Taiwan Complete Sensation
Date : 20 - 28 July 2017
Dayawisata / Enjoy Holidays
Grup ini total peserta ada 40 orang + 2 Tour Leader, di split menjadi 2 grup dengan itinery yang sama. Grup ini juga berhasil apply Easy Card bernilai NTD.888 dari Biro Pariwisata Taiwan.
Perjalanan atau itinery grup ini adalah keliling Taiwan satu putaran, dimulai dari sebelah barat. Hampir semua lokasi wisata utama atau yang dikenal International dikunjungi oleh grup ini. Total menghabiskan waktu 9 hari 8 malam di Taiwan.
Berikut itinery perjalanan yang telah di dokumentasi :
Day One, Tanggal 20 Juli 2017.
Dari Terminal III Bandara Internasional
Soekarno Hatta Indonesia, naik CI-762, penerbangan jam 14:10 dari CGK dan tiba
di Taiwan Taoyuan International Airport jam 20:45.
Hingga jam 22:00 lebih baru semua tamu
lengkap, karena ada tamu yang sedang mencari kopernya dinantu oleh TL.
Jumlah tamu kali ini yang dating total 40
orang, dibagi menjadi Bus A dengan Tour Leader Dedi Setiawan dan Bus B dengan
Tour Leader Sonny Budiman.
Sampai di hotel Tao Garden Hotel di kota
Taoyuan sekitar jam 23:00 malam.
Day Two, tanggal 21 Juli 2017.
Hari ini sudah pasti merupakan perjalanan yang
melelahkan, karena hari ini akan menempuh perjalanan dengan mobil sekitar
400km.
Pagi ini jam 05:30 dan 05:45 Morning Call, jam
07:45 mobil meninggalkan hotel langsung menuju Chingjing. Dalam perjalanan
menuju Chingjing, ternyata ada kecelakaan satu mobil tangka minyak dan dua
mobil sedan yang menyebabkan kemacetan lumayan lama. Minimal waktu terbuang
satu jam lebih di jalan toll no.3 atau Toll Formosa.
Sampai di
Chingjing sudah jam 12:45, jadi ke Restoran Fromosa Home Stay untuk makan siang
dahulu.
Selesai makan
siang sekitar jam 13:30 dan Jam 13:45 kami sudah sampai di depan pintu masuk
Chingjing Veteran Farm.
Setelah
membeli tiket, semua tamu masuk ke dalam Chingjing Veteran Farm. Janji meeting
point adalah jam 15:00langsung ke mobil, jam 15:00. Cuaca cukup panas, sehingga
kebanyakan tamu hanya masuk, duduk dan lihat-lihat sebentar sudah keluar.
Boleh dibilang
pas jam 15:00, tamu sudah lengkap dan mobil bergerak menuju Sun Moon Lake. Dari
Chingjing menuju Sun Moon Lake membutuhkan waktu tempuh sekitar 90 s/d 120
menit. Sekitar jam 16:30 kita sudah sampai di Sun Moon Lake
Tugas pertama
yang harus kami selesaikan disini adalah membawa tamu mengenal hasil alam di
daerah ini, wajib masuk toko sudsidi dan sekalian memakai jasa kapal ferry
keliling danau milik took ini. Lokal guide diwajibkan untuk membawa tamu masuk
took subsidi ini, tapi tidak mewajibkan tamu harus membeli barang-barang yang
ada disini. Nama tokonya adalah The Mao’s Haouse atau Mao Wang Ye, toko teh
jamur Linzhi
Jam 17:30 kita
sudah selesai di toko Mao’s House dan berjalan menuju ke Dermaga I Tha Thao
untuk naik ferry yang sudah disiapkan oleh toko The Mao’s House.
Dari Mao’s
House berjalan kaki ke dermaga membutuhkan waktu sekitar 10 menit, tapi
biasanya tamu akan menghabiskan lebih dari 10 menit sampai 15 menit.
Sampai di
dermaga, ferry dengan nama Chung Hwa No.2 dan Chung Hwa No.3 sudah menunggu
disana. Tamu Bus A, ada 3 tamu yang tidak berani naik ferry karena takut mabuk
laut. Bus B semuanya naik ferry.
Naik ferry
keliling danau Sun Moon Lake hanya sekitar 30 menit saja sudah selesai. Naik dan
turun ferry di dermaga yang sama. Jadi, sekitar jam 18:30 kami sudah selesai
keliling danau dan sudah naik ke mobil yang diparkir di samping toko The Mao’s
House.
Acara berikut
adalah mengunjungi kelenteng terkenal di daerah Sun Moon Lake, yaitu Kelenteng
Dewa Perang dan Sastra atau disebut Wen Wu Temple
Kelenteng ini,
utamanya menyembah Dewa Yue Fei, Dewa Kwan-Kong dan Kong Hu Cu. Jam 18:55 kami
sudah sampai di kelenteng, berhubung waktu sudah malam, jadi di kelenteng hanya
kasih tamu 15-20 menit saja untuk foto-foto ataupun sembahyang sekadarnya.
Jam
19:10 kami meninggalkan Wen Wu Temple menuju Kota Taichung.
