Yope Travel 17 - 23 Feb 2017

7 DAYS LANTERN FESTIVAL
 AND 
CHERRY BLOSSOM
17 - 23 Feb 2017
YOPE VACATIONS

Kalau menurut tema perjalanan Yope Vacation kali ini ke Taiwan ada dua perjalanan utama, yaitu : 

1. Menyaksikan Taiwan Lantern Festival

Imlek tanggal 15 Bulan Satu adalah hari Cap Goh Meh atau juga dikenal dengan nama Yuan Xiao Jie, dalam bahasa Indonesia bisa diartikan "Malam Purnama Bulan Pertama" karena bulan satu imlek juga disebut bulan "Yuan", malam hari dalam bahasa mandarin juga disebut"Xiao", dan perayaan Yuan Xiao Jie ( Cap Go Meh ) dilaksanakan pada malam bulan purnama di bulan satu penanggalan lunar, jadi disebut Yuan Xiao Jie. Ada juga menyebutnya "Shang Yuan Jie".

Cap Go Meh juga dianggap sebagai hari raya penting, karena dianggap hari raya tahun baru kecil dan malam penutup atau akhir hari perayaan hari raya imlek. Setelah malam ini, hari raya imlek dinyatakan benar-benar telah selesai dan semua kegiatan harus berjalan normal seperti biasanya.
Di malam Caa Go Meh, orang-orang melewati malam ini dengan perayaan-perayaan dan festivsl-festival yang keramaian, oleh sebab itu ada istilah Semarak Yuan Xiao, dan Festival Yuan Xiao di Taiwan adalah Festival Lantera Nasional yang diadakan setiap tahun.
Dalam kebudayaan tradisional Cina, malam Cap Go Meh dirayakan dengan menyalakan petasan dan kembang api aneka warna; tangan memegang obor ataupun membawa lantera; keramaian dan kegembiraan menandakan  kehidupan raykat yang aman,makmur dan seluruh rakyat bersuka cita. Suasana yang penuh kegembiraan dan bertuah ini dilalui juga dengan memakan "Thang Yuan" ( onde-onde ) sebagai acara doa menyambut tahun yang baru.

Tahun-tahun yang dulu, setiap tahun di kelenteng-kelenteng besar seperti Kelenteng Guandu Beitou; Kelenteng Ci You di Songshan; Kelenteng Chingshan di Wanhua dan kelenteng Longshan selalu ada festival lantera yang diadakan oleh masing-masing kelenteng, sehingga kalau rakyat mau melihat lantera-lantera, mereka harus mengunjungi satu demi satu kelenteng-kelenteng tersebut.
Sejak September tahun 1989, pada saat itu Zhang Jian-Bang yang menjabat sebagai Menteri Perhubungan, dengan alasan "Untuk mempermudah rakyat menyaksikan Festival Lantera, lampu-lampu lantera yang tersebar di kelenteng-kelenteng harus di lokasikan terpusat di satu tempat" , maka Kementerian Perhubungan meminta Mao Zhi-Guo yang menjabat sebagai Kepala Biro Pariwisata saat itu, untuk menyelenggarakan acara Taiwan Lantern Festival agar rakyat tidak perlu lagi capek-capek kesana-kemari hanya untuk melihat lentera-lentera.

Biro Pariwisata dari Kementerian Perhubungan berencana dengan melalui penyelenggaraan Taiwan Lantern Festival ini, rakyat bisa menikmati kembali kebudayaan perayaan malam Cap Go Meh yang menyenangkan. Taiwan saat itu tidak ada event besar apapun yang menarik pariwisata, dengan festival ini Taiwan berharap bisa menciptakan event internasional yang memiliki ciri khas Taiwan, seperti  Munich Oktoberfest Jerman, Festival Salju Hokaido Jepang, Acara Karnaval Brasil dan acara-acara internasional terkenal lainnya yang menarik wisatawan asing.
Sejak saat itu, setiap tahun Taiwan selalu menyelenggarakan Festival Lantera yang bersifat Internasional, bagi orang Taiwan acara ini menjadi harapan dan kenangan indah bersama di musim semi.

