Taman Nasional Taijiang
Taman Nasional Taijiang adalah Taman Nasional
yang ke-8, dan merupakan Taman Nasional Kota pertama di Taiwan. Diresmikan pada
tanggal 28 Desember 2009.
Nama Taijiang diambil dari nama sejarah daerah
tersebut yang dulu bernama Teluk Taijiang ( laguna, Laut Pedalaman Taijiang ), sekarang teluk
tersebut sudah menjadi dataran, tanah becek, lahan basah dan tempat budidaya
ikan.
Wilayah Taman Nasional Taijiang meliputi
Distrik An-Nan dan Distrik QiGu Kota Tainan, termasuk dataran pesisir SiCao,
LuErMen, sekitar area bekas ladang garam An-Shun, Laguna Qi-Gu dan wilayah laut
selat Taiwan sampai ke perbatasan pulau Dongji, Kabupaten Penghu.
Sejarah
Sebelum abad ke-18, daerah ini dikenal sebagai
Laut Pedalaman ( teluk ) Taijiang, menyerupai sebuah laguna atau teluk yang
terletak di Barat Daya Taiwan. Namun pada pertengahan abad ke-18, laguna
tersebut secara bertahap berubah menjadi tanah dataran. Gosong pasir ( atau
Terumbu atau Delta ) bagian luar laguna terhubung menyatu dengan tanah dataran,
hanya menyisakan Danau Sicao, Danau Kunshen dan beberapa tanah becek ( lahan
basah ) sebagai situs peninggalan dan saat ini telah menjadi habitat tempat
tinggal mahluk hidup yang sangat penting.
Selain itu, Taijiang juga merupakan tempat
kejadian beberapa peristiwa penting sejarah, misalnya Zheng Chenggong ( Koxinga
) dan pasukannya memasuki teluk dari muara Luermen untuk menyerang Penjajahan
Balanda (VOC) secara mendadak, dan berhasil mendirikan pemerintahan orang suku
Han dan mengembangkan masyarakat Tionghua dominan.
Tidak seperti Taman Nasional lainnya yang ide
dan rencana dipimpin dan dibimbing oleh pemerintah pusat, Taman Nasional
Taijiang diprakarsai oleh Pemkot Tainan. Ide dan rencana awal disampaikan oleh
Walikota periode ke-14 dan 15 yang bernama Hsu Tiancai selama kampanye
pemilihan. Setelah terpilih, beliau sangat aktif mempromosikan idenya hingga
mendapat dukungan dari pemerintah pusat.
Setelah melewati beberapa kali konfirmasi cakupan
wilayah, selain memasukan wilayah Selat Taiwan, distrik Qigu juga digabung.
Pada awalnya taman nasional ini diberi nama “Taijiang Hei Shui Gou Guo Jia Gong
Yen ( Taman Nasional Taijiang dan Parit Hitam ) *Parit hitam adalah sebutan
lain dari Selat Taiwan, karena di selat Taiwan ada parit laut yg berkedalam lebih
dari 1000 m, karena dalam jadi terlihat hitam airnya.
Tanggal 29 Juni 2009 Kementrian Dalam Negeri
menyetujui rencana taman nasional tersebut dan menetapkannya bernama “Taijiang”
untuk mempermudah pemasaran internasional.
Tanggal 15 Oktober 2009 diumumkan dan tanggal
28 Desember 2009 resmi beroperasi.
Tanggal 13 Jan 2016 di Anping Harbor
diresmikan Pusat Adminitrasi dan Visitor Center.
Jaman Belanda VOC
Tahun 1624 Belanda memutuskan untuk
menghancurkan benteng mereka yang berada di Penghu dan pindah ke Taiwan dan
membangun kastil di wilayah Tayoan, Tainan. Pembangunan Kastil menghabiskan
waktu 8 tahun 4 bulan, pada akhir tahun 1632, kastil dengan lebar 100 kaki,
panjang 140 kaki selesai dibagun.
Kegunaan dari kastil ini adalah sebagai pusat
perdagangan dan administrasi pemerintahan VOC di taiwan. Pada awalnya, kastil
ini diberi nama “Kastil Orange”, lalu pada
tahun 1627 diganti nama menjadi “Zeelandia”. Sekarang
dikenal dengan nama Anping Gubao ( Anping Fort )
Pada masa Perang Dunia II, Kastil Zelandia
sudah hancur dibom oleh Inggris, saat ini hanya sisa puing-puing dan tembok. Anping
Fort yang sekarang kita lihat adalah hasil renovasi Jaman Penjajahan Jepang dan
Pemerintah Nasionalis setelah datang ke Taiwan.
