, ada 3 tamu yang tidak berani naik ferry karena takut mabuk laut. Bus B semuanya naik ferry.
Naik ferry keliling danau Sun Moon Lake hanya sekitar 30 menit saja sudah selesai. Naik dan turun ferry di dermaga yang sama. Jadi, sekitar jam 18:30 kami sudah selesai keliling danau dan sudah naik ke mobil yang diparkir di samping toko The Mao’s House.


Acara berikut adalah mengunjungi kelenteng terkenal di daerah Sun Moon Lake, yaitu Kelenteng Dewa Perang dan Sastra atau disebut Wen Wu Temple
Kelenteng ini, utamanya menyembah Dewa Yue Fei, Dewa Kwan-Kong dan Kong Hu Cu. Jam 18:55 kami sudah sampai di kelenteng, berhubung waktu sudah malam, jadi di kelenteng hanya kasih tamu 15-20 menit saja untuk foto-foto ataupun sembahyang sekadarnya. 





Jam 19:10 kami meninggalkan Wen Wu Temple menuju Kota Taichung.
Di Kota Taichung kami ada dua hal yang mau dilakukan, yaitu makan malam dan menuju ke hotel.

Malam ini menu makan malam adalah All You Can Eat Steam Pot, Qian Yue Sabu-Sabu yang terletak di Wenxin Road. Jam 20:30 kami sampai di restoran, setelah menunggu sebentar para waitress dan waiter membersihkan meja, lalu kami dipersilahkan masuk untuk mengambil tempat duduk. Karena sistim duduknya siapa cepat siapa dapat, namun jumlah kursinya sudah ditentukan,jadi agak sedikit kacau para tamu mencari tempat. Tiap kali kalau makan disini, kejadian ini tidak bisa dihindari. Bahkan sering terjadi perebutan tempat duduk, pengalaman saya yang paling parah adalah ada tamu menyatakan tidak mau makan hanya lantaran tidak dapat tempat duduk disamping keluarganya.

Sekitar jam 21:45 tamu-tamu sudah selesai makan dan sudah keluar restoran menunggu mobil. Mobil parkirnya gak jauh, jadi tamu-tamu menunggu lebih dari 10 menit mobil baru datang. Dari restoran menuju ke hotel jaraknya hanya sekitar 4 km saja, akan tetapi membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit baru bias sampai. Sampai di Park Lane Splendor Hotel, waktu sudah menunjukkan lebih dari jam 22:00. Menunggu lift hotel membutuhkan kesabaran, karena kamar tamu berada di lantai 25 keatas, jadi tunggu lift turun naik lumayan lama.
Selesai sudah acara hari ini tanggal 21 Juli 2017. 



Day Three, 22 Juli 2017

Hari ini juga sama seperti hari kedua, total perjalanan mau menempuh lebih dari 400km. Start dari Taichung, kota no.3 besar di Taiwan dan terletak di bagian tengah, endingnya di kota Kaohsiung yang menjadi kota no.2 besar di Tawan setelah Taipei.

Hari ini juga seperti kemaren, rencana berangkat adalah jam 07:45. Akan tetapi banyak sekali grup lain yang juga berangkat antara jam 07:30 s/d 08:00, oleh sebab itu, jalan depan hotel penuh dengan mobil wisata, sehingga mobil kami tidak ada tempat untuk masuk parker. Mobil hanya bisa berputar keliling. Hingga jam 08:15 baru dapat tempat parker. Sebelum mobil berjalan, diadakan final check jumlah para tamu. Ternyata masih ada satu bapak ketinggalan. Hal yang meyebabkan dia tertinggal adalah kopernya masih di kamar dikira sudah dibawa kebawah dan hilang. Setelah di cek ke kamar, ternyata masih terletak di kamar. Oleh sebab itu, mobil jam 08:30 baru bisa berjalan menuju Alishan.







Dalam perjalanan ke Alishan, supir berhenti dua kali untuk toilet stop. Pertama di Lamungan Rest Area dan kedua di Chu-Kou, kaki gunung Alishan.

Sampai di Alishan, waktu menunjukkan 12:30 lewat. Setelah para tamu masuk WC, perjalanan dilanjutkan dengan memakai shuttle bus milik restoran Alishan Gou untuk ke Restorannya makan siang. 
Satu mobil shuttle hanya bisa membawa 20 orang, kami total 44 orang jadi harus pakai 2 mobil. Perjalanan pakai mobil shuttle dari tempat pemberhentian mobil wisata hingga ke restoran kurang dari 10 menit. 
Restoran Alishan Gou berada di lantai B1 dari Hotel Alishan Gou. Sampai di tempat kami langsung menuju restoran dan jam 13:20 semua tamu sudah selesai makan.