Di Kota
Taichung kami ada dua hal yang mau dilakukan, yaitu makan malam dan menuju ke
hotel.
Malam ini menu
makan malam adalah All You Can Eat Steam Pot, Qian Yue Sabu-Sabu yang terletak
di Wenxin Road. Jam 20:30 kami sampai di restoran, setelah menunggu sebentar
para waitress dan waiter membersihkan meja, lalu kami dipersilahkan masuk untuk
mengambil tempat duduk. Karena sistim duduknya siapa cepat siapa dapat, namun
jumlah kursinya sudah ditentukan,jadi agak sedikit kacau para tamu mencari
tempat. Tiap kali kalau makan disini, kejadian ini tidak bisa dihindari. Bahkan
sering terjadi perebutan tempat duduk, pengalaman saya yang paling parah adalah
ada tamu menyatakan tidak mau makan hanya lantaran tidak dapat tempat duduk
disamping keluarganya.
Sekitar jam
21:45 tamu-tamu sudah selesai makan dan sudah keluar restoran menunggu mobil.
Mobil parkirnya gak jauh, jadi tamu-tamu menunggu lebih dari 10 menit mobil
baru datang. Dari restoran menuju ke hotel jaraknya hanya sekitar 4 km saja,
akan tetapi membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit baru bias sampai. Sampai di
Park Lane Splendor Hotel, waktu sudah menunjukkan lebih dari jam 22:00.
Menunggu lift hotel membutuhkan kesabaran, karena kamar tamu berada di lantai
25 keatas, jadi tunggu lift turun naik lumayan lama.
Selesai sudah
acara hari ini tanggal 21 Juli 2017.
Day Three, 22
Juli 2017
Hari ini juga
sama seperti hari kedua, total perjalanan mau menempuh lebih dari 400km. Start
dari Taichung, kota no.3 besar di Taiwan dan terletak di bagian tengah,
endingnya di kota Kaohsiung yang menjadi kota no.2 besar di Tawan setelah
Taipei.
Hari ini juga
seperti kemaren, rencana berangkat adalah jam 07:45. Akan tetapi banyak sekali
grup lain yang juga berangkat antara jam 07:30 s/d 08:00, oleh sebab itu, jalan
depan hotel penuh dengan mobil wisata, sehingga mobil kami tidak ada tempat
untuk masuk parker. Mobil hanya bisa berputar keliling. Hingga jam 08:15 baru
dapat tempat parker. Sebelum mobil berjalan, diadakan final check jumlah para
tamu. Ternyata masih ada satu bapak ketinggalan. Hal yang meyebabkan dia
tertinggal adalah kopernya masih di kamar dikira sudah dibawa kebawah dan
hilang. Setelah di cek ke kamar, ternyata masih terletak di kamar. Oleh sebab
itu, mobil jam 08:30 baru bisa berjalan menuju Alishan.
Dalam
perjalanan ke Alishan, supir berhenti dua kali untuk toilet stop. Pertama di
Lamungan Rest Area dan kedua di Chu-Kou, kaki gunung Alishan.
Sampai di
Alishan, waktu menunjukkan 12:30 lewat. Setelah para tamu masuk WC, perjalanan
dilanjutkan dengan memakai shuttle bus milik restoran Alishan Gou untuk ke
Restorannya makan siang.
Satu mobil shuttle hanya bisa membawa 20 orang, kami
total 44 orang jadi harus pakai 2 mobil. Perjalanan pakai mobil shuttle dari
tempat pemberhentian mobil wisata hingga ke restoran kurang dari 10 menit.
Restoran Alishan Gou berada di lantai B1 dari Hotel Alishan Gou. Sampai di
tempat kami langsung menuju restoran dan jam 13:20 semua tamu sudah selesai
makan.
Di daerah ini,
Alishan Gou Restaurant merupakan satu-satunya restaurant yang bisa muat lebih
dari 100 orang sekaligus, bahkan bisa sampai 200 orang kalua lantai B2 juga
dibuka. Karena satu-satunya, oleh sebab itu kita tidak ada pilihan makanan.
Berhubung ada
tamu yang tidak kuat jalan dan tidak mau ikut masuk ke dalam Alishan Recreation
forest, oleh sebab itu kamu mengadakan pembagian tugas. Bagi tamu-tamu yang
tidak mau masuk hutan, dipersilahkan mengikuti Tour Leader Bus B, Mr. Soony
Budiman. Bagi yang mau ikut masuk hutan, silahkan ikut Tour Leader Bus A, Mr.
Dedi Kurniawan; T/G Jimmy dan saya sendiri.
Terakhir dari
Bus A ada 7 orang yang tidak ikut, dan Bus B juga ada 7 orang tidak ikut. Yang
tidak ikut masuk, kami atur mereka untuk naik kereta api dari stasiun Zhao-ping
menuju stasiun Alishan. Sisanya total menjadi 26 orang ikut masuk ke hutan
untuk melihat pemandangan-pemandangan alam, melihat pohon ribuan tahun dan
menghirup udara yang mengandung enzin-enzin phytoncide, enzin yang bisa
menghilangkan stress; melancarkan pernafasan danperedaran darah. Tamu-tamu pada
dasarnya berjalan lumayan cepat.