Sejak tahun 1990, pertama kali Kementrian Perhubungan menyelenggarakan Taiwan Lantern Festival, hingga tahun ini sudah memasuki tahun ke-28. Setiap tahun Taiwan Lantern Festival selalu berthemakan sesuai dengan "sio" atau zodiak tahun tersebut. Lampu lantera utama dibikin sesuai bentuk zodiak hewan tahun itu sebagai bentuk doa agar yang zodiak yang menjadi penguasa tahun tersebut bisa melindungi dan memberikan kehidupan yang aman dan makmur. Selain lampu utama, tentu saja masih ada ribuan hasil karya seni lampu lantera lainnya yang pantas dilihat.
Pada acara pembukaan Taiwan Lantern Festival selalu dimeriahkan oleh pertunjukan-pertunjukan dari dalam dan luar negri.

Taiwan Lantern Festival tahun 2017 di Yunlin diadakan di dua wilayah di Yunlin, yaitu di Huwei dan Beigang. Ini adalah pertama kalinya Kabupaten Yunlin mendapat kehormatan sebagai tempat penyelenggaraan Taiwan Lantern Festival. Festival ini berlangsung dari 7 s/d 19 Feb 2017.
Untuk wilayah Huwei lokasinya berada diantara Stasiun THSR Yunlin  dan Yunlin County Agricultural Expo Ecological Park.
Selain thema lampu utama, festival lampu dibagi menjadi 3 thema besar lagi, yaitu "Lampu Bersahabat kepada Bumi", "Lampu Keragaman Budaya", "Lampu Orang Pribumi Yunlin". dan ditambah lagi 6 jenis lampu sub-thema : "Lifestyles Of Health And Sustainability ( cara hidup yang sehat dan berkelanjutan)", "Kampung Halamanku", "Kewayangan","Artistic Attic","Berkat Keagamaan" dan "Keindahan Kerajinan Tangan"










2. Menikmati indahnya bunga Sakura.
Di Taiwan ada beberapa lokasi terkenal untuk menikmati keindahan bunga sakura, antara lain : Alishan, Wuling Farm, Yangming Shan, Kelenteng Dong Fang Si, La-La Shan Love and Story Farm, Kelenteng Tian Yuan Tamshui, Formosan Aboriginal Culture Park, dan beberapa tempat lainya
Setiap tahun Festival musim bunga Sakura adalah antara pertengahan bulan feb hingga pertengahan bulan maret. Akan tetapi tahun ini karena musim dingin yang kurang dingin, sehingga hingga pertengahan musim Februari masih belum banyak Sakura yang mekar. Di Yangming Shan juga hanya sebagian kecil bunga sakura yang sudah mekar, meskipun Yangming Shan sendiri menetapkan tanggal 10 Feb ~ 20 Maret adalah musim semi sakura, tetapi kita kesana pada tanggal 21 hanya sebagian kecil saja yang sudah mekar.
Tempat tempat lain seperti Formosan Aboriginal Caultural Park dan Wuling Farm, karena berada diatas gunung yang cukup dingin, musim sakurannya sekitar akhir Feb~awal Feb sudah berakhir.




Berikut ini adalah agenda perjalanan :

Day one, 17 Feb 2017

Jadwal kedatangan adalah Jam 20:55 dengan CI-672. Namun di monitor kedatangan diumumkan terjadi delay hingga jam 22:17, setelah hampir jam 22:17 arrival time diganti lagi menjadi 22:48 baru mendarat dan tamu sampai ke Pleasant Hotel Taoyuan sudah jam 01:00 lebih dikit.