Di daerah ini, Alishan Gou Restaurant merupakan satu-satunya restaurant yang bisa muat lebih dari 100 orang sekaligus, bahkan bisa sampai 200 orang kalua lantai B2 juga dibuka. Karena satu-satunya, oleh sebab itu kita tidak ada pilihan makanan.

Berhubung ada tamu yang tidak kuat jalan dan tidak mau ikut masuk ke dalam Alishan Recreation forest, oleh sebab itu kamu mengadakan pembagian tugas. Bagi tamu-tamu yang tidak mau masuk hutan, dipersilahkan mengikuti Tour Leader Bus B, Mr. Soony Budiman. Bagi yang mau ikut masuk hutan, silahkan ikut Tour Leader Bus A, Mr. Dedi Kurniawan; T/G Jimmy dan saya sendiri.
Terakhir dari Bus A ada 7 orang yang tidak ikut, dan Bus B juga ada 7 orang tidak ikut. Yang tidak ikut masuk, kami atur mereka untuk naik kereta api dari stasiun Zhao-ping menuju stasiun Alishan. Sisanya total menjadi 26 orang ikut masuk ke hutan untuk melihat pemandangan-pemandangan alam, melihat pohon ribuan tahun dan menghirup udara yang mengandung enzin-enzin phytoncide, enzin yang bisa menghilangkan stress; melancarkan pernafasan danperedaran darah. Tamu-tamu pada dasarnya berjalan lumayan cepat. 


Sebelum jam 14:30 semua sudah sampai di stasiun Shen-Mu ( Sacred Tree ), oleh sebab itu kaminaik kereta api jam 14:30 turun ke tempat pemebrhentian bus wisata. Perjalanan dengan kereta api hanya sekitar 7 menit saja kami sudah sampai di stasiun Alishan.





Waktu final check peserta, ternyata ada lagi satu tamu yang belum muncul, tamu yang sama tadi pagi lupa kopernya di kamar. Maklum saja, sudah senior usianya.
Sekitar jam 15:00 baru ketemu orang nya, dan mobil juga jam 15:00 baru berjalan turun dari Alishan.

Hasil alam di Alishan adalah daun pucuk teh Oolong. Jadi harus membawa tamu kesana atas permintaan kantor. Selain itu juga, kalau tamu dibawa ke Alishan tapi tidak mencoba minum tehnya, biasanya tamu akan bertanya-tanya : “ Kok tidak dibawa ke tempat teh?” Oleh sebab itu, sekarang semua tamu yang datang ke Alishan, pasti akan diajak ke toko wajib bersubsidi, toko penjualan dan promosi teh dari Alishan. Beli atau tidak, tidak menjadi masalah.

Sampai di toko Promosi dan Penjualan teh, waktu sudah hampir jam 17:00. 
Langusng ke Toilet dulu, lalu masuk ruangan minum teh, dengarin briefing, minum teh dan beli teh. 
Jam sudah menunjukkan hampir jam 18:00 baru kelar semua. 
Setelah itu kita langsung menuju ke kota Chiayi untuk makan malam. Nama restorannya adalag Zhen Bei Ping, restoran Chinese Food ala Beijing. 
Sampai di restoran kurang lebih jam 18:30. Tidak lama kami masuk ke restoran, tiba-tiba kami melihat ada kamera sedang shooting. Ternyata TVBS sedang shooting acara kuriner di Restoran ini. Tentu saja, ada saja tamu kami yang ingin muncul di TV, hehehe....entah nanti dipotong apa tidak bagian itu!

Jam 19:10 semua tamu sdh selesai makan dan kembali ke mobil. Meskipun ada tamu yang merasa keberatan karena di samping restoran ada toko pakaian yang kecil tapi menarik, tapi terpaksa harus pergi ke mobil kalau tidak mau kemalaman sampai Kaohsiung.

Jam 19:45 kami sampai di Stasiun Bullet Train ( HSR ) Chiayi. Tiket yang kami beli adalah tiket jam 20:14 sampai ke Kaohsiung Zuoying Stasiun jam 20:45. Kereta HSR ini hanya berhenti seklai di Tainan, dan pemberhentian kedua adalah Zuoying Stasiun.