Sebelum jam 14:30 semua sudah sampai di
stasiun Shen-Mu ( Sacred Tree ), oleh sebab itu kaminaik kereta api jam 14:30
turun ke tempat pemebrhentian bus wisata. Perjalanan dengan kereta api hanya
sekitar 7 menit saja kami sudah sampai di stasiun Alishan.
Waktu final
check peserta, ternyata ada lagi satu tamu yang belum muncul, tamu yang sama
tadi pagi lupa kopernya di kamar. Maklum saja, sudah senior usianya.
Sekitar jam
15:00 baru ketemu orang nya, dan mobil juga jam 15:00 baru berjalan turun dari
Alishan.
Hasil alam di
Alishan adalah daun pucuk teh Oolong. Jadi harus membawa tamu kesana atas
permintaan kantor. Selain itu juga, kalau tamu dibawa ke Alishan tapi tidak
mencoba minum tehnya, biasanya tamu akan bertanya-tanya : “ Kok tidak dibawa ke
tempat teh?” Oleh sebab itu, sekarang semua tamu yang datang ke Alishan, pasti
akan diajak ke toko wajib bersubsidi, toko penjualan dan promosi teh dari
Alishan. Beli atau tidak, tidak menjadi masalah.
Sampai di toko
Promosi dan Penjualan teh, waktu sudah hampir jam 17:00.
Langusng ke Toilet dulu, lalu masuk ruangan minum teh, dengarin
briefing, minum teh dan beli teh.
Jam sudah menunjukkan hampir jam 18:00 baru kelar semua.
Setelah itu kita langsung menuju ke kota Chiayi untuk makan malam. Nama
restorannya adalag Zhen Bei Ping, restoran Chinese Food ala Beijing.
Sampai di
restoran kurang lebih jam 18:30. Tidak lama kami masuk ke restoran, tiba-tiba
kami melihat ada kamera sedang shooting. Ternyata TVBS sedang shooting acara
kuriner di Restoran ini. Tentu saja, ada saja tamu kami yang ingin muncul di
TV, hehehe....entah nanti dipotong apa tidak bagian itu!
Jam 19:10
semua tamu sdh selesai makan dan kembali ke mobil. Meskipun ada tamu yang
merasa keberatan karena di samping restoran ada toko pakaian yang kecil tapi
menarik, tapi terpaksa harus pergi ke mobil kalau tidak mau kemalaman sampai
Kaohsiung.
Jam 19:45 kami
sampai di Stasiun Bullet Train ( HSR ) Chiayi. Tiket yang kami beli adalah
tiket jam 20:14 sampai ke Kaohsiung Zuoying Stasiun jam 20:45. Kereta HSR ini
hanya berhenti seklai di Tainan, dan pemberhentian kedua adalah Zuoying
Stasiun.
Bus kami jam
21:30 baru sampai di stasiun Zuoying untuk jemput kami.
Itinery kami
selanjutnya seharusnya menuju ke Dream Mall. Akan tetapi dari Stasiun Zuoying
sampai ke Dream Mall, minimal membuthkan waktu 30 menit, sampai Dream Mall
sudah pasti mallnya sudah tutup, karena semua mall di Taiwan tutupnya jam 22:00
malam. Oleh sebab itu, kami putuskan untuk langsung ke hotel saja. Dream Mall
ganti besok saja kesana. Kami sampai di Forte Orange Khh Hotel juga sudah lebih
dari jam 22:00 malam. Perjalanan menempuh lebih dari 400km memang melelahkan.
Good Night!
Day Four, 23
Juli 2017
Perjalanan
hari ini berkisar sekitar kota Kaohsiung saja. Sebenarnya bisa berangkat siang
biar tidur bisa puas. Akan tetapi, berhubung tadi malam Dream Mall dipindahkan
ke hari ini, maka hari ini terpaksa berangkat sedikit lebih awal dari rencana
semula.
Pagi ini
morning callnya jam 06:30, dan tamu mulai sarapan sekitar jam 07:30, jam 08:30
kami sudah berangkat.
Itinery
pertama yang kita kunjungi adalah “Love River”, salah satu sungai di Kaohsiung
yang dulu terkenal bau dan kotor, kini menjadi lokasi wisata lokal dan
internasional.
Di Love River,
kami hanya berhenti buat foto-foto sekitar 20 menit saja. Kalau sore hari,
mulai jam 15:00 hingga malam, Love River ada cruise tenaga matahari yang mebawa
kita menelusuri pinggiran sungai.
Selesai di
Love River, perjalanan dilanjutkan menuju toko oleh-oleh, yaitu Vigor Kubo,
toko pembuat kue nanas yang sangat terkenal di Taiwan.
Jam 08:45 kami
sampai di toko. Toko baru saja buka, petugas kebersihkan masih sedang mengepel
lantai. Pegawainya juga belum datang semua. Oleh sebab itu kami diatur untuk
mengunjungi lantai 2 untuk melihat pabrik atau mesin pembuat kue nanas
sekaligus mencicipi kue yang fresh from oven.
