Delapan Hari Keliling Taiwan Romantic Marketing Bina Nusantara Indonesia, Gogoo Travel


Delapan Hari Keliling Taiwan Bina Nusantara Indonesia Grup, 
Gogoo Travel Indonesia.
Dari Tanggal 01 January 2017 s/d 08 Januari 2017





Agenda perjalanan :

Day One, Tanggal 01 Jan 2017
Jemput dari bandara, CI-672, Terminal 1.

Jadwal Kedatangan adalah jam 20:55, Jam tiba adalah jam 21:09 dapat WA dari Pak Hengky bahwa pesawat baru landing. Hari ini bandara tidak begitu ramai, tamu sekitar jam 9:30 sudah keluar semua, sekitar jam 10:00 sampai J Hotel Taoyuan. Depan Hotel ada 7-11, tidak jauh dari hotel ada KFC dan Mc Donald. Jalan kaki sekitar 1 km adalah Pasar Malam Zhongli. Tapi tamu gak ada yang kesana, karena jalannya bukan lurus, dari hotel belok kanan, lalu sampai gereja nyeberang jalan dan lurus akan terlihat lampu terang benderang, itulah pasar malam.
Di depan hotel ada satu toko makanan tradisional Taiwan dengan menu utamanya kaki babi (懋騰腿庫飯). Tamu menikmati makan malam disini, sedangkan yang tidak makan pork, menikmati makan malamnya di KFC terdekat.


J Hotel Taoyuan

Konfigurasi kamar hotel J


Day Two, Tanggal 02 Jan 2017
Habis sarapan pagi, jam 08:00 mulai kumpul di lobby hotel. Sekitar jam 08:10 mobil mulai jalan menuju Kabupaten Nantou, destinasi pertama adalah Wenwu Temple yang di Sun Moon Lake. Sampai di Wenwu Temple pas jam 11:00. Acara bebas hingga jam 11:45 mulai kumpul ke restoran Jing Shen Lou buat makan siang. Sekitar jam 12:00 lewat dikit baru mulai makan siang. Kata tamu menu makanan disini kurang cocok. Jam 13:00 selesai makan dan menuju ke Dermaga Zhaowu untuk naik ferry yang bernama No.3 Chung Hwa. Ferry boat mulai jalan sekitar jam 13:20, sampai di Itha Thao Village sekitar jam 13:50. Belanja-belanja suvenir di Itha Thao Village  atau juga disebut De Hua Village hingga jam 14:30. Setelah itu, masuk ke Mao's House untuk mendengarkan presentasi hasil alam dan khasiat jamur Linzhi dan abon janin rusa sika. Barang langka jadi harganya memang agak tinggi kalau dihitung ke rupiah.
Saya sendiri penguuna jamur Linzhi, memang khasiatnya untuk kekebalan tubuh bisa aku kasih jempol yang sebesar-besarnya. Bagi saya barang itu memang termasuk tinggi harganya, tapi untuk jaga kesehatan, masih okelah.
Karena tidak ada yang minat dengan Jamur Linzhi tersebut, maka jam 15:00 kita sudah meninggalkan Mao's House menuju mobil. Jam 15:00 lebih dikit mobil mulai bergerak menuju Taichung. Biasanya, dari Sun Moon Lake ke Taichung paling-paling menghabiskan waktu satu setenggah jam, kabetulan kali ini ketemu "hari libur tahun baru terkahir", jadi orang-orang pada pulang liburan, sehingga hampir 3 jam perjalanan baru sampai Taichung. Agenda perjalanan seharusnya dari Sun Moon Lake langsung menuju Fengjia Night Market, karena macet maka diganti menjadi makan malam di Yayuan Restoran dulu, baru kemudian menuju Fengjia Night Market. Selesai makan malam sekitar jam 19:00 dan mulai menuju Fengjia Night Market. Sampai di Fengjia Night Market jam 19:30. Acara bebas belanja hingga jam 21:00. Jam 21:10 naik mobil menuju Talmud Hotel yang di Pasar Malam Yi-Zhong. Sampai di hotel sekitar jam 21:45. selnjutnya acara bebas jalan kepasar malam.