Pulau ujung tanjung di jalur utara, di sudut
yang berlawanan Zeelandia Fort, karena lokasi ini sebelah utara bisa menjadi
pos jaga dan tempat pertahanan pintu masuk jalur air Luermen, sebelah selatan
bisa bisa memonitor pintu jalur air utara dan selatan teluk Taijiang, oleh
sebab itu pada akhir tahun 1631 selesai dibangun benteng pertahanan.
Bentuk bangunannya adalah menara benteng
pertahanan berlantai tiga, dua lantai bawah lebarnya 6 meter, lantai atas
lebarnya 9 meter. Lantai atas dilengkapi 6 meriam, tebal tembok 2,5 meter.
Benteng ini diberi nama “Zeeburg” oleh Hans Putmans pada tahun 1633.
Pada tahun 1656 benteng pertahanan ini hancur
akibat angin topan dan tidak pernah diperbaiki, hal ini memberikan kesempatan
kepada Zheng Chenggong ( Koxinga ) untuk mendarat.
Pada tahun 1661 Zheng Chenggong dengan
pasukannya memasuki Teluk Taijiang melewati pintu jalur air Luermen dan
mendarat di pulau ujung utara.
Jaman Dynasti Qing
Januari 1823 terjadi gempa bumi dasyat
diseluruh pulau Taiwan. Sehingga menyebabkan kepadatan tanah melonggar dan
gampang terkikis. Pada bulan Juli tahun yang sama, serangkaian badai dan hujan
lebat menguyur pulau Taiwan, menyebabkan tanah dan lapisan bebatuan yang sudah
longgar tererosi dan longsor.
Longsoran tanah dan lumpur terbawa aliran sungai Zengwen masuk ke teluk Taijiang, mengisi teluk Taijiang dengan tanah dan lumpur
hingga menjadi dataran. Setelah bencana berakhir, aliran sungai di sekitar
Taijiang seperti : sungai Zengwen dan sungai Yanshui terus-menerus membawa
pasir-pasir dalam jumlah sangat besar. Pasir-pasir mengisi, mengendap, menimbun
teluk Taijiang, sehingga bermunculan tanah-tanah dataran laut yang baru.
Tanah
dataran baru menarik banyak sekali imigran-imigran baru untuk mengolah lahan
disini. Akan tetapi karena disini termasuk lahan basah dan mengandung unsur
garam yang tinggi, oleh sebab itu mereka mengalami kesulitan bercocok tanam
disini. Ditambah lagi sumber air pengairan tidak ada, maka mereka hanya bisa
menanam tamanan yang tahan air asin dan tahan kering untuk menyambung hidup.
Berhubung ombak laut di Teluk Taijiang sangat
stabil, sehingga sangat cocok untuk habitat ikan. Oleh sebab itu, penduduk
disini bisa bekerja sebagai nelayan menangkap ikan, menangkap bibit ikan
sebagai mata pencaharian.
Memanfaatkan lokasi endapan lumpur yang
menjadi lahan basah, rawa-rawa, kubangan air, pantai dangkal ataupun aliran air
parit dll, peduduk mebuat tambak-tambak untuk budidaya kerang dan ikan sesuai
habitat disini
Jadi budidaya ikan dan kerang sepanjang
pesisir perairan adalah aktifitas ekonomi penduduk setempat yang sudah lama
dilakukan sebagai peneysuaian diri terhadap faktor lingkungan tempat tinggal
mereka.
Taijiang setelah
Pemerintahan Nasionalis datang
Memasuki akhir masa penjajahan Jepang dan akhir
Perang Dunia II, jalur air Luermen mendangkal. Kedua sisi hulu sungai Yansui
telah dikembangkan dan pembangunan jalan raya menyebabkan penyempitan air
sungai juga mengurangi jumlah pasir yang turun.
Sedangkan hulu sungai Zengwen
juga berturut-turut dibangun waduk Wushan, waduk Zenwen dan waduk Nanhua,
sehingga pasir-pasir yang dulu terbawa aliran sungai Zengwen sekarang mengendap
di waduk-waduk tersebut, oleh sebab itu lumpur dan pasir yang biasa mengikuti
aliran sungai Zenwen ke laut berkurang signifikan.
Ditambah lagi beberapa tahun
terakhir ini sisi selatan muara sungai Yanshui, danau Kunshen, dibangun
pelabuhan laut dan pelabuhan multifungsi Pelabuhan Komersial Anping, dan di
sisi utara muara dibangun pipa-pipa pembuangan air limbah Kawasan Industri
Teknologi Tainan, sehingga menimbulkan efek dermaga.
Pelabuhan Komersial Anping |
Diantara muara Sungai Zengwen dan Dingtou Esha,
pada era tahun 1960 banyak dibangun tambak-tambak ikan. Sedangkan wilayah dataran
laut Qigu diantara pelabuhan Kunshen dan Qingshan Gangshan, pada era tahun
1970-an dekembangkan ladang garam skala besar.