Setelah
selesai lantai 2, kami kembali turun ke lantai 1. Di lantai 1, sudah disiapkan
2 meja makanan tester.
Mobil wisata
satu demi satu berhenti di depan toko. Pengunjung makin siang makin ramai.
Petugasnya kewalahan melayani tamu-tamu yang membeli. Petugas keamanan yang
seharusnya bertugas menjaga keamanan, terpaksa membantu para tamu untuk packing
barang belanjaan mereka. Tamu yang datang berasal dari berbagai negara.
Hampir jam
10:00 kami baru selesai belanja di Vigor Kubo. TL kita juga belanja satu kardus
Popcorn rasa keju, katanya sih pesanan orang-orang kantor.
Setelah puas
belanja, perjalanan dilanjutkan menuju Distrik Zuoying, Kaohsiung. Destinasi
wisata yang akan dituju adalah destinasi yang sangat terkenal di daerah
Kaohsiung, yaitu Lotus Pond. Tempat ini juga disebut dengan sebutan Pagoda Naga
Harimau, karena ada pagoda yang pintu masuknya berbentuk Naga dan Harimau.
Selain itu, sebutan lainnya adalah Paviliun Spring Autumn.
Cuaca sangat
panas, tamu-tamu lebih banyak yang bersembunyi dari teriknya sinar matahari
dari pada berjalan-jalan ataupun foto-foto. Rata-rata hanya foto-foto di Pagoda
Naga Harimau saja. Hanya beberapa orang saja yang berjalan sampai ke Pavilliun
Spring Autumn.
Perjanjian
meeting point adalah langsung ke mobil pada jam 11:30. Kurang lebih jam 11:30
lewat dikit, semua tamu sudah lengkap dan siap melanjutkan perjalanan
selanjutnya, yaitu pergi makan siang. Dari tempat parkir Lotus Pond sampai ke
restoran sekitar setengah jam saja.
Jam 12:00 lewat sedikit kami sudah sampai
di restoran Man Xiang Yuan. Restorannya dekat Foguangshan Buddha Memorial
Center. Banyak orang mengira di tempat sini hanya tersedia makanan vegetarian,
akan tetapi restoran ini berada di luar vihara Foguangshan, jadi tidak menjual
makanan vegetarian. Hanya restoran yang didalam wilayah vihara yang jual
makanan vegetarian.
Selesai makan
siang sekitar jam 13:00.
Disamping restoran terdapat toko sovenir yang menjual
aneka barang, akan tetapi segaian besar barang yang dijual adalah barang-barang
yang berhubungan dengan agama Buddha dan Taoisme. Tamu kami ada beberapa yang
beragama Buddha, otomatis toko ini dikunjungi untuk membeli sedikit suvonir,
antara lain Arca Dewi Kwan Yin dan barang-barang kecil lainnya. Toko ini
menjual segala barang dengan harga pas.
Sekitar jam
13:30 kami sampai di Fo Guang Shan Buddha Memorial Center. Sekarang tempat ini
sudah diganti nama menjadi Foguangshan Buddha Memorial Museum. Bangunan agama
Buddha yang sangat megah, dan menjadi destinasi wisata nomor satu di daerah Kaohsiung.
Salah satu barang paling berharga bagi umat agama Buddha yang tersimpan di Di
Foguangshan Buddha Memorial Memorial adalah relik gigi Buddha Sakyamuni, barang
yang tidak ada nilai harganya.
Sesampai di
Buddha Memorial Museum, tentu saja tidak lupa ambil foto grup dulu. Setelah
mengambil foto grup, sebagian tamu berjalan menuju ke gedung utama Buddha
Memorial Museum, sebagian berjalan ke arah yang berlawanan, yaitu jalan balik
menuju ke Front Hall yang full AC untuk duduk atau sekedar minum di Starbuck.
Jam 15:00 tamu sudah balik kembali ke mobil, dan perjalanan diteruskan ke Dream
Mall, mall yang kemaren malam tidak sempat kesana. Sampai di Dream Mall sudah
jam 16:00, dan kami kasih tamu bebas belanja hingga jam 18:00. Dua jam tidak
cukup bagi yang suka jalan-jalan di mall dan terlalu panjang bagi yang tidak
suka jalan jalan di mall. Oleh sebab itu, 2 jam adalah waktu yang paling pas
antara suka dan tidak suka.
Jam 18:00
semua sudah kumpul dan berjalan menuju ke mobil. Dari Dream Mall menuju
restoran kurang dari 30 menit saja. Sampai di restoran belum jam 18:30, nama
restorannya adalah He Bian Restoran yang terletak dekat Love River dan Leoho
Night Market. Restoran ini menyediakan makanan Taiwanese Seafood, termasuk
Taiwanese Food. Taiwanese Food, salah satu menunya adalah yang disebut “Leng
Phan” atau “Makanan Dingin”, yaitu daging ayam atau daging lainnya dan seafood
sengaja dihidangkan dalam keadaan “dingin”. Makanan ini hanya disajikan saat
musim panas saja. Kalau musim dingin tidak ada menu ini.