Day Two, 18 Feb 2017

Itineri hari ini sangatlah jauh, melebihi separuh pulau Taiwan, dari Taoyuan Hotel akan langsung menuju ke Kabupaten Nantou, Kabupaten Yunlin dan Kota Chiayi. 
Perjalan dimulai pada jam 08:30, namun sekitar jam jam 09:00 mobil baru bisa berjalan. Lokasi pertama yang akan dikunjungi adalah Sun Moon Lake yang terkenal di dunia internasional. Sebelum sampai Sun Moon Lake, kami istirahat di Hukou Rest Area hampir setengah jam, setelah itu dilanjutkan lagi menuju ke Sun Moon Lake. Sampai di Sun Moon Lake sudah jam 12:00 lebih, dan sampai di Dermaga Zhaowu untuk naik kapal Ferry jarum jam sudah menunjukkan jam 12:45. 
Kapal Charteran kami, Chung Hwa No.3 sudah menunggu di tiang nomor 3 di dermaga Zhaowu. Naik Ferry hanya sekitar setenggah jam saja keliling danaunya, setelah itu kita berlabuh dan turun kapal di dermaga Ita Thao. Ita Thao dulunya adalah perkampungan orang suku pribumi. Saat ini masih ada yg menyebutnya Ita Thao Village. Disini bisa beli hasil alam yang langka seperti Linzhi liar ( dianggap obat dewa oleh orang Cina), Royal Jelly ( orang suku pribumi menganggapnya sebagai viagra dan meremajakan kembali tubuh luar dalam ), Tepung Janin Rusa.
Kurang lebih jam 13:15 lewat dikit kamu menyantap makanan di restoran Magaidan, restoran yang menyediakan makanan ala orang suku pribumi ( suku Shao ) gabungan chinese food. Makanan khas orang suku pribumi adalah daging babi hutan dan ikan air tawar kecil-kecil yang digoreng.
Selesai makan siang, kami mengunjungi Mao's Haouse, tempat pemjualan hasil bumi orang suku pribumi, toko yang dibimbing oleh pemerintah, toko yang menjual Jamur Linzhi, Royal Jelly dan Abon Janin Rusa dll. Toko-toko yang dikunjungi tidak ada pemaksaan pembelian, jadi selesai mendengarkan presentasi, tamu-tamu sudah bubaran keluar untuk naik mobil.
Itinery berikut masih disekitar Sun Moon Lake, yaitu menuju  Wenwu Temple.
Sampai di Wenwu Temple sekitar jam 15:00, Kelenteng yang menyembah Dewa Kwan Kong beserta pengikut dan anak beliau, Dewa Yue Fei,  Kong Hu Cu dan 72 muridnya. Acara bebas sembahyang atau jalan-jalan disini hingga jam 15:40 balik ke mobil. Sekitar jam 16:00 mebil mulai bergerak meninggalkan kelenteng menuju Yunlin untuk mengunjungi dan menyaksikan Taiwan Lantern Festival. 
Sampai di Taiwan Lantern Festival sekitar jam 18:00, sangat ramai pengunjungnya. Kasih waktu bebas jalan-jalan hingga jam 19:30, Namun berhubung terlalu ramai, sehingga ada tamu sampai jam 20:30 baru berhasil menemukan mobil. Salah satu kekurangan dari acara festival ini adalah masing-masing pos pelayanan tidak ada koneksi. Mau minta announcement pencarian atau pemanggilan pengunjung harus ke Pos Pelayanan No.1 baru dilayani. Sedangkan jarak satu pos ke pos yang lain sangat jauh, apalagi orangnya sangat ramai, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai dari satu pos pelayanan ke pos pelayanan yang lain sangat memakan waktu.
Setelah semua sudah naik mobil, perjalanan dilanjutkan menuju ke restoran Bei Hai di Douliu City. Restoran Seafood ini seharusnya jam 21:00 sudah tutup, terpaksa menunggu kami hingga kami sampai sekitar jam 21:10. Tamu makan cukup cepat, belum 30 menit sudah selesai dan mulai menyerbu toko jual pakaian yang didepan restoran. Toko pakaian tutup jam 22:00, mau tidak mau tamu harus keluar dari toko untuk naik mobil menuju ke hotel. Perjalanan menuju ke hotel ChiaYi membutuhkan waktu sekitar satu jam, jadi sampai di Hotel Day Plus Chiayi sudah sekitar jam 23:00. Semua tamu masuk kamar sudah Jam 23:30. Cukup malam!
