Bus kami jam 21:30 baru sampai di stasiun Zuoying untuk jemput kami.
Itinery kami selanjutnya seharusnya menuju ke Dream Mall. Akan tetapi dari Stasiun Zuoying sampai ke Dream Mall, minimal membuthkan waktu 30 menit, sampai Dream Mall sudah pasti mallnya sudah tutup, karena semua mall di Taiwan tutupnya jam 22:00 malam. Oleh sebab itu, kami putuskan untuk langsung ke hotel saja. Dream Mall ganti besok saja kesana. Kami sampai di Forte Orange Khh Hotel juga sudah lebih dari jam 22:00 malam. Perjalanan menempuh lebih dari 400km memang melelahkan. Good Night!




Day Four, 23 Juli 2017

Perjalanan hari ini berkisar sekitar kota Kaohsiung saja. Sebenarnya bisa berangkat siang biar tidur bisa puas. Akan tetapi, berhubung tadi malam Dream Mall dipindahkan ke hari ini, maka hari ini terpaksa berangkat sedikit lebih awal dari rencana semula.

Pagi ini morning callnya jam 06:30, dan tamu mulai sarapan sekitar jam 07:30, jam 08:30 kami sudah berangkat.
Itinery pertama yang kita kunjungi adalah “Love River”, salah satu sungai di Kaohsiung yang dulu terkenal bau dan kotor, kini menjadi lokasi wisata lokal dan internasional.




Di Love River, kami hanya berhenti buat foto-foto sekitar 20 menit saja. Kalau sore hari, mulai jam 15:00 hingga malam, Love River ada cruise tenaga matahari yang mebawa kita menelusuri pinggiran sungai.
Selesai di Love River, perjalanan dilanjutkan menuju toko oleh-oleh, yaitu Vigor Kubo, toko pembuat kue nanas yang sangat terkenal di Taiwan.

Jam 08:45 kami sampai di toko. Toko baru saja buka, petugas kebersihkan masih sedang mengepel lantai. Pegawainya juga belum datang semua. Oleh sebab itu kami diatur untuk mengunjungi lantai 2 untuk melihat pabrik atau mesin pembuat kue nanas sekaligus mencicipi kue yang fresh from oven.
Setelah selesai lantai 2, kami kembali turun ke lantai 1. Di lantai 1, sudah disiapkan 2 meja makanan tester.
Mobil wisata satu demi satu berhenti di depan toko. Pengunjung makin siang makin ramai. Petugasnya kewalahan melayani tamu-tamu yang membeli. Petugas keamanan yang seharusnya bertugas menjaga keamanan, terpaksa membantu para tamu untuk packing barang belanjaan mereka. Tamu yang datang berasal dari berbagai negara.
Hampir jam 10:00 kami baru selesai belanja di Vigor Kubo. TL kita juga belanja satu kardus Popcorn rasa keju, katanya sih pesanan orang-orang kantor.



Setelah puas belanja, perjalanan dilanjutkan menuju Distrik Zuoying, Kaohsiung. Destinasi wisata yang akan dituju adalah destinasi yang sangat terkenal di daerah Kaohsiung, yaitu Lotus Pond. Tempat ini juga disebut dengan sebutan Pagoda Naga Harimau, karena ada pagoda yang pintu masuknya berbentuk Naga dan Harimau. Selain itu, sebutan lainnya adalah Paviliun Spring Autumn.








Cuaca sangat panas, tamu-tamu lebih banyak yang bersembunyi dari teriknya sinar matahari dari pada berjalan-jalan ataupun foto-foto. Rata-rata hanya foto-foto di Pagoda Naga Harimau saja. Hanya beberapa orang saja yang berjalan sampai ke Pavilliun Spring Autumn.

Perjanjian meeting point adalah langsung ke mobil pada jam 11:30. Kurang lebih jam 11:30 lewat dikit, semua tamu sudah lengkap dan siap melanjutkan perjalanan selanjutnya, yaitu pergi makan siang. Dari tempat parkir Lotus Pond sampai ke restoran sekitar setengah jam saja. 
Jam 12:00 lewat sedikit kami sudah sampai di restoran Man Xiang Yuan. Restorannya dekat Foguangshan Buddha Memorial Center. Banyak orang mengira di tempat sini hanya tersedia makanan vegetarian, akan tetapi restoran ini berada di luar vihara Foguangshan, jadi tidak menjual makanan vegetarian. Hanya restoran yang didalam wilayah vihara yang jual makanan vegetarian.
Selesai makan siang sekitar jam 13:00. 
Disamping restoran terdapat toko sovenir yang menjual aneka barang, akan tetapi segaian besar barang yang dijual adalah barang-barang yang berhubungan dengan agama Buddha dan Taoisme. Tamu kami ada beberapa yang beragama Buddha, otomatis toko ini dikunjungi untuk membeli sedikit suvonir, antara lain Arca Dewi Kwan Yin dan barang-barang kecil lainnya. Toko ini menjual segala barang dengan harga pas.
Sekitar jam 13:30 kami sampai di Fo Guang Shan Buddha Memorial Center. Sekarang tempat ini sudah diganti nama menjadi Foguangshan Buddha Memorial Museum. Bangunan agama Buddha yang sangat megah, dan menjadi destinasi wisata nomor satu di daerah Kaohsiung. Salah satu barang paling berharga bagi umat agama Buddha yang tersimpan di Di Foguangshan Buddha Memorial Memorial adalah relik gigi Buddha Sakyamuni, barang yang tidak ada nilai harganya.