Belum jam 19:30
tamu sudah selesai makan semua, perjalanan dilanjutkan menuju pasar malam
Leoho, pasar malam yang 90% menjual makanan.
Sudah
diprediksi, tamu disini tidak akan bisa terlalu lama, karena perut dalam
keadaan kenyang mengunjungi pasar malam makanan, tentu saja tidak ada yang
menarik lagi.
Kami kasih waktu hingga jam 21:00 untuk berkumpul di meeting
point. Sebelumnya saya juga bilang kalau ada yang belum puas, waktunya bisa
diextend, namun harus lapor dulu sama TL masing-masing.
Sekitar jam
20:45, kami TL dan TG, menuju ke meeting point. Ternyata sebagian besar tamu
sudah duduk disitu. Bahkan ada yang bilang sejak jam 20:00 mereka sudah duduk
di meeting point. Namun karena sudah ada kesepakatan jam 21:00, maka tentu saja
ada tamu hingga jam 21:00 baru sampai ke meeting point. Setelah semua
berkumpul, tamu saya bawa ke tempat parkir yang letaknya tidak jauh dari
meeting point. Bisa anda tebak, kebiasaan tamu Indonesia pasti akan mengeluh :”jalan
kaki lagi?, suruh mobil kesini saja!”, padahal jalan kaki juga tidak sampai 5
menit. Menunggu mobil putar kesini akan lebih dari 10 menit.
Otak Orang kaya
Indonesia menengah keatas harus dikasih kesadaran bahwa gerak itu menandakan
hidup. Banyak bergerak dijamin hidup akan lebih lama, tidak mau bergerak
tandanya sudah tidak mau lagi menikmati kehidupan di dunia. Asal jangan over
saja!
Malam ini
belum jam 21:30 sudah sampai di hotel. Termasuk cukup malam juga. Tapi masih
sedikit lebih baik dibandingkan kemaren-kemaren.
Day Five, 24
Juli 2017
Perjalanan
hari ini, waktunya akan habis semua di dalam mobil. Karena dari Kaohsiung akan
menuju ke daerah paling selatan dari pulau Taiwan, kemudian menuju ke bagian timur
dari pulau Taiwan, Taitung County. Kabupaten yang pertama meyambut matahari
terbit.
Pagi ini jam
08:30 kami baru berangkat. Perkiraan dari hotel sampai ke titik selatan,
Eluanbi Light House, Kending National Park membutuhkan waktu sekitar 3 jam
saja.
Sekitar satu
setengah jam perjalanan, supir sudah memberhentikan mobilnya untuk tamu pergi
ke WC. WC di tepi pantai selat Taiwan, unik bukan?? Nama tempatnya adalah “Ping
Wei Xuan Rest Area”. Tentu saja selain ke toilet, disini juga ada mini market
dan pedagang sovenir lainnya. Beberapa tamu terlihat membeli topi, maklum musim
panas, matahari sangatlah terik. Salah satu alat pelindung dari panasnya
matahari adalah topi.
Selesai
belanja dan toilet, perjalanan dilanjutkan lagi. Tidak sampai 20 menit, kami tiba
di koperasi petani buah untuk mencicipi buah segar dan belanja kripik buah (
bagi yang mau ).
Jam 11:30
kurang lebih, kami sudah sampai di restoran Tong Mao Gao Shan Ching untuk makan
siang. Makan siang hanya menghabiskan waktu kurang dari satu jam. Dan dari
restoran ke Eluanbi tidak perlu setengah jam.
Sekitar jam 13:00 kami sudah
sampai di Eluanbi. Karena cuaca masih panas, jadi kasih waktu satu jam saja
acara bebasnya. Tamu-tamu hanya sampai di mercusuar saja, tidak ada yang sampai
ke pantai. Bahkan ada yang hanya jalan enggak sampai 30 meter sudah berbelok ke
pintu keluar untuk melihat barang-barang sovenir yang dijual di depan pintu
keluar.
Saat kami
meninggalkan Eluanbi, waktu menunjukan pukul 14:00 lewat sedikit. Perjalanan
langsung menuju ke Taitung, Goya Hotel. Sampai di Hotel sekitar jam 17:00.
Malam ini makan malamnya di hotel. Di mobil sudah diumumkan bahwa jam makan
malamnya adalah jam 18:30, jadi masih ada waktu satu jam lebih buat istirahat.
Jam 18:15 tamu
sudah mulai turun ke lantai satu, satu persatu sudah menuju ke restoran. Tentu
saja, pasti ada yang telat. Sudah hal yang biasa. Meskipun orang belum muncul
semua, dan tidak mungkin hanya karena beberapa orang yang telat, 30 lebih tamu
harus nahan lapar menunggu. Jadi kami pesan pihak restoran untuk mulai
menghidangkan sayur-sayur. Sampai semua sayur keluar, yang telat masih belum
datang. Sampai mereka datang, yang lain sdh mulai makan sepertiga.
