Private 2 Days Kaohsiung, Foguangshan, Kenting, Sun Moon Lake, Ching Jing. 25-26 Feb 2017

 Perjalanan Private  2 Hari 1 Malam
Kaohsiung - Fo Guang Shan and 
Pavilliuns of Dragon and Tiger
Ping Tung - KenTing 
Nantou - Sun Moon Lake and Ching Jing



Catatan Perjalanan :

Day One, Tanggl 25 Feb 2017

Berhubung tanggal 25 s/d 28 adalah hari libur nasional Taiwan, oleh sebab itu orang-orang Taiwan yang pergi berlibur pasti akan banyak sekali. Toll-toll yang menuju kearah selatan ( Kaohsiung ) baik Highway No.1 maupun No.3 pasti akan ramai dan macet. Untuk menghindari kemacetan ini, maka tamu dari Taoyuan naik High Speed Rail Train ( HSR atau Bullet Train ) sampai ke Tainan, sedangkan saya berangkat tenggah malam dimana orang-orang masih terlelap tidur.
Saya sampai di stasiun HSR Tainan sekitar jam 05:00 pagi, sedangkan kereta sampai di stasiun ini adalah jam 09:32, jadi aku masih ada waktu untuk tidur-tidur ayam di mobil sekitar 3 jam.
Terbangun tidur dari mobil sudah jam 08:00 lewat, aku ke stasiun HSR cuci muka dan beli sarapan pagi ke 7-11 kemudian balik mobil menunggu kedatangan tamu.