Sesampai di Buddha Memorial Museum, tentu saja tidak lupa ambil foto grup dulu. Setelah mengambil foto grup, sebagian tamu berjalan menuju ke gedung utama Buddha Memorial Museum, sebagian berjalan ke arah yang berlawanan, yaitu jalan balik menuju ke Front Hall yang full AC untuk duduk atau sekedar minum di Starbuck. Jam 15:00 tamu sudah balik kembali ke mobil, dan perjalanan diteruskan ke Dream Mall, mall yang kemaren malam tidak sempat kesana. Sampai di Dream Mall sudah jam 16:00, dan kami kasih tamu bebas belanja hingga jam 18:00. Dua jam tidak cukup bagi yang suka jalan-jalan di mall dan terlalu panjang bagi yang tidak suka jalan jalan di mall. Oleh sebab itu, 2 jam adalah waktu yang paling pas antara suka dan tidak suka.





Jam 18:00 semua sudah kumpul dan berjalan menuju ke mobil. Dari Dream Mall menuju restoran kurang dari 30 menit saja. Sampai di restoran belum jam 18:30, nama restorannya adalah He Bian Restoran yang terletak dekat Love River dan Leoho Night Market. Restoran ini menyediakan makanan Taiwanese Seafood, termasuk Taiwanese Food. Taiwanese Food, salah satu menunya adalah yang disebut “Leng Phan” atau “Makanan Dingin”, yaitu daging ayam atau daging lainnya dan seafood sengaja dihidangkan dalam keadaan “dingin”. Makanan ini hanya disajikan saat musim panas saja. Kalau musim dingin tidak ada menu ini.

Belum jam 19:30 tamu sudah selesai makan semua, perjalanan dilanjutkan menuju pasar malam Leoho, pasar malam yang 90% menjual makanan.
Sudah diprediksi, tamu disini tidak akan bisa terlalu lama, karena perut dalam keadaan kenyang mengunjungi pasar malam makanan, tentu saja tidak ada yang menarik lagi. 
Kami kasih waktu hingga jam 21:00 untuk berkumpul di meeting point. Sebelumnya saya juga bilang kalau ada yang belum puas, waktunya bisa diextend, namun harus lapor dulu sama TL masing-masing.
Sekitar jam 20:45, kami TL dan TG, menuju ke meeting point. Ternyata sebagian besar tamu sudah duduk disitu. Bahkan ada yang bilang sejak jam 20:00 mereka sudah duduk di meeting point. Namun karena sudah ada kesepakatan jam 21:00, maka tentu saja ada tamu hingga jam 21:00 baru sampai ke meeting point. Setelah semua berkumpul, tamu saya bawa ke tempat parkir yang letaknya tidak jauh dari meeting point. Bisa anda tebak, kebiasaan tamu Indonesia pasti akan mengeluh :”jalan kaki lagi?, suruh mobil kesini saja!”, padahal jalan kaki juga tidak sampai 5 menit. Menunggu mobil putar kesini akan lebih dari 10 menit.
Otak Orang kaya Indonesia menengah keatas harus dikasih kesadaran bahwa gerak itu menandakan hidup. Banyak bergerak dijamin hidup akan lebih lama, tidak mau bergerak tandanya sudah tidak mau lagi menikmati kehidupan di dunia. Asal jangan over saja!

Malam ini belum jam 21:30 sudah sampai di hotel. Termasuk cukup malam juga. Tapi masih sedikit lebih baik dibandingkan kemaren-kemaren.