Karena nginap
dan makan di restoran yang sama, jadi mau makan sampai jam berapa, mau duduk
sampai jam berapa, kami TL dan TG tidak usil lagi. Kami selesai makan balik ke
kamar dan dilanjutkan untuk rendam hotspring di lantai satu. Satu-satunya kolam
hotspring, dan hanya ada satu kolam saja di hotel ini. Dikamar juga tersedia
bak untuk rendam hotspring juga, jadi hotel ini lebih memfokuskan agar tamu
rendam di kamar masing-masing.
Day Six, 25
Juli 2017
Perjalanan
pagi ini, tidak kalah dengan hari kedua dan hari ketiga. Dari Taitung ke
Hualian, minimal membutuhkan 4 jam perjalanan.
Jam 08:00
perjalanan dimulai. Rencananya stop di Tugu Garis Balik Utara dan depan Ocean
World untuk toilet stop. Namun ternyata tamu tidak tahan, akhirnya stop pertama
di koperasi petani Cheng Gong. Selain buang air, tamu juga beli air, beli kopi
dll. Waktu habis cukup lama disini, setengah jam lebih. Setelah itu perjalanan
dilanjutkan lagi. Sampai di stop yang kedua, sudah hampir jam 12:00. Ini
artinya, hari ini perjalanan tidak sesuai dengan rencana waktu.
Rencana awal
kami adalah jam 12:00 sampai di restoran makan siang, jam 12:40 nonton Ami
Dance. Sekarang jam 12:00 masih belum sampai restoran, acara harus diganti jam.
Kami sampai di
restoran sekitar jam 12:40, sebelum sampai restoran kami sudah pesan agar
segera siapkan sayur. Begitu sampai, semua sayur langsung keluar. Dan...tamu
makan lebih cepat lagi, tidak sampai 30 menit semua sudah selesai makan. Amy Dance
jam 13:50 baru ada, jam 13:10 tamu sudah selesai makan. Wah... masih ada 40
menit waktu kosong. Mau ke Marble Factory tidak cukup. Tadinya diperkirakan
tamu jam 12:40 makan, minimal jam 13:30 baru selesai, gak tahunya dan entah
kenapa kali ini makannya kok begitu cepat.
Daripada tidak ngapa-ngapain, lebih baik ajak tamu ke depan restoran buat
foto-foto dengan bongkahan batu-batu giok, granit dan hasil karya seni ukiran
lainnya.
Sebagian tamu malah berjalan ke mobil. Waktu terasa lambat sekali
berjalan. Akhirnya tiba juga jam 13:40, dan tamu langsung digiring masuk ke
gedung pertunjukan.
Selain grup kami yang nonton, masih ada grup dari Korea.
Para penari semuanya adalah wanita. Laki-laki tidak ada.
Sekitar jam
14:30 pertunjukan sudah selesai dan kami naik mobil menuju Marble Factory yang
terletak hanya beberapa ratus meter dari gedung Amy Dance. Marble Factory
adalah pusat penjualan dan promosi hasil alam daerah Hualian, yaitu batu giok
dan batu mulia lainnya. Di buat dalam bentuk cincin, kalung, gelang,
anting-anting dan seni pajangan lainnya.
Kurang lebih
setengah jam disini, tamu sudah keluar dan naik mobil ke destinasi berikutnya.
Dalam perjalanan ke Taroko George, kami mampir dulu ke toko makanan khas
Hualian, toko kue moci.
Kurang lebih
jam 16:00 meninggalkan toko moci langsung menuju ke gerbang Taroko.
Di gerbang
tamu foto-foto sekitar 15 menit, perjalanan dilanjutkan dengan mobil menuju
Swallow Grotto atau Swallow Cave.
Total panjang Swallow Cave, kalau jalan dari
depan hingga ke tempat parkir bus (Zhuilu Cliff), kurang lebih 1.37km. Jalan
cepat sekitar 30-40 menit. Sudah tentu tamu-tamu kami yang sudah senior tidak
akan mampu berjalan begitu jauh, berjalan begitu lama. Oleh sebab itu kami putuskan
untuk berjalan separuh saja. Berjalan kaki dimulai dari Jinheng Bridge saja,
sampai Zhuilu Cliff ( parkir mobil ) paling sekitar 600 meter. Kita tidak perlu
pinjam helm pengaman ( helm proyek ), jadi waktu bisa lebih hemat lagi.
Selesai
menikmati Grand Canyon Asia, Swallow Grotto of Taroko, perjalanan dilanjutkan
dengan memakai mobil menuju Eternal Spring.
Eternal Spring
atau “Chang Chuen Chi” adalah kuil yang dibangun oleh para veteran untuk
mengenang jasa para veteran pembuat jalan Central Cross-Island Highway yang
gugur. Pemandangan alam disini sangat indah untuk diabadikan. Namun sangat
disaya, sedang direnovasi.
Jam 17:45
semua itinery yang berhubungan dengan Taroko, dari Pintu Gerbang, Batu
Landmark, Swallow Grotto dan Eternal Spring sudah selesai semua. Selanjutnya
adalah acara isi perut. Menu malam ini adalah menu utama steak dan yang lainnya
all you can eat. Nama tokonya “Noble Family Steak House”.
Kurang lebih
jam 18:30 sampai di restoran dan makan sampai jam 19:45. Jam 20:20 kami sudah
sampai di Li Hsuan International Hotel Hualian. Selesai sudah acara hari ini.