Jam 09:50 tamu keluar dari stasiun, langsung saya bawa naik mobil dan perjalanan dimulai.
Jarak dari satasiun HSR Tainan ke Foguang Shan sebenarnya hanya sekitar 50km, perjalanan mobil sekitar satu jam sudah sampai, namun saat naik toll terseret ke dalam kemacetan, akhirnya sampai di Fo Guang Shan Buddha Museum jam sudah menunjukkan jam 11:00 lebih.
Begitu sampai ursan pertama yang harus dibereskan adalah urusan perut. Tamu dari pagi belum sarapan katanya, jadi sampai di Fo Guang Shan, tamu langsung membeli kupon makan siang seharga NTD.100 per orang. Makannya di lantai 2 gedung Front Hall, makanan vegetarian buffet, ada mie, nasi, sayur, kari kuah dll. Jumlahnya kurang lebih 10 jenis sayur bebas ambil, tentu saja harus tertib ambilnya. Makan disini sebenarnya kurang cocok bagi orang Indonesia. Bukan karena makanannya vegetarian, tetapi makan disini benar-benar di tekanan hidup sederhana, tidak mubajir, menghargai jerih payah orang lain dan ikut menjaga lingkungan. Oleh sebab itu makan di Fo Guang Shan bagian buffet, setiap orang hanya diberikan alat makan satu piring; satu pasang sumpit; satu mangkok. Bagi yg tidak bisa pakai sumpit, boleh minta satu sendok plastik. Untuk minum kuah, minum air, semuanya pakai mangkok nasi setelah selesai makan nasi, ada berapa orang Indonesia yang bisa pakai cara ini? Terkecuali mereka adalah asli umat agama Buddha mungkin baru bisa terima cara makan disini. Rsetorannya sangat ramai, karena bagi orang Taiwan makan cara begini tidak masalah.
Di Front Hall adalah tempat istirahat dan adalah ruang atau gedung komersial, disini ada starbuck, toko makanan buah tanga, souvenir dan restoran vegetarian hotel bintang lima.
Setelah selesai makan, tamu saya bawa jalan masuk ke dalam, memasuki ruangan Avalokitesvara ( Kwan-In ), Ruang Golden Buddha, Ruang Sejarah Pembangunan Fo Guang Shan, Ruang Hari Raya Kelahiran Para Buddha ( Buddha Festivals ) dan paling beruntung adalah masih bisa bebas keluar masuk Ruangan Jade Buddha, karena kalau bisa untuk bisa masuk ruangan Jade Buddha harus antri ambil nomor dan kalau masuk harus ikuti upacara atau dengar kotbah selama setenggah jam baru boleh keluar. Selain itu juga harus buka sepatu. Berhubung masih suasana Imlek, jadi semua itu dihilangkan. Di dalam ruangan Jade Buddha, terhadap barang yang tidak ada harganya bagi umat agama buddha, yaitu Relief Gigi Buddha Sakyamoni, asli gigi milik Sang Sidharta Buddha Gautama. Kepercayaan umat buddha bahwa berada di ruangan ini sama seperti berada di stu raungan dengan Sang Buddha Gautama; dekat dengan relik gigi buddha sama seperti berada disamping Budhha Gautama; melihat relik ini sama seperti melihat Sang Buddha Gautama, oleh sebab itu tentu saja sulit bagi umat unutk bisa melihat langsung relik gigi buddha gautama karena barang yang tidak bisa dinilai harganya itu ditaruh kedalam sebuah stupa kecil dan di taruh di tempat yang tinggi.
Keluar dari Fo Guang Shan Buddha Museum atau atau Fo Guang Shan Buddha Memorial Center sekitar jam 14:30 langsung menuju Pavilliun Naga Harimau, Lotus Pond, Zuoying District. Perjalanan hanya 30 menit lebih. Sampai di Pavilliun Naga Harimau, tamu hanya turun sebentar saja. Katanya pengin ke tapi pantai Ken-ting. Saya bilang dari sini ke Ken-ting mau 2 jam lebih, tamu seakan tidak percaya begitu lama, katanya gak apa-apa, berangkat saja. Oleh sebab itu saya langsung membawa mereka ke Ken-ting. Seperti yang saya bilang, ditambah sedikit macet, akhirnya sampai di Kenting South Bay ( Nan Wan ) sudah jam 17:30, sudah gelap, foto juga gelap. Terus perjalanan dilanjutkan melewati Pasar Malam Ken-ting Street ( Ken Ting Ta Cie ) dan dilanjutkan sampai ke pan tai Chuanfan-Shi ( Batu bentuk kain layar kapal ). Sampai di Chuanfan-Shih benar-benar sudah gelap. Oleh seba itu, turun tidak sampai 10 menit sudah putar haluan balik ke Sun Moon Lake. Dalam perjalanan pulang masih singgah di toko "Hsiung Cia Wan Luan Cu Ciao", toko yang menjual semur kaki babi yang terkenal, dan merupakan lokasi pembuatan film sinetron tv yang berjudul "Niang Cia". Selesai makan sudah jam 20:00 lebih, kali ini langsung menuju ke penginapan di Sun Moon Lake. Sekitar jam 23:00 memasuki wilayah Sun Moon Lake, jalanan menuju ke penginapan ( b&b ) sangat berliku dan berkabut tebal, jarak pandang tidak lebih dari 5 meter. Jadi mobil jalannya pelan sekali. Sampai di penginapan, terletak sekitar 7 km dari dermaga terdekat Sun Moon Lake, sudah hampir jam 24:00. Begitu tamu sdh dapat kamar, saya langsung pergi menuju tempat penginapan saya yang di dekat Sun Moon Lake, dan janji sama tamu besok pagi jam 09:00 lebih aku jemput.