Wen Wu Temple

Wen Wu Temple

Wen Wu Temple

Singa Api Wen Wu Temple

Arca Dewa Perang, Kwan Kong dan Yue Fei

Pemandangan Sun Moon Lake dari Wen Wu Temple

Pemandangan Sun Moon Lake dari Wen Wu Temple

Pemandangan Sun Moon Lake dari Wen Wu Temple

Kapal Ferry Yang Membawa Tamu Keliling Danau

Menunggu Mobil Datang Jemput di Feng Jia Night Market

Sedang berada di dalam kapal ferry keliling sun Moon Lake

Sedang berada di dalam kapal ferry keliling sun Moon Lake

Anak Tangga Keberuntungan, satu tangga mewakili 1 hari, total ada 366 anak tangga


Day Three, 03 Jan 2017
Pagi ini jam 7:45 mulai bersiap berangkat, namun karena lift Hotel Talmud hanya satu saja, maka terakhir mobil jam 08:10 mobil mulai jalan. Setelah satu jam lebih perjalanan,  tentu saja ada singgah ke toko teh Ding Ding You Ming untuk buang air sekalian  minum Oolong teh Alishan. 
Selesai minum teh, perjalanan dilanjutkan menuju Alishan, sampaiAlishan sekitar jam 12:30. Turun dari mobil bus, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan shuttle bus menuju restoran Alishan Gou. Selesai makan siang, jam sudah menunjukkan jam 13:30, petualangan menikmati keindahan alam Alishan baru akan di mulai. Di Alishan menghabiskan waktu sekitar satu setenggah jam. Sekitar jam 15:00 sampai di stasiun Shen Mu untuk naik kereta api kecil turun gunung. Sampai di Stasiun Alishan sekitar jam 15:10. Tamu foto-foto di depan stasiun hingga puas baru mulai berjalan menuju tempat tunggu mobil. Sekitar jam 16:00 naik mobil turun gunung.  Sampai di restoran Zhenbeiping jam 18:00. Tadi pagi saya sudah pesan restoran untuk menyiapkan kue tart ukuran 12 inch, ada tamu ulang tahun. Sampai di restoran, waitressnya langsung tanya kue tartnya mau dikeluarkan sebelum makan atau sebelum makan? Sebelum makan tentunya lebih bagus. Potong dan makan kuenya setelah makan baru cocok. Minta bantuan pihak restoran potong menjadi 26 bagian agar semua tamu dapat bagian.
Tamu makan dulu. Sayur restoran ini kebanyakan adalah menu babi. Sampai jam 19:10 tamu sudah selesai makan semua, dan jarak restoran ke hotel tidak jauh, jam 19:35 sudah sampai hotel Sun Dialogue ( 繪日之丘)