Day Five, 24 Juli 2017

Perjalanan hari ini, waktunya akan habis semua di dalam mobil. Karena dari Kaohsiung akan menuju ke daerah paling selatan dari pulau Taiwan, kemudian menuju ke bagian timur dari pulau Taiwan, Taitung County. Kabupaten yang pertama meyambut matahari terbit.
Pagi ini jam 08:30 kami baru berangkat. Perkiraan dari hotel sampai ke titik selatan, Eluanbi Light House, Kending National Park membutuhkan waktu sekitar 3 jam saja.
Sekitar satu setengah jam perjalanan, supir sudah memberhentikan mobilnya untuk tamu pergi ke WC. WC di tepi pantai selat Taiwan, unik bukan?? Nama tempatnya adalah “Ping Wei Xuan Rest Area”. Tentu saja selain ke toilet, disini juga ada mini market dan pedagang sovenir lainnya. Beberapa tamu terlihat membeli topi, maklum musim panas, matahari sangatlah terik. Salah satu alat pelindung dari panasnya matahari adalah topi.
Selesai belanja dan toilet, perjalanan dilanjutkan lagi. Tidak sampai 20 menit, kami tiba di koperasi petani buah untuk mencicipi buah segar dan belanja kripik buah ( bagi yang mau ).

Jam 11:30 kurang lebih, kami sudah sampai di restoran Tong Mao Gao Shan Ching untuk makan siang. Makan siang hanya menghabiskan waktu kurang dari satu jam. Dan dari restoran ke Eluanbi tidak perlu setengah jam. 
Sekitar jam 13:00 kami sudah sampai di Eluanbi. Karena cuaca masih panas, jadi kasih waktu satu jam saja acara bebasnya. Tamu-tamu hanya sampai di mercusuar saja, tidak ada yang sampai ke pantai. Bahkan ada yang hanya jalan enggak sampai 30 meter sudah berbelok ke pintu keluar untuk melihat barang-barang sovenir yang dijual di depan pintu keluar.






Saat kami meninggalkan Eluanbi, waktu menunjukan pukul 14:00 lewat sedikit. Perjalanan langsung menuju ke Taitung, Goya Hotel. Sampai di Hotel sekitar jam 17:00. Malam ini makan malamnya di hotel. Di mobil sudah diumumkan bahwa jam makan malamnya adalah jam 18:30, jadi masih ada waktu satu jam lebih buat istirahat.
Jam 18:15 tamu sudah mulai turun ke lantai satu, satu persatu sudah menuju ke restoran. Tentu saja, pasti ada yang telat. Sudah hal yang biasa. Meskipun orang belum muncul semua, dan tidak mungkin hanya karena beberapa orang yang telat, 30 lebih tamu harus nahan lapar menunggu. Jadi kami pesan pihak restoran untuk mulai menghidangkan sayur-sayur. Sampai semua sayur keluar, yang telat masih belum datang. Sampai mereka datang, yang lain sdh mulai makan sepertiga.
Karena nginap dan makan di restoran yang sama, jadi mau makan sampai jam berapa, mau duduk sampai jam berapa, kami TL dan TG tidak usil lagi. Kami selesai makan balik ke kamar dan dilanjutkan untuk rendam hotspring di lantai satu. Satu-satunya kolam hotspring, dan hanya ada satu kolam saja di hotel ini. Dikamar juga tersedia bak untuk rendam hotspring juga, jadi hotel ini lebih memfokuskan agar tamu rendam di kamar masing-masing.