Day Three, 19 Feb 2017

Perjalanan hari cukup jauh juga, namun tidak banyak tempat yang dikunjungi. Hari ini ada 2 tamu yang tidak ikut ke Alishan. Mereka akan langsung naik Taxi ke hotel Kaohsiung dengan biaya sekitar NTD.3000. Jam 09:00 rencana berangkat, jam 09:15 kurang lebih baru jalan. Hari ini dari Chiayi menuju Gunung Alishan. Perjalanan sampai ke atas gunung sebenarnya sih tidak terlalu jauh, Jarak paling sekitar 70km lebih, tetapi mobil tidak bisa jalan cepat. Jalan gunung yang berbelok-belok cukup membikin orang mabuk dan kecepatan mobil hanya sekitar 30km perjam.
Di tengah perjalanan, di kaki gunung Alishan, kami berhenti di Chu Khou Jembatan Di Jiu untuk ke kamar kecil buat nyumbang sedikit air. Di kaki gunung ini ada satu kelenteng yang bernama "Ling Ying Si" kelenteng Buddha Ci-Kong. Kebetulan hari ini ada acara kunjungan silaturahmi antar kelenteng yang total berjumlah 40 rombongan sembahyang dari seluruh Taiwan mengunjungi Kelenteng Ci-Kong ini. Jadi sangat semarak, meriah, ramai. Suara petasan mengelegar memekakan telingga. Ini merupakan tontonan tambahan buat tamu sebagai turis dari Indonesia. Disini waktu tersita hampir satu jam mobil baru meninggalkan lapangan parkir. 
Sampai di Alishan sudah jam 12:10. Sampai di lokasi turun naik penumpang, tamu-tamu serbu dulu WC yang ada di dekat situ. Setelh mobil pergi ke bawah untuk parkir, tiba-tiba ada tamu bilang obat jantungnya ketinggalan di mobil. Apa boleh buat, terpaksa tidak bisa diambil, karena parkirnya jauh. Setelah semua keluar dari WC,  kami melakukan perjalanan ke Restoran Alishan Gou dengan menggunakan mobil angkutan restoran. Selesai makan langsung berjalan memasuki Alishan Forest Recreation Area. Sambil jalan sambil foto, spot-spot utama yang kami lewati adalah "gerbang akar kayu", "Kolam Kakak Adik", "Pohon 3 Bersaudari", "Pohon 4 Bersaudari", "Akar Pohon Babi hutan", "Taman bunga Magnolia ( hanya bunga Magnolia putih yang sdh mekar)", "Kelenteng Shou Zhen Gong". Tadinya rencana masih mau lanjutkan berjalan hingga ke satsiun Shen Mu ( Sacred Tree ) untuk naik kereta api, namun tamu sudah merasa kelelahan dan merasa hutan tidak ada yang terlalu istimewa. Udara disini memeng sangat segar dan bisa melancarkan peredaran darah, menyegarkan pikiran.
Jam 15:00 kami naik Shuttle Bus untuk turun ke tempat naik Mobil Besar. Sampai di tempat turun naik mobil besar, mobil kami masih belum sampai. Beberapa menit kemudian mobilpun kelihatan dan kami semua naik mobil untuk menuju kota Kaohsiung.
Jam 19:00 kurang lebih kami sampai di Retoran Herbian Kaohsiung. Selesai makan sudah jam 20:00 kemudian menuju ke Pasar Malam Leoho. Sementara yang lain jalan-jalan di pasar malam, saya membawa tamu yang dijuluki Mr. Liu Te Hua oleh TL, menuju ke jalan Liu He Er Lu untuk membeli kartu SIM Card Perdana buat telpon.
Jam 21:30 adalah jam meeting point untuk menuju kembali ke hotel. Mobil dari nurunin kami tetap nunggu disitu tidak pindah-pindah, jadi kami bisa langsung naik mobil untuk balik ke hotel. Sampai di Hotel City Suites Chenai sdh jam 22:00 lebih, termasuk cukup malam juga. Supir bilang untung saja kita berangkat agak siang dan tamu-tamu tidak terlalu perhitungan, jadi pulang malam sedikit tidak masalah bagi dia.