Day seven, 26
Juli 2017
Jam 08:00 kami
berangkat dari Li Hsiuan International Hotel Hualien menuju Taipei. Dalam
perjalanan stop pertama di Yue Jia Xiang, toko penjualan dan promosi cabe, stop
kedua di Shi Ding Rest Area.
Sampai di Yehliu Geopark sekitar jam 12:15, oleh
sebab itu langsung menuju ke restoran Mei Guan Yuan untuk makan siang dulu.
Makanan utama disini adalah seafood.
Seperti
biasanya, tamu makan dengan cepat, belum jam 13:00 semua sudah kenyang dan
berjalan menuju ke pintu masuk Yehliu Geopark.
Suhu udara
masih seperti hari-hari kemaren. Bahkan terasa jauh lebih panas karena berada
di wilayah pantai paling utara yang sedang memasuki musim panas. Beberapa tamu
yang tidak tahan panas, duduk berteduh diatas kursi dibawah pohon yang rindang
yng ditanam disepanjang jalan utama menuju ke pantai.
Pantai Yehliu
bukanlah seperti pantai lain pada umumnya yang terdiri atas pasir-pasir. Pantai
ini juga terdiri dari pasir, tetapi pasir yang sudah membentuk batu. Icon dari
pantai atau daerah ini adalah “Queen Head”, batu pasir yang dibentuk dan diukir
oleh tangan alam yang tak terlihat, yang kita sebut erosi air dan angin.
Suhu disini
benar-benar panas. Jam kumpul adalah jam 14:00 langsung di mobil. Mobil B
sebelum jam 14:00 tamu sudah kumpul semua. Tamu mobil A hampir jam 14:30 baru
jalan. Sampai di Taipei 101, masih belum jam 15:30, jadi kasih waktu bebas
hingga jam 16:30 dan berkumpul kembali di pintu masuk. Ternyata disini juga ada
tamu yang telat. Mobil B ontime berangkat, mobil A telat setengah jam lagi.
Jadi hari ini total waktu karena telat 1 jam hilang.
Jam 17:00
lewat tamu baru masuk mobil menuju ke Ciang Khai-Sek Memorial Hall ( CKS ). Sampai
di CKS sudah jam 17:30, jadi kami mempunyai waktu 30 untuk melihat-lihat.
Sebenarnya 30 menit tidak cukup untuk bercerita tentang sejarah CKS. Namun apa
boleh buat, waktu 1 jam terbuang karena tamu tidak ontime.
Setelah
memberikan sedikit briefing tentang bangunan CKS, tamu langsung dibawa ke
lantai 4 untuk berfoto-foto dengan patung gede CKS. Selesai foto disini,
langsung diajak turun ke lantai satu untuk melihat-lihat foto-foto dll yang
berhubungan dengan CKS, temasuk mobil, kursi tandu, tatanan Office CKS dulu,
dll.
Jam 18:00
tepat pintu ditutup, tamu disuruh keluar. Keluar dari gedung CKS, kami ambil
foto grup lagi. Meski sudah jam 18:00, berhubung musim panas, jadi masih
terlihat terang.
Setelah
selesai foto grup, jam 18:15 kami meninggalkan CKS menuju restoran Xiang Mao
Lou yang berada di Ximending. Jam 18:30 sampai di restoran, makan di lantai 5.
Menunya adalah Chinese Hongkong Food. Selesai makan kami berjalan ke meeting
point di KFC Ximeding. Acara bebas hingga jam 21:00. Saat ini, ada beberapa
tamu yang senior bilang : “Apa enggak kasihan meilhat orang tua nunggu
angin-anginan 2 jam duduk disini!?”. Sebenarnya bukan enggak kasihan, kita
sebagai TL dan TG maunya juga kalau bisa lebih cepat balik ke hotel makin
bagus. Karena TL dan TG disini juga hanya duduk di depan KFC tidak jalan-jalan.
Namun berhubung Ximending Shopping Area tertulis di itinery, sehingga menjadi
wajib dikunjungi. Tidak mungkin lokasi ini hanya kasih waktu bebas sebentar.
Bisa-bisa 70% peserta tour akan komplen. Bagi tamu senior yang mau pulang ke
hotel duluan, TL Dedi sebenarnya ada tawarin pulang pakai taxi aja, ongkos di
bayarin oleh Dwidaya. Tapi entah mengapa tamu gak jadi pulang. Sekitar jam
20:50 tamu sudah kumpul semua. Kami berjalan ke tempat pemberhentian bus wisata
turun naik penumpang. Malam ini nginap di Orange Hotel Linsen Branch yang
terletak di Taipei City. Sampai di hotel dan selesai semua sudah hampir jam
22:00 malam.
Day Eight, 27
Juli 2017
Pagi jam 08:25
mobil A sudah menunggu di depan hotel. Jam 08:30 mobil mulai bergerak menuju
destinasi pertama, yaitu Martyr’s Shrine. Tamu mobil A ada 3 oarng hari ini
istirahat di hotel, tidak ikut jalan-jalan.