Day Six, 25 Juli 2017

Perjalanan pagi ini, tidak kalah dengan hari kedua dan hari ketiga. Dari Taitung ke Hualian, minimal membutuhkan 4 jam perjalanan.
Jam 08:00 perjalanan dimulai. Rencananya stop di Tugu Garis Balik Utara dan depan Ocean World untuk toilet stop. Namun ternyata tamu tidak tahan, akhirnya stop pertama di koperasi petani Cheng Gong. Selain buang air, tamu juga beli air, beli kopi dll. Waktu habis cukup lama disini, setengah jam lebih. Setelah itu perjalanan dilanjutkan lagi. Sampai di stop yang kedua, sudah hampir jam 12:00. Ini artinya, hari ini perjalanan tidak sesuai dengan rencana waktu. 
Rencana awal kami adalah jam 12:00 sampai di restoran makan siang, jam 12:40 nonton Ami Dance. Sekarang jam 12:00 masih belum sampai restoran, acara harus diganti jam.
Kami sampai di restoran sekitar jam 12:40, sebelum sampai restoran kami sudah pesan agar segera siapkan sayur. Begitu sampai, semua sayur langsung keluar. Dan...tamu makan lebih cepat lagi, tidak sampai 30 menit semua sudah selesai makan. Amy Dance jam 13:50 baru ada, jam 13:10 tamu sudah selesai makan. Wah... masih ada 40 menit waktu kosong. Mau ke Marble Factory tidak cukup. Tadinya diperkirakan tamu jam 12:40 makan, minimal jam 13:30 baru selesai, gak tahunya dan entah kenapa kali ini makannya kok begitu cepat. 
Daripada tidak ngapa-ngapain, lebih baik ajak tamu ke depan restoran buat foto-foto dengan bongkahan batu-batu giok, granit dan hasil karya seni ukiran lainnya. 
Sebagian tamu malah berjalan ke mobil. Waktu terasa lambat sekali berjalan. Akhirnya tiba juga jam 13:40, dan tamu langsung digiring masuk ke gedung pertunjukan. 
Selain grup kami yang nonton, masih ada grup dari Korea. Para penari semuanya adalah wanita. Laki-laki tidak ada.
Sekitar jam 14:30 pertunjukan sudah selesai dan kami naik mobil menuju Marble Factory yang terletak hanya beberapa ratus meter dari gedung Amy Dance. Marble Factory adalah pusat penjualan dan promosi hasil alam daerah Hualian, yaitu batu giok dan batu mulia lainnya. Di buat dalam bentuk cincin, kalung, gelang, anting-anting dan seni pajangan lainnya.
Kurang lebih setengah jam disini, tamu sudah keluar dan naik mobil ke destinasi berikutnya. Dalam perjalanan ke Taroko George, kami mampir dulu ke toko makanan khas Hualian, toko kue moci.
Kurang lebih jam 16:00 meninggalkan toko moci langsung menuju ke gerbang Taroko. 
Di gerbang tamu foto-foto sekitar 15 menit, perjalanan dilanjutkan dengan mobil menuju Swallow Grotto atau Swallow Cave. 
Total panjang Swallow Cave, kalau jalan dari depan hingga ke tempat parkir bus (Zhuilu Cliff), kurang lebih 1.37km. Jalan cepat sekitar 30-40 menit. Sudah tentu tamu-tamu kami yang sudah senior tidak akan mampu berjalan begitu jauh, berjalan begitu lama. Oleh sebab itu kami putuskan untuk berjalan separuh saja. Berjalan kaki dimulai dari Jinheng Bridge saja, sampai Zhuilu Cliff ( parkir mobil ) paling sekitar 600 meter. Kita tidak perlu pinjam helm pengaman ( helm proyek ), jadi waktu bisa lebih hemat lagi.








Selesai menikmati Grand Canyon Asia, Swallow Grotto of Taroko, perjalanan dilanjutkan dengan memakai mobil menuju Eternal Spring.
Eternal Spring atau “Chang Chuen Chi” adalah kuil yang dibangun oleh para veteran untuk mengenang jasa para veteran pembuat jalan Central Cross-Island Highway yang gugur. Pemandangan alam disini sangat indah untuk diabadikan. Namun sangat disaya, sedang direnovasi.






Jam 17:45 semua itinery yang berhubungan dengan Taroko, dari Pintu Gerbang, Batu Landmark, Swallow Grotto dan Eternal Spring sudah selesai semua. Selanjutnya adalah acara isi perut. Menu malam ini adalah menu utama steak dan yang lainnya all you can eat. Nama tokonya “Noble Family Steak House”.
Kurang lebih jam 18:30 sampai di restoran dan makan sampai jam 19:45. Jam 20:20 kami sudah sampai di Li Hsuan International Hotel Hualian. Selesai sudah acara hari ini.



Day seven, 26 Juli 2017

Jam 08:00 kami berangkat dari Li Hsiuan International Hotel Hualien menuju Taipei. Dalam perjalanan stop pertama di Yue Jia Xiang, toko penjualan dan promosi cabe, stop kedua di Shi Ding Rest Area. 
Sampai di Yehliu Geopark sekitar jam 12:15, oleh sebab itu langsung menuju ke restoran Mei Guan Yuan untuk makan siang dulu. Makanan utama disini adalah seafood.
Seperti biasanya, tamu makan dengan cepat, belum jam 13:00 semua sudah kenyang dan berjalan menuju ke pintu masuk Yehliu Geopark.
Suhu udara masih seperti hari-hari kemaren. Bahkan terasa jauh lebih panas karena berada di wilayah pantai paling utara yang sedang memasuki musim panas. Beberapa tamu yang tidak tahan panas, duduk berteduh diatas kursi dibawah pohon yang rindang yng ditanam disepanjang jalan utama menuju ke pantai.
Pantai Yehliu bukanlah seperti pantai lain pada umumnya yang terdiri atas pasir-pasir. Pantai ini juga terdiri dari pasir, tetapi pasir yang sudah membentuk batu. Icon dari pantai atau daerah ini adalah “Queen Head”, batu pasir yang dibentuk dan diukir oleh tangan alam yang tak terlihat, yang kita sebut erosi air dan angin.