Day Four, 20 Feb 2017

Jam 08:30 rencana jalan dan sekitar jam 08:45 baru jalan. Tujuan pertama adalah mengunjungi Pusat Penjualan dan Expo Diamond terbesar di Asia, Zeta. Sekitar jam 10:00 lebih meninggalkan Zeta menuju Foguangshan Buddha Memorial Center. 
Salah satu tamu yang tadi pagi membeli Gelang kesehatan dari Zeta, ternyata sambungannya lepas oleh sebab itu minta Zeta antar penggantinya ke sini.
Hanya ada beberapa tamu saja yang ikut saya jalan dari depan hingga ke dalam Vihara. Karena masih masa tahun baru Imlek, ruangan Buddha Giok yang biasanya harus ambil tiket masuk, masa imlek dibebaskan semua. Termasuk tidak perlu buka sepatu masuk kedalam. Kesempatan ini hanya ada satu tahun sekali. Yang sampai kesini cukup beruntung karena di dalam ruangan ini ada relief gigi Buddha. Sekitar jam 12:30 kami meninggalkan Buddha Memorial Center menuju restoran Man Xiang Yuan untuk makan siang. Selesai makan siang, naik mobil langsung menuju Eda Outlet Mall. Perjalanan ke Eda sekitar 20 menit lewat jalan kecil. Eda Mall hanya bisa kasih waktu 60 menit saja, karena hari ini mau balik ke Taichung. 
Jam 15:00 sudah meninggalkan Eda menuju ke Pavilliun Naga Harimau. Jam 16:20 meninggalkan Pavilliun Naga harimau menuju ke Taichung. Jam 19:00 lebih sampai ke restoran Qian-Yue Shabu-Shabu. Makan 1 jam lebih, sekitar jam 20:30 tamu sudah selesai makan dan mobil sampai jemput kami sudah hampir jam 21:00. Sopir terlalu enerjik dan bergairah, perjalanan ke Pasar Malam Fengjia seharusnya sekitar 30 menit, akhirnya hampir 50 menit baru sampai ke Pasar malam, karena Supir ingin membawa tamu keliling kota melihat beberapa spot keindahan Taichung. Tetapi haris duah terlalu malam, apapun tidak kelihatan. 
Jam 21:50 sampai di pasar malam, juga hanya bisa kasih tamu belanja hingga jam 22:50 meskipun terkahir jam 23:00 baru bisa ngumpul, itu semua sdh didalam perkiraan.
Sampai hotel hampir jam 24:00 malam, semuanya cepat masuk kamar untuk istirahat. Hotelnya adalah hotel Reve Taichung. Disekitar hotel ada keramaian tapi sudah terlalu malam.