Foto di depan stasiun Alishan



Kereta Api Kecil di Alishan

Jalan setapak dalam Alishan Forest Recreation











Visitor Center di kaki gunung



Hotel Sun Dialogue Chiayi



Day Four, 04 Jan 2017
Hotel Sun Dialogue restoran untuk sarapan paginya tidak satu gedung dengan hotel, tempat sarapan paginya di  toke cafe yang juga merupakan bagian dari kepnuyaan hotel. Jam 08:00 semua sudah selesai makan dan mulai memasukkan koper ke dalam mobil. Setelah semua koper selesai dan mengembalikan kunci kamar, waktu sudah menunjukan jam 08:10 dan mobilpun mulai berjalan menuju Kaohsiung, kota nomor dua di Taiwan. 
Destinasi pertama yang akan di kunjungi adalah Buddha Memorial Center of Fo Guang Shan. Sampai dilokasi sekitar jam 09:40. Setelah masuk ke Front Hall dan kasih sedikit penjelasan, diteruskan dengan jalan kaki sambil foto-foto sampai ke gedung utama. Kebetulan sampai di gedung utama belum jam 11:00, jadi kami bisa mengambil kesempatan untuk mengunjungi rauangan Jade Buddha dimana di tempat ini terdapat relief gigi Buddha Sakyamoni. Setelah mengunjungi ruangan Jade Buddha, diteruskan masuk ke ruangan Golden Budhha, kemudian Ruangan Avalokitesvara, ruangan Hari-Hari Besar Agama Buddha dan terakhir naik lift sampai ke lantai tiga mengunjungi Rupang Buddha Sakyamuni yang tingginya 108 meter. 
Jam 11:30 semua tamu sudah menuju bus, dan jam 11:40 bus menuju ke restoran Wei Shiang Shan, restoran seafood dengan menu utama serba ikan. Sebenarnya rencana hari ini adalah makan di Restoran Manxiangyuan, namun hari rabu mereka libur, maka terpaksa ganti restoran.
Selesai makan sekitar jam 12:30 dan perjalanan diteruskan menuju Eda Outlet Mall yang memakan waktu sekitar setenggah jam perjalanan. 
Jam 13:00 sampai di Eda dan kesepakatan dengan tamu adalah kumpul kembali pada jam 15:00 di Tower C lantai B3, tepatnya pintu keluar masuk mall. Sampai semua kumpul, sekitar jam15:20 dan kami mulai berjalan ke tempat parkir bus. Bus sekitar jam 15:30 lebih dikit jalan menuju ke Pavilliun Naga Harimau atau Danau Teratai ( Lian Chi Than ). Sampai di Lian Chi Than jam 16:30 kurang lebih dan tamu bilang jam 17:00 kembali ke meeting point. Sekitar jam 17:20 semua naik mobil di tempat parkir, dan mobil mulai jalan menuju Love River. Sampai love River jam 17:45 dan kasih waktu tamu foto-foto hingga jam 18:00 untuk kemudian menuju ke Restoran Herbian makan malam. Selesai makan malam sekitar jam 19:00, semuanya berjalan ke mobil yang diparkir tidak jauh dari restoran. Sampai di Leoho Night Market sudah jam 19:15 dan tamu jalan-jalan serta belanja hingga jam 20:25 sudah kumpul semua. Jam 20:30 mobil jalan ke hotel yang jaraknya sekitar 2 km dari pasar malam. Sampai di hotel sekitar jam 21:00, setelah membagikan kunci kamar hotel saya tanya apakah masih ada yang mau keluar belanja? Tamu pada bilang sudah capek, apalagi besok mau mengejar kereta api dan harus bangun jam 05:30. Good Night! ZZZZZZ....