Pavilliun Naga Harimau


Ken-Ting South Bay



Ken-Ting Chuanfan-Shih







Day Two, 26 Feb 2017

Pagi-pagi tamu telpon saya bilang jangan jemput mereka ke penginapan tadi malam. Mereka dibawa ke tempat lain untuk sarapan pagi. Sesuai alamat yg dia berikan, saya pakai GPS nyari. Ternyata alamat itu tdk bisa ditemukan oleh GPS. Tanya orang penginapan jalannya bagaimana? Katanya dari penginapan keluar, lalu jalan ke arah sekolahan, sampai sekolahan lalu ada jalan turun, lalu turun ke jalan sana akan ketemu. Sesuai petunjuknya saya jalan. Kok jalan setengah jam lebih masih belum terlihat penginapan?? Terpaksa telpon tanya lagi, tidak ketemu lagi! Akhirnya janji ketemu di depan kantor polisi, dijemput saja. Ternyata tadi saya sudah lewat beberapa kali di bawah restoran, Seharusnya restoran berada DIATAS sekolahan, dari sekolah naik keatas bukan turun kebawah. Di tambah lagi jalan masuk ke atas tidak ada papan nama ataupun petunjuk apapun, kalau bukan orangnya yang bawa, tidak mungkin ada yang bisa naik keatas.
Setelah jemput tamu dari restoran rahasia, kami langsung menuju ke Sun Moon Lake, tamu tidak bermaksud naik kapal, hanya lihat-lihat dan foto-foto saja. Perjalanan ke dermaga sangatlah ramai dan macet sekali, tadinya mau masuk ke demaga Shui-She, namun terlalu banyak mobil, jalan macet, parkir penuh. Oleh sebab itu turun ke dermaga Zhaowu dulu buat foto-foto. Selesai Zhaowu bermaksud balik lagi ke Dermaga Shui-She, ditenggah jalan tamu bilang mau ke kelenteng Wenwu dan dermaga Ita Thao, karena dulu pernah kesana. Dengan demikian mobil saya harus mutar balik di dermaga Shui-she. Akan tetapi mobil dilarang mutar balik karena macet, Kata polisi mobil harus sampai di jalan raya 4 lajur baru boleh mutar balik. Itu jaraknya paling tidak ada 3 kilo meter dari dermaga Shui-she. Oleh sebab itu saya ambil keputusan untuk jalan mengintari danau, lewat jalan hutan yg jarang dilewati mobil saja. Jalan itu memang lebih jauh, lebih berliku, tapi tidak macet.
Sekitar jam 12:00 sampai di Ita Thao Village, mobil berhenti di depan Hotel Einhan untuk tamu turun dan jalan kaki ke dermaga Ita Thao untuk foto-foto. Hampir jam 13:00 tamu sudah balik ke mobil untuk melanjutkan perjalanan ke Wenwu Temple. Di Wenwu Temple stop hingga sekitar jam 14:00 saja dan perjalanan dilanjutkan menuju Ching Jing Farm.
Sampai Chingjing Farm sudah jam 15:30 an. Kabut tebal menutupi seluruh Chingjing Farm. Jarak pandang sekitar 2-3 meter saja. Mau foto juga susah, oleh sebab itu jam 16:16 saya sudah mendapat telpon dari tamu bahwa mereka sudah keluar dari Chingjing dan mau pulang ke Taoyuan.
Jam 16:30 saya dari atas turun sampai ke tempat tamu nunggu, hari itu chingjing juga sangat ramai karena Taiwan lagi liburan 4 hari dan tanggal 26 merupakan hari kedua liburan mereka, oleh sebab itu macet dimana-mana, kendaraan dimana-mana. Tidak ada tempat parkir, makanya saya sampai parkir agak jauh dari Chingjing Farm. Jaraknya sekitar 2 km diatasnya Chingjing lagi.
Setelah jemput tamu.....hehehe..cuaca di Ching berubah menjadi lebih cerah. Kabut mulai hilang. Jarak pandang juga sudah normal. Macet tetap ada, tapi tidak parah banget.
Jam 21:00 kami sudah sampai di Taoyuan, sampai di tempat tinggal tamu. Selsai sudah perjalanan kali ini.

Sun Moon Lake yang dislimuti kabut

Sun Moon Lake yang dislimuti kabut

Sun Moon Lake yang dislimuti kabut












Chingjing kalau cuaca cerah

Chingjing bila ada sedikit kabut

Chingjing Cerah

Restoran tempat shooting film sinetron

Terima kasih kepada tamu yang telah menggunakan jasa mobil saya dan yang telah membayar lebih. Semoga anda diberikan kemudahan rezeki. Amin