Day Five, 21 Feb 2017

Hari ini jam 08:00 berangkat menuju ke Taipei. Tentu saja mobil tidak bisa jalan pas jam 08:00, jadi jam 08:00 lebih sedikit baru jalan. Rencana awal adalah sampai di Taipei langsung menuju ke Martyr's Shrine - Makan - Yangmingshan - Vigor - Pasar malam. Akan tetapi sampai Taipei dekat Shihlin jam sudah menunjukan jam 11:00, maka sdh tidak  sempat lagi buat nonton Changing Guard di Martyr's Shrine. Oleh sebab itu perjalanan diswitch menjadi ke Vigor dulu untuk membeli Pineapple Cake. Selesai beli kue-kue, oleh-oleh, langsung menuju ke Restoran Bihai di dekat Marty's Shrine. 
Tamu mungkin masih kenyang karena habis test makan kue di Vigor, jadi makan siang disini sekitar setengah jam sudah selesai. Jam 12:15 mulai masuk restoran, jam 12:50 sudah keluar semua.
Supir saya telponin sebanyak 18 kali tidak diangkat, telpon selama 10 menit lebih selalu mail box. Mungkin lagi tidur atau HP habis baterai. Terakhir telpon ke kantor, minta kantor menelpon ke no HP yang lain baru supir bisa terhubungi. Dari restoran ke Martyr's Shrine sebenarnya cukup dekat, sekitar 300 meter, jalan kaki tidak perlu sepuluh menit. Tunggu supir dan plus plus waktunya paling tidak 20 menit baru sampai. 
Kalau naik mobil, capek nunggu. Kalau jalan kaki, capek jalan. 
Sampai di Martyr's Shrine acara penggantian penjaga sudah dimulai beberapa saat. Penjaga yang di gapura masih belum diganti, jadi masih bisa ditonton pertunjukan yang paling menarik yaitu atraksi lempar-lempar senjata seperti pertunjukan drumband.
Selesai di Martyr's Shrine langsung menuju ke YangMing Shan untuk melihat bunga sakura. Sampai di Yangming shan, mobil wisata semuanya di suruh parkir ke tempat parkir no.2. Dari tempat parkir no.2 menuju ke lokasi Taman Bunga dan Flower Clock ( High Light nya Yangming Shan) cukup jauh dan harus jalan  turun tangga, melewati jalan setapak, melewati rumah penduduk, melewati penjual kaki lima. Total jalan kaki sekitar 30 menit baru sampai. 
Taman bunga dan Flower Clock yang seharusnya sudah berwarna pink, ternyata tahun ini masih belum. Bunga-bunga sakura yang mekar tidak sampai 30% dari total pohon yang ada.  Menurut orang yang tinggal disana, katanya memang tahun ini sakura Yangming Shan agak terlambat bersemi. Mungkin karena kurang dingin dan kelembaban udara juga kurang jadi musim seminya datang agak terlambat. Setelah selesai foto-foto, kami semua naik shuttle bus kembali ke tempat parkir no.2. Biaya naik busnya adalah NTD.15 perorang. Sampai di tempat parkir no.2, disebelah kiri tempat parkir ada satu taman, namanya Taman Bunga Sakura. Lokasi disni lebih dingin dari pada di Flower Clock, jadi bunga sakura yang ditanam disini rata-rata sudah bersemi, tapi jumlahnya tidak terlalu banyak, hanya 20 ~30 pohon saja.
Setelah puas foto-foto, waktu sudah lebih dari 16:30. Malam ini ingin di Pasar malam Shihlin agak lama sedikit, jadi jam 16:30 sudah turun gunung untuk makan malam. Perjalanan dari Yangming Shan kalau tidak macet, setenggah jam sudah bisa sampai di restoran Noble Family Steak House.
Jam 17:15 sampai di Restoran Noble Family Steak House cabang Shihlin. Pesanan tau terdiri dari 4 steak sapi, 5 steak ayam dan 5 steak babi. Makanan lain semuanya all you can eat.
Jam 18:30 semua selesai makan dan naik mobil menuju Shihlin. Sampai pasar malam Shihlin hampir jam 19:00, dan kasih tamu acara bebas hingga jam 20:30. Sekitar jam 20:50 semua tamu sudah tiba di meeting point dan malam ini sampai ke Grand Forward Hotel sekitar jam 21:30 malam. Malam ini Guide dan supir semua tidak nginap di Grand Forward Hotel, pulang ke rumah atau cari penginapan sendiri di luar hotel ini.... sadis ya travel!? Hahahahah..
