Denah Eda Mall

Eda Outlet Mall



Rhino adalah Ikon Eda World




Pasar Malam Leoho Night Market


Kao Hsiung Sun Hotel

Day Five, 05 Jan 2017
Jam 05:30 sudah morning call, karena hari ini harus jalan lebih awal agar tidak ketinggalan kereta api. Jam 06:30 hotel kasih kita sarapan lebih awal. Jam 07:30 tamu-tamu sudah masukin bagasi, dan jam 07:40 bus kita sudah berjalan ke stasiun kereta api Kaohsiung.
Sampai di stasiun Kaohsiung jam 08:05, masih cukup waktu untuk free time. Jam 08:20 semuanya kembali kumpul untuk masuk ke peron kereta api. Jam 08:40 kereta api dengan  nomor perjalanan 303 tujuan Hualian meninggalkan stasiun Kaohsiung menuju Hualian. 
Sekitar jam 11:00 tiba di stasiun Taitung. Di stasiun ini pesanan kotak nasi untuk makan siang diantar naik ke kereta api oleh pramugara kereta api.  
Setelah mendapat kotak nasi, langsung saya bagikan kepada tamu-tamu untuk makan siang. 
Jam 13:38 kita tiba di stasiun Hualian. Keluar dari stasiun Hualian, sebagian tamu ke ruang tata rias dan kemudian kami naik mobil jemputan. 
Acara pertama di Hualian adalah untuk mengunjungi  Marble Factory sekalian mau mengambil tiket kereta api. Sampai di Marble Factory sekitar jam 14:00. Saat tamu masuk ke Marble Factory melihat-lihat batu -batu mulia, saya ke loket toko untuk mengambil tiket kereta api buat besok balik ke Taipei. 
Setelah saya selesai mengurus tiket, tamu-tamu juga sudah keluar dari Toko Marble Factory dan berfoto ria dengan patung-patung Hsio masing-masing. Hitung-hitung, tidak sampai setenggah jam.
Karena semua sudah keluar dari toko, maka untuk menghemat waktu, kami langsung melanjutkan perjalanan ke destinasi kedua yaitu menuju Taman Nasional Taroko. Tempat pertama untuk photo stop adalah Gapura dan Batu Landmark Central Cross-Island Highway ( Jalan Raya Lintas Pulau Bagian Tenggah ) Taman Nasional Taroko. Pemandangan disini sangat indah untuk diabadikan. Selesai foto-foto, perjalanan dilanjutkan ke Swallow Grotto ( juga disebut Swallow Cave ). Sebelum sampai di Swallow Cave, untuk alasan keselamatan, kami pinjam helm proyek untuk melindungi kepala, karena tidak ada yang tahu apakah akan ada batu kerikil jatuh dari atas atau tidak.
Sampai di Swallow Grotto, tamu-tamu harus turun untuk jalan kaki. Karena hanya dengan jalan kakilah baru benar-benar bisa menikmati keindahan pemandangan alam di Taman Nasional Taroko. Taman Nasional Taroko terdiri dari lembah dingding batu marmer yang tinggi. Disam ping jalan adalah jurang dengan sungai Liwu yang airnya tidak berhenti mengalir. Disini kita bisa mendengarkan suara air 24 jam tidak berhenti. Tebing-tebing dan goa-goa sepanjang jalan yang kita lewati semuanya adalah batu marmer. Begitu pula bongkahan batu-batu yang sangat besar di sungai juga merupakan batu marmer. Namun batu-batu disini sudah tidak boleh diambil. Meskipun yang jatuh akibat longsor juga tidak boleh diambil. Karena semua yang ada didalan Taroko adalah aset negara.
Jalan kaki di Swallow Grotto hanya memerlukan waktu setenggah hingga empat puluh lima menit saja. Namun kalau sedang ramai, tamu harus berjalan setengahnya lagi. Kali ini cukup beruntung karena turis tidak terlalu banyak, jadi mobil bisa parkir dan menunggu di jembatan Jin-Heng. Selesai masuk wc di taman Jin-Heng, tamu-tamu sudah naik ke mobil untuk menuju lokasi ketiga, yaitu Eternal Spring, kuil peringatan para pahlawan pembuat Jalan Raya Lintas Pulau Bagian Tenggah. Para pahlawan pembuat jalan yang meninggal sebanyak 225 orang, nama-nama mereka diabadikan di dalam kuil tersebut.
Selesai di Eternal Spring waktu menunjukkan sekitar jam 16:30. Waktu yang tanggung untuk menonton Amy Dance maupun untuk makan malam. Oleh sebab itu tamu bilang mau mencoba makanan khas dan mau membeli oleh-oleh Hualian. Atas permintaan tamu tersebut, maka dalam perjalanan menuju Amy Dance, kami singgah di toko tepi jalan kasih tamu belanja makanan khas hualian yaitu moci. 
Pertunjukan Amy Dance di Kuang Lung dimulai jam 18:00, oleh sebab itu, kami harus sampai kesana sebelum jam 18:00 dan bersyukur kami tiba masih jam 17:45. Masih banyak waktu. Jam 18:00 tepat pertunjukan tarian dimulai. Terus terang saja, menurut saya, tarian di tempat ini tidak bagus. Penarinya terlihat lemas, tidak ada tenaga dan sepertinya tidak ada semangat hidup. Tidak seperti penari yang ada di Formosan Aboriginal Culture Village, baik musik maupun penarinya sangat menarik untuk ditonton.
Selesai menonton Amy Dance sudah mendekati jam 19:00 dan langsung menuju ke Restoran Noble Family Steak House. Makanan disini selain menu utama berupa Steak Sapi; Babi; Ayam, makanan yang lain adalah all you can eat. Tamu makannya lumayan cepat. Hanya sekitar satu jam sudah selesai makan dan kamipun menuju hotel Lihsuan Internasional yang berjarak kurang dari setenggah jam perjalanan.