Seiring perubahan lingkungan, biaya tenaga
kerja industri budidaya dan industri garam meningkat, sehingga daya saing harga
pasaran modern berkurang, menyebabkan perusahan industri garam Taiwan mengeluarkan
kebijakan rencana menghentikan jemur garam di tahun 1990-an. Sedangkan budidaya
ikan juga dipengaruhi oleh tekanan modal dan dampak lingkungan, generasi muda
merasa pekerjaan terlalu berat, tinggi resiko, berbahaya dan pemasukan tidak
stabil, oleh sebab itu usaha tambak-tambak budidaya ikan pelan-pelan
ditinggalkan dan terbengkalai.
Bekas tambak ikan yang sudah terbengkalai , sebagian ditutup kembali menjadi dataran atau dibiarkan saja |
Industri budidaya tradisional yang merosot
memungkinan lingkungan kehidupan alam bisa beristirahat dan pulih kembali,
kehidupan ekologi menjadi semakin banyak dan beragam.
Taijiang memiliki dua lahan basah yang
bertaraf internasional, yaitu lahan basah muara sungai Zengwen dan lahan basah
Sicao. Juga memiliki dua lahan basah taraf nasional, yaitu lahan basah Ladang
Garam Qigu dan lahan basah muara sungai Yanshui.
Demi untuk melindungi dan melestarikan sumber
kehidupan ekologi dan sumber kebudayaan yang berharga ini, kelompok lingkungan
hidup setempat selama bertahun-tahun melakukan upaya perjuangan hingga tanggal
15 Oktober 2009 Kementerian Dalam Negeri mengumumkan berdirinya “Taman Nasional
Taijiang” dan diresmikan pada tanggal 28 Des 2009.
Cakupan Wilayah
Luas TamanNasional Taijiang 39.310ha
Wilayah darat dan laut yang termasuk Taman Nasional Taijiang |
Luas dataran : 4.905ha, terbagi menjadi
4bagian sbb :
Utara:Tanggul sebelah selatan
Pelabuhan Ikan Qingshan
Timur:Sepanjang pesisirlaguna
Qigu, Tanggul Qingshanlun, hutan-hutan penahan angin sepanjang pesisir sungai
Zengwen, Yanshui serta pesisir pantai tanah milik negara
Selatan:Tanggul Anping di
sebelah selatan sungai Yanshui
Barat :Semua gosong pasir atau
Terumbu atau Delta dipesisir pantai. Titik paling barat pulau Taiwan ada di
sini, muara sungai Zenwen.
Luas Wilayah Laut sekitar 34.405ha, terbagi
atas:
Garis Kontur sekitar 20 Meter
Selat Taiwan dari batas pulau Dongji sampai
Luermen, panjang 54 km, lebar 5 km
Lingkungan Geografi
Dulu berupa teluk atau laut pedalaman, tidak
ada dataran tinggi, rata-rata hanya 0,5 meter diatas permukaan laut.
Terdapat tiga aliran sungai utama, mengalir
dari timur ke barat, muara sungai terdapat lahan basah.
Tiga sungai tersebut diatas adalah : Sungai
Zengwen, Sungai Luermen dan Sungai Yanshui.
Selain itu ada sungai buatan Jaman Dynasti
Qing yang mengalir dari selatan – utara, merupakan sungai transportasi atau
kanal pertama di seluruh Taiwan
Pelabuhan Rakit Bambu : dibuka pada Masa
Kaisar Qingdao, namanya karena lebarnya
hanya bisa dilalui oleh rakit bambu. Saat ini kebanyakan difungsikan
sebagai saluran drainase dan pemerintah
juga merencanakan untuk dijadikan tujuan pariwisata.
Lahan Basah ( Wetland )
Tahun 2007 Departemen Pembangunan Konstruksi
Kemeterian Dalam Negeri Taiwan meyeleksi 75 Lahan Basah taraf nasional dan
internasional, dan ada 4 berada di Taman Nasional Taijiang
Lahan
Basah Muara Sungai Zengwen : Taraf Internasional,
setiap tahun hampir 2/3 burung migran Ibis Sendok Berwajah Hitam (Platalea
minor) yang hampir punah melewati musim dingin disini
Lahan
Basah Sicao : Taraf Internasional, disini terdapat
banyak tambak ikan, ladang garam, saluran sungai dan hutan mangrove yang menjadi
lokasi kembang biak Burung Black Winged Stilt atau Gagang Bayam Belang serta
burung air lainnya.
Lahan Basah Muara Zengwen ( Yahoo News ) |
Lahan
Basah Ladang Garam Qigu : Taraf nasional, musim dingin
menarik burung unggas jenis bebek dan angsa liar, juga merupakan tempat habitat
burung migran Ibis Sendok Berwajah