Suhu disini benar-benar panas. Jam kumpul adalah jam 14:00 langsung di mobil. Mobil B sebelum jam 14:00 tamu sudah kumpul semua. Tamu mobil A hampir jam 14:30 baru jalan. Sampai di Taipei 101, masih belum jam 15:30, jadi kasih waktu bebas hingga jam 16:30 dan berkumpul kembali di pintu masuk. Ternyata disini juga ada tamu yang telat. Mobil B ontime berangkat, mobil A telat setengah jam lagi. Jadi hari ini total waktu karena telat 1 jam hilang.






Jam 17:00 lewat tamu baru masuk mobil menuju ke Ciang Khai-Sek Memorial Hall ( CKS ). Sampai di CKS sudah jam 17:30, jadi kami mempunyai waktu 30 untuk melihat-lihat. Sebenarnya 30 menit tidak cukup untuk bercerita tentang sejarah CKS. Namun apa boleh buat, waktu 1 jam terbuang karena tamu tidak ontime.
Setelah memberikan sedikit briefing tentang bangunan CKS, tamu langsung dibawa ke lantai 4 untuk berfoto-foto dengan patung gede CKS. Selesai foto disini, langsung diajak turun ke lantai satu untuk melihat-lihat foto-foto dll yang berhubungan dengan CKS, temasuk mobil, kursi tandu, tatanan Office CKS dulu, dll.
Jam 18:00 tepat pintu ditutup, tamu disuruh keluar. Keluar dari gedung CKS, kami ambil foto grup lagi. Meski sudah jam 18:00, berhubung musim panas, jadi masih terlihat terang.







Setelah selesai foto grup, jam 18:15 kami meninggalkan CKS menuju restoran Xiang Mao Lou yang berada di Ximending. Jam 18:30 sampai di restoran, makan di lantai 5. Menunya adalah Chinese Hongkong Food. Selesai makan kami berjalan ke meeting point di KFC Ximeding. Acara bebas hingga jam 21:00. Saat ini, ada beberapa tamu yang senior bilang : “Apa enggak kasihan meilhat orang tua nunggu angin-anginan 2 jam duduk disini!?”. Sebenarnya bukan enggak kasihan, kita sebagai TL dan TG maunya juga kalau bisa lebih cepat balik ke hotel makin bagus. Karena TL dan TG disini juga hanya duduk di depan KFC tidak jalan-jalan. Namun berhubung Ximending Shopping Area tertulis di itinery, sehingga menjadi wajib dikunjungi. Tidak mungkin lokasi ini hanya kasih waktu bebas sebentar. Bisa-bisa 70% peserta tour akan komplen. Bagi tamu senior yang mau pulang ke hotel duluan, TL Dedi sebenarnya ada tawarin pulang pakai taxi aja, ongkos di bayarin oleh Dwidaya. Tapi entah mengapa tamu gak jadi pulang. Sekitar jam 20:50 tamu sudah kumpul semua. Kami berjalan ke tempat pemberhentian bus wisata turun naik penumpang. Malam ini nginap di Orange Hotel Linsen Branch yang terletak di Taipei City. Sampai di hotel dan selesai semua sudah hampir jam 22:00 malam.



Day Eight, 27 Juli 2017

Pagi jam 08:25 mobil A sudah menunggu di depan hotel. Jam 08:30 mobil mulai bergerak menuju destinasi pertama, yaitu Martyr’s Shrine. Tamu mobil A ada 3 oarng hari ini istirahat di hotel, tidak ikut jalan-jalan.
Sampai di Martyr’s Shrine, masih belum jam 09:00, jadi Martyr’s Shrine masih belum buka untuk umum. 
Pas jam 09:00, pagarnya dibuka dan pengunjung dipersilahkan masuk ke lapangan dalam untuk menyaksikan pergantian penjaga ( Changing Guards ). Acara pergantian ini memerlukan waktu sekitar 35 menit.






Jadi sekitar jam 10:00 baru kita meninggalkan Martyr’s Shrine menuju Shifen WaterFalls.
Sampai di Shihfen Waterfalls, kurang dari jam 11:00. Kali ini Shihfen Waterfalls tidak seperti yang biasa terlihat di foto. Kali ini airnya hampir kering. Pengunjung jadi kecewa. Jadi tidak lama disini sudah pada balik ke mobil.