Swallow Grotto


Mandor Wanita Inspeksi ke Gunung Marmer Hualian

Swallow Grotto

Gapura dan Batu Landmark Jalan Raya Lintas Pulau Bagian Tengah 


Noble Steak Makan Malam

Li Hsian Hotel




Day Six, 06 Jan 2017
Pagi ini kami itinery kami adalah naik kereta api Type Tze-Chiang dengan Nomor Perjalanan 407 jam 09:04 sampai di Stasiun Su'ao Xin jam 10:05.
Pagi hari jam 07:45 bus sudah sampai di depan hotel. Tamu-tamu masih sedang beraktifitas isi perut di pagi hari. Sekitar jam 08:15 bus mulai jalan menuju ke Hualian stasiun. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 15 menit saja dari hotel. Sampai di Stasiun Hualian, langsung saya bagikan tiket kereta. Kali ini tamu-tamu duduk terpencar-pencar, terbagi menjadi 5 gerbong. Cukup repot juga ngurusnya.
Jam 10:05 kami sudah sampai di stasiun Su'ao Xin. Setelah semua tamu berkumpul, saya mulai kumpulkan tiket untuk distempel keluar. Biasa, hal pertama yang dicari tamu di stasiun atupun di lokasi wisata adalah adalah tempat buang air. Sementara tamu-tamu pergi buang air, saya sendiri berjalan ke belakang stasiun untuk mengecek keberadaan mobil dimana. Ternyata mobil sudah parkir di tempat parkir tepi jalan. Saya kembali ke stasiun untuk membawa tamu naik bus, tetapi begitu sampai di meeting point, saya melihat ada beberapa tamu sedang sibuk di loket penjualan tiket. Setelah saya dekati, ternyata ada tamu yang ketinggalan tas ransel yang berisikan kamera di dalam kereta api. Pihak petugas menghubungi petugas di dalam kereta api bernomor perjalanan 407 untuk mengecek ke tempat duduk tamu, ternyata memang ditemukan tas tersebut dan kata pihak kereta api, tas tersebut akan dititipkan ke stasiun Jiaoxi. Tadinya kita mau agar dititipkan langsung ke Taipei Main Stasiun, namun mungkin petugas di Su'ao Xin tidak menyampaikan informasi saya, jadi tas tersebut tidak dititipkan ke bagian lost and found di TMS, tetapi dititipkan ke stasiun terdekat di dengan kereta api mereka, yaitu Stasiun Jio-xi. Biar bagaimanapun juga, tamu sdh boleh bernafas lega, karena tasnya sudah diketemukan dan kami akan segera menuju kesana untuk mengambil tas dan kameranya.
Hampir jam 12:00 siang akhirnya kami sampai di Yehliu Geo Park. Waktu memang ada pengunduran sekitar satu jam dari rencana awal. Sampai di Yehliu, kami langsung menuju Restoran Meiguanyuan untuk makan siang. Menu makan adalah seafood. Selesai makan siang, kami berjalan kaki masuk Yehliu Geo Park dan acaranya adalah acara bebas hingga jam 14:30. Angin di dalam taman termasuk kencang dan sedikit dingin. Salah satu tamu senior tidak tahan dengan angin dan dingin, tidak ikut menuju ke pantai melihat aneka batu-batu pasir yang unik dan yang tidak ada duanya di dunia. Yehliu Geo Park adalah taman untuk penelitian geologi berkelas dunia internasional di Taiwan, adalah ruangan kelas terbuka buat para Geoglog melakukan penelitian keadaan struktur, komposisi, sifat-sifat fisik, sejarah dan cara pembentukannya.
Sekitar jam 13:30 saya membawa tamu yang senior dengan memakai kursi roda menuju pintu keluar yang juga merupakan meeting point untuk menunggu para tamu kumpul pada jam 14:30. Terakhir menunggu hingga hampir jam 15:00 baru semuanya terkumpul dan mobil baru mulai jalan menuju ke Taipei 101.
Sampai di Taipei 101 masih belum jam 16:00, disini kasih tamu acara bebas selama 2 jam. Tidak ada tamu yang naik ke observatory deck. Setelah 2 jam, tamu sudah kumpul semua dan menunggu mobil datang untuk jemput pergi makan malam di Yun-Thai Restoran, sebuah restoran yang menyediakan makanan ala Thailand+Yunan+Myanmar.
Tidak sampai satu jam tamu sudah selesai makan, perjalanan dilanjutkan menuju ke Raohe Tourism Night Market. Cuaca malam ini kurang bagus, dingin dan disertai gerimis sedikit. Raohe Tourism Night Market bukanlah pasar malam yang sangat besar di Taipei, tapi cukup terkenal namanya di telinga orang lokal maupun Internasional. Kota Taipei ada 4 pasar malam yang banyak touris asing, yaitu Shihlin, Ximending, Raohe dan Ningxia. Sedangkan Tonghua night market, meskipun terkenal di Taiwan, namun tidak banyak turis asing tahu tempat ini, dan Tonghua night market tidak besar skalanya.
Dipasar malam acara bebas hingga jam 20:30, karena jarak dari pasar malam ke hotel yang terletak di Banqiao lumayan jauh. Hampir jam 21:00 semua tamu baru terkumpul dan kami sampai ke hotel hampir jam 22:00. Di belakang hotel juga masih ada night market Nan-Ya Night Market. Jaraknya jalan kaki sekitar 10-15 menit saja.