Day Six, 22 Feb 2017
Hari ini berangkatnya cukup siang, yaitu jam 09:30 baru berangkat. Destinasi pertama adalah Ciang Khai-Sek Memorial Hall, gedung memorial yang dibangun tahun 1976 dan dibuka untuk umum pada tahun 1980. Didalam gedung memorial isinya adalah patung Ciang Khai-Sek tembaga tinggi 9,8m di lantai 4, dua mobil Calldilac di lantai satu, satu patung lilin di lantai satu di ruangan kerjanya, tandu-tandu yang pernah dipakai dan foto-foto Ciang Khai-Sek dari jaman sekolah hingga jaman pemerintahan di Taiwan.
Jam 11:40 kita semua sdh berada di meeting point yang ditentukan, yaitu di pintu gerbang utama, di Liberty Square. Di Liberty Square terdapat sekumpulan kecil burung merpati yang malas terbang meskipun dikejar-kejar. Saat ini Taiwan sedang dilanda Flu Burung yang cukup serius di Taiwan bagian timur dan selatan. Entah mungkin burung-burung ini juga sedang sakit sehingga malas terbang atau bagaimana.
Jam 12:00 lewat sedikit kita sudah sampai di restoran Yun-Thai, restoran yang menyediakan makanan versi Thailand + Yunan + Myanmar + Taiwan. Mungkin makanan ini yang paling cocok bagi tamu, karena boleh dibilang tidak ada sisa. Ada tamu bilang kepada saya katanya piring sudah tidak perlu dicuci lagi, sudah bersih semua, hahahaha...
Hari ini cuaca sudah mulai berubah, keluar dari restoran air hujan sedang menyirami jalanan didepan restoran. Supir memakai payung satu-satunya untuk memayungi tamu satu persatu masuk ke mobil. Setelah semuanya masuk mobil, tujuan berikutnya adalah ke Taipei 101. Belum jam 13:30 kami sudah sampai di Taipei 101. Tamu bilang tidak mau terlalu lama disini, jadi meeting point di tetapkan pada pukul 14:30 di pintu exit Hsinyi Road. Tamu saya bawa naik eskalator dari lantai 1 sampai ke lantai 5 tempat penjualan tiket naik ke observatory deck. Dalam itinery exclude naik keatas, jadi dari lantai lima saya bawa tamu naik lift turun langsung ke lantai B1 dimana di tempat ini ada food court, supermarket dan restoran Ding Thai Fung. Setelah ini adalah acara bebas hingga jam 14:30 ketemu di meeting point.
Jam sudah menunjukkan jam 14:30, hujan diluar masih belum berhenti. Itinery berikutnya adalah Ximending Shopping Center, dimana merupakan pembelanjaan outdoor dan pedestrian. Kalau hujan gak reda-reda, gimana jalannya??
Sekitar jam 15:00 semua tamu sudah kumpul, hanya hujan yang masih menjadi kendala jalan atau tidak. Kurang lebih jam 15:20 mobil sudah datang, hujan gerimis masih belum pergi, terpaksa memakai payung satu-satunya mengantar tamu-tamu masuk mobil. Selain pakai payung, banner juga dipakai sebagai pengganti payung.
Itinery berikut adalah melihat Istana Presiden. Supir seharusnya dari Taipei 101 mengambil jalan Ren-Ai road dan bisa langsung sampai ke depan Istana Presiden, akan tetapi karena supir mengambil jalan Zhongxiao East Road, Civil Boulevard, Civil Boulevard Freeway lalu lewat Chongqing South Road baru melewati Istana Presiden. Sampai Istana Presiden keadaan masih hujan, jadi tidak ada tamu yang turun buat foto. Perjalanan dilanjutkan ke Ximending Shopping Area. Sampai di lokasi turun mobil, waktu menunjukkan jam 16:00 dan hujan gerimis mulai reda. Di mobil sudah tanya kepada para tamu, mau makan malam jam berapa?? Jam 19:00 apa jam 19:30??. Rata-rata memilih jam 19:00, oleh sebab itu meeting pointnya adalah di depan KFC pada jam 19:00. Setelah tamu saya bawa ke KFC, berikutnya adalah acara bebas hingga jam 19:00. Bagi tamu yang perlu ditemanin, tentu saja saya temanin. Bagi yang tidak perlu ditemanin, begitu bilang selesai pemberitahuan jam dan tempat meeting point ..........langsung hilang.
Tepat jam 19:00 semua sudah kumpul. Hujan gerimis masih ada. Tapi sangat kecil. Kita jalan di teras toko menuju ke restoran Manxianglou yang terletah tidak jauh dari lokasi meeting point. Kali ini makan makanan ala Hongkong, di lantai 5. Sebagian besar tamu sudah ngemil ataupun makan mie, makan Achong Rice Noddles dll, jadi bisa dipastikan makanan malam ini pasti akan sisa banyak. Kurang lebih jam 20:00 semua sudah selesai makan dan berjalan menuju ke tempat naik mobil di jalan Hankhou Street. Setelah menunggu sekitar 5 menit, mobil pun tiba dan kitapun pulang ke hotel. Jam 20:30 kurang lebih sudah sampai di hotel. Bagi yang masih mau jalan-jalan, disekitar hotel masih ada keramaian pasar malam dan pusat pembelanjaan, antara lain masih ada Hi-Mart sekitar 5 menit jalan kaki dari hotel. Good night!
