Sampai di
Martyr’s Shrine, masih belum jam 09:00, jadi Martyr’s Shrine masih belum buka
untuk umum.
Pas jam 09:00, pagarnya dibuka dan pengunjung dipersilahkan masuk
ke lapangan dalam untuk menyaksikan pergantian penjaga ( Changing Guards ).
Acara pergantian ini memerlukan waktu sekitar 35 menit.
Jadi sekitar
jam 10:00 baru kita meninggalkan Martyr’s Shrine menuju Shifen WaterFalls.
Sampai di
Shihfen Waterfalls, kurang dari jam 11:00. Kali ini Shihfen Waterfalls tidak
seperti yang biasa terlihat di foto. Kali ini airnya hampir kering. Pengunjung
jadi kecewa. Jadi tidak lama disini sudah pada balik ke mobil.
Dari parkiran
dekat restoran Zhengda menuju Shihfen Old Street tidaklah jauh. Kalau dulu,
kita selalu pakai jalan kaki.
Jam 11:30 kami
sdh berada di Shihfen Old Street. Sesampai disini, saya langsung beli 6 lampion
terbang. Masing-masing bus 3 lampion, warnanya merah! Ada tamu yang tanpa ragu,
tanpa pikir panjang sudah bisa langsung menuliskan kata-kata wishingnya di
lampion. Ada yang tangan sudah memegang kuas tinta bermenit-menit, namun masih
tidak tahu apa yang harus ditulis. Setelah 6 lampion semua diterbangkan, semua
tamu berjalan menuju ke restoran Shifen Jie Mei Khuai Chao. Makanan disini
sedikit menyerupai masakan Chinese Hakka.
Kurang lebih
jam 12:30 kita sdh selesai makan siang dan sudah menuju ke tempat meeting point
menunggu bus. Setelah mobil sampai, perjalanan dilanjutkan dengan menuju Jiufen
Old Street. Sebuah perkampungan tua, sebuah kota tua, rumah diatas rumah, bekas
tempat tinggal para pencari emas di masa lalu.
Tempat yang pernah mendapat sebutan Little Shanghai Taiwan. Sekarang
menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh orang Jepang dan Korea serta
negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Di Jiufen,
mobil harus parkir di atas, jalan kaki turun tidak sampai 5 menit, tapi kalau
jalan kaki balik ke parkir, lumayan capek! Karena jalan menanjak naik.
Jam 13:00
semua tamu sudah berkumpul di tempat turun mobil. Tamu yang tidak mampu jalan,
memilih memakai jasa taxi, biayanya NTD.200.
Dari tempat
parkir atas Jiufen Old Street kembali ke kota Taipei membutuhkan waktu sekitar
satu jam setengah.
Jam 16:30
sudah sampai di Shihlin Night Market. Turun mobil adalah meeting point juga,
yaitu pas di depan gereja. Tamu dikasih acara bebas hingga jam 18:30.
Semua tamu
ontime jam 18:30 sdh berkumpul dan perjalanan dilanjutkan menuju restoran Yun
Thai Thaifood untuk makan malam. Sekitar jam 19:00 sampai di restoran. Sayur
sudah mereka persiapakan sebelumnya, jadi begitu tamu duduk, mereka langsung
menyajikannya. Jam 19:35 tamu sudah selesai makan dan siap pulang ke hotel. Sekitar
jam 20:00 sudah masuk hotel semua.
Day Nine, 28
Juli 2017
Jam 04:00
sudah morning call dan jam 05:00 sudah naik mobil menuju ke bandara. Sampai di
bandara belum jam 06:00. Setelah meminta tamu menunggu di tempat tunggu, kami
pegi mengambil boarding pass. Setelah dapat boarding pass dan check in, giliran
tamu pergi drop in bagasi di konter no.8, CI-761. Selesai drop in bagasi, tamu
naik eskalator ke lantai 2 menuju pintu imigrasi.
Saya secara
pribadi mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Travel Agensi Indonesia : Dwidaya,
Dayawisata, Enjoy Holidays
2.
Mr. Dedi Setiawan, TL Mobil A
3.
Mr. Soony Budiman, TL Mobil B
4.
DJ Tour yang telah mempercayakan
grup ini kepada saya
5.
Seluruh anggota peserta tour mobil
A dan mobil B, terutama :
Mrs. Marleina Susman
Mr. Sutriejady Sutiojono
Mr. Lie Aliendy
Mrs. Lim Mui Lan
Mr. Kem Franiscus Ginting
Mr. Hendra Gunawan
Mrs. Kristianti Widijowati
Mrs. Lanny tantri Tan
Mrs. Gui Ji Wan
Mrs. Ernawati Tantri
Mr. Like Budianto Tan
Mr. Eki Sanjaya
Mrs. Liong Mie Ha
Mrs. Liong Tjoei Ha
Mr. Djap Tjhung Wen
Mrs. Rita Franscisca Halim
Mr. Toto Budiman
Mr. Widagdo
Mrs. Sia Tjwen Siang
Mrs. Lilik Soerjani
6.
Driver : Zhang Zhen-Feng
SAMPAI JUMPA
LAGI