Yehliu Geopark

Yehliu Geopark












Raohe Night Market

Grand Forward Hotel


Day Seven, 07 Jan 2017
Rencana berangkat adalah jam 08:00, namun berhubung dikarenakan pagi ini di hotel ada acara pernikahan, jadi tamu sekalian melihat keramaian permainan yang dilakukan oleh teman-teman mempelai laki-laki utnk mengerjain mempelai laki-laki. 
Tidak terasa waktu sudah hampir jam 08:30, jadi buru-buru minta tamu naik mobil untuk berjalan menuju ke Fishermen's Wharf. Tamu Indonesia mungkin tidak tahu apa itu Fishermen Wharf. Akan tetapi kalau kita bilang itu adalah lokasi shooting film Meteor Garden F4, banyak tamu matanya akan menjadi terang berkilat. 
Sampai di Fishermen's Wharf sekitar jam 10:00. Tamu bilang setenggah jam saja disini, saya juga oke-okein aja. Terakhir hampir satu jam baru kumpul kembali ke mobil. Dari Fishermen's Wharf menuju ke Tamshui Old Street membutuhkan waktu sekitar 15 hingga 20 menit. Berhubung tgl 7 Januari 2017 adalah hari Minggu, jadi toko-toko disini sudah hampir 90% sdh memulai dagangannya. Makanan khas daerah sini adalah "telor besi", telor ayam atau bebek atau telor burung punyuh yang dimasak pakai ramuan kecap hingga terus itu keras digigit. Sekarang telor itu sudah tersedia berbagai rasa. Selain telur besi, masih ada Kracker Ikan dan Tahu Arcade yang juga merupakan makanan khas Tamshui Old Street.
Kurang lebih jam 12:30 tamu-tamu sudah mulai berkumpul di meeting point di depan toko Starbuck, dan jam 12:45 semuanya sudah berkumpul. Hari minggu Tamshui termasuk daerah yang ramai, jadi meskipun mobil parkirnya tidak terlalu jauh, kami juga harus menunggu hampir 15 menit mobil baru muncul.
Mobil mulai berjalan jam sdh menunjukkan jam 13:00. Dari Tamshui Old Street ke Restoran Bihai ShanZhuang membutuhkan waktu sekitar setenggah jam lewat dikit. Restoran menyiapkan makanan dengan cepat. Mungkin karena kami adalah grup terakhir kali, jadi makanan sudah disiapkan sebelum kami sampai di restoran.
Sebagian tamu makan tidak sampai satu jam sudah keluar, sebagian lagi masih menikmati sisa-sisa makanan yang belum habis. Itinery berikutnya adalah Martyr's Shrine yang terletak kurang lebih 300 meter dari restoran. Daripada nunggu mobil datang jemput yang akan memakan waktu lebih lama daripada jalan kaki, maka saya putuskan untuk jalan santai saja ke Martyr's Shrine.
Sampai di Martyr's Shrine waktu baru menunjukkan sekitar jam 14:45, masih ada waktu 15 menit baru akan ada acara pengantian penjaga Martyr's Shrine. Kami mempergunakan kesempatan ini untuk foto foto grup.
Jam 15:00 tepat para tentara penjaga mulai melaksanakan tugasnya untuk changing guard. Lama acara penggantian penjaga ini memakan waktu sekitar 35 menit. Penjaga yang diganti total 4 orang, terdiri dari ganti 2 orang di dalam kuil, 2 orang di pintu gapura. Selain itu masih ada sedikit atraksi lempar-lempar senapan.
Sekitar jam 15:35 kami meninggalkan Martyr's Shrine untuk test makanan-makanan snacks dan oleh-oleh di Vigor Kubo. Tentu saja Pineapple Cake adalah highlight nya makanan di Vigor Kubo ini, dan validasi lambang "Halal" dari Asosiasi  Muslim Taiwan juga merupakan high light penjualan mereka buat turis-turis muslim.
Di Vigor Kubo kami tidak menghabiskan waktu terlalu banyak. Tidak sampai setengah jam sudah keluar dari toko untuk melanjutkan perjalanan ke Chiang Kai-Shek Memorial Hall. Sebelum sampai di Chiang Kai-Sek Memorial Hall, supir membawa kami melewati depan istana presiden. Kami tidak turun untuk foto-foto, karena dalam itinery memang tertulis hanya lewat saja.
Sampai di depan gapura Chiang Kai-Sek Memorial Hall belum jam 16:00  dan meeting point nya adalah jam 17:00 di kantor pos. Menunggu hingga tamu bisa diarahkan ke dan naik mobil sudah jam 17:15 kurang lebih. Itinery berikutnya adalah ke National Cultural and Creative Gift Center atau Handicraft Center. Letaknya tidak jauh dari Chiang Kai-Sek Memorial Center, kurang dari 10 menit sudah sampai. Tamu masuk juga tidak lama, tidak sampai setengah jam sudah keluar. 
Acara selanjutnya adalah makan malam dan Ximending. Dari Handicraft Center kami berangkat sekitar jam 17:45, sampai di restoran sekitar jam 18:00 pas waktu makan malam. Kami diatur makan di lantai 6 oleh pihak restoran Xiang Man Lou. Menu makanan adalah versi Hongkong, termasuk makanan Asia Tenggara juga, agak cocok dengan lidah orang Indonesia. Restoran lantai 6 selain grup kami, ada satu grup perusahaan MLM juga sedang melakukan acara makan malam, musiknya cukup kencang! Cukup ramai! Saya merasa sedikit tidak nyaman dan sedikit marah ke pihak restoran karena mengatur kami makan satu ruangan dengan acara perusahaan MLM. Mendingan kalau acara mereka ada acara tarian ataupun entertaiment, yang ada hanya musik dan pidato! Pusing dan ribut! Oleh sebab itu aku juga ikut membuat suara kegaduhan dengan speaker saya, sengaja mau ganggu acara mereka biar mereka merasa terganggu dan protes ke pihak restoran. Untung saja tamu tidak ada yang protes ataupun merasa terganggu dengan acara MLM tersebut.
Setelah selesai makan hampir jam 19:00, setelah sampai ke meeting point di depan KFC, baru jam 19:00 lewat dikit. Saya kasih tamu acara bebas hingga jam 21:00 or naik taxi pulang. Untung tidak banyak yang ngaret, sehingga jam 21:00 kami sudah berjalan ke Hankou Street untuk naik mobil. Sampai di hotel sudah hampir jam 22:00. Entah masih ada yang ke pasar malam atau tidak, karena saya harus pulang ke rumah untuk tidur. Besok jam 04:00 harus bangun tidur.

Lover Brigde, Fishermen's Wharf

Lover Brigde, Fishermen's Wharf

Lover Brigde, Fishermen's Wharf

Lover Brigde, Fishermen's Wharf

Lover Brigde, Fishermen's Wharf

Lover Brigde, Fishermen's Wharf

Lover Brigde, Fishermen's Wharf













Thamshui Old Street

Thamshui Old Street

Thamshui Old Street

Thamshui Old Street

Martyr's Shrine









Day Eight, 08 Jan 2017
Dari rumah saya naik taxi ke hotel. Sampai di hotel sekitar jam 05:00. Hari ini supir terjebak dalam perbaikan jalan. Jadi sampai ke hotel agak telat. Hampir jam 05:40 baru sampai dan kita hampir jam 06:00 baru berangkat ke bandara. Sampai bandara hampir jam 07:00 dan selesai ambil boarding pass sudah jam 07:00 lebih.

Konfigurasi Tempat duduk tamu pulang ke Jakarta. Goodluck!