Dari parkiran dekat restoran Zhengda menuju Shihfen Old Street tidaklah jauh. Kalau dulu, kita selalu pakai jalan kaki.
Jam 11:30 kami sdh berada di Shihfen Old Street. Sesampai disini, saya langsung beli 6 lampion terbang. Masing-masing bus 3 lampion, warnanya merah! Ada tamu yang tanpa ragu, tanpa pikir panjang sudah bisa langsung menuliskan kata-kata wishingnya di lampion. Ada yang tangan sudah memegang kuas tinta bermenit-menit, namun masih tidak tahu apa yang harus ditulis. Setelah 6 lampion semua diterbangkan, semua tamu berjalan menuju ke restoran Shifen Jie Mei Khuai Chao. Makanan disini sedikit menyerupai masakan Chinese Hakka.






Kurang lebih jam 12:30 kita sdh selesai makan siang dan sudah menuju ke tempat meeting point menunggu bus. Setelah mobil sampai, perjalanan dilanjutkan dengan menuju Jiufen Old Street. Sebuah perkampungan tua, sebuah kota tua, rumah diatas rumah, bekas tempat tinggal para pencari emas di masa lalu.  Tempat yang pernah mendapat sebutan Little Shanghai Taiwan. Sekarang menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh orang Jepang dan Korea serta negara-negara Asia Tenggara lainnya.







Di Jiufen, mobil harus parkir di atas, jalan kaki turun tidak sampai 5 menit, tapi kalau jalan kaki balik ke parkir, lumayan capek! Karena jalan menanjak naik.
Jam 13:00 semua tamu sudah berkumpul di tempat turun mobil. Tamu yang tidak mampu jalan, memilih memakai jasa taxi, biayanya NTD.200.
Dari tempat parkir atas Jiufen Old Street kembali ke kota Taipei membutuhkan waktu sekitar satu jam setengah.
Jam 16:30 sudah sampai di Shihlin Night Market. Turun mobil adalah meeting point juga, yaitu pas di depan gereja. Tamu dikasih acara bebas hingga jam 18:30.
Semua tamu ontime jam 18:30 sdh berkumpul dan perjalanan dilanjutkan menuju restoran Yun Thai Thaifood untuk makan malam. Sekitar jam 19:00 sampai di restoran. Sayur sudah mereka persiapakan sebelumnya, jadi begitu tamu duduk, mereka langsung menyajikannya. Jam 19:35 tamu sudah selesai makan dan siap pulang ke hotel. Sekitar jam 20:00 sudah masuk hotel semua.



Day Nine, 28 Juli 2017

Jam 04:00 sudah morning call dan jam 05:00 sudah naik mobil menuju ke bandara. Sampai di bandara belum jam 06:00. Setelah meminta tamu menunggu di tempat tunggu, kami pegi mengambil boarding pass. Setelah dapat boarding pass dan check in, giliran tamu pergi drop in bagasi di konter no.8, CI-761. Selesai drop in bagasi, tamu naik eskalator ke lantai 2 menuju pintu imigrasi.
Demikianlah perjalanan dari Dayawisata selama 9 hari sudah selesai.







Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Travel Agensi Indonesia : Dwidaya, Dayawisata, Enjoy Holidays
2.      Mr. Dedi Setiawan, TL Mobil A
3.      Mr. Soony Budiman, TL Mobil B
4.      DJ Tour yang telah mempercayakan grup ini kepada saya
5.      Seluruh anggota peserta tour mobil A dan mobil B, terutama :
Mrs. Marleina Susman
Mr. Sutriejady Sutiojono
Mr. Lie Aliendy
Mrs. Lim Mui Lan
Mr. Kem Franiscus Ginting
Mr. Hendra Gunawan
Mrs. Kristianti Widijowati
Mrs. Lanny tantri Tan
Mrs. Gui Ji Wan
Mrs. Ernawati Tantri
Mr. Like Budianto Tan
Mr. Eki Sanjaya
Mrs. Liong Mie Ha
Mrs. Liong Tjoei Ha
Mr. Djap Tjhung Wen
Mrs. Rita Franscisca Halim
Mr. Toto Budiman
Mr. Widagdo
Mrs. Sia Tjwen Siang
Mrs. Lilik Soerjani
6.      Driver : Zhang Zhen-Feng

SAMPAI JUMPA LAGI