Day Seven, 23 Feb 2017
Hari ini adalah hari terakhir kunjungan ke Taiwan. Akan tetapi ada 2 orang tamu extend dan kan menginap di Ximeding.
Tamu yang akan pulang hari ini naik pesawat CI-679 jam 13:40. Kita berangkat dari hotel jam 10:30, sampai di bandara sekitar jam 11:20.  Setelah mengambil semua bagai dari mobil, tamu-tamu saya tuntun ke lantai satu di depan counter no.10 dan meminta tamu menunggu disini. Saya pergi ke counter grup untuk mengambil boarding pass. Di Counter cuma ada 3 petugas, saya kasih satu paspor ke petugas dan bilang grup flight no CI-769, borading pass yang sudah diprint out dari tadi malam, langsung dikasihkan ke saya. Pekerjaan berikut adalah menyelipkan boarding pass ke passport sesuai nama nya. Setelah itu boarding pass yg sudah diselip ke passport diserahkan kembali ke petugas untuk dininput ke komputer atau check-in. 
Setelah semua data diinput, passport dan boarding pass di kembalikan kepada saya, dan saya bersama TL Mrs July menyusun tempat duduk para tamu agar suami istri bisa duduk bersampingan. Kali ini cukup bersyukur, duduknya juga di deretan no. 28 dan no.29. Setelah semua disusun dan passpoert dikemabalikan kepada tamu, keanehan terjadi... ada 2 tiket tidak tertulis nomor kursi nya ( tidak tersusun ). Saya dan TL juga merasa aneh! Padahal tadi di counter jelas-jelas sudah ditulis semua, kok ada yang tidak tertulis??? Gak apa-apa deh, berhubung total 12 orang saja jadi gampang susun ulangnya.
Jam 12:30 semua tamu sudah masuk ke imigrasi, dan saya yang tertinggal di Taiwan juga bersiap-siap balik ke Taipei.
Terima kasih kepada semua pihak, semua tamu yang sangat koorperative ini. Terima kasih juga atas angpao-angpao yang telah diberikan kepada saya maupun kepada supir. Semoga rezeki bapak ibu dimudahkan oleh Nya dan diberi kesehatan danumur yang panjang. Sampai jumpa!

Special Thanks to :
1. Yope Multi Vacations Travel Service and all staffs, especially GM.Mrs. Jully
2. Tour Leader Mrs. Jully
3. DJ Tour or Dongfong International Travel Service Co., Ltd
4. All Participants of the group
5. Miss Angela Wu 
6. Mr. Lee, Zhi-Long, The Driver 李熾隆 , setiap hari pulang tengah malam tapi tidak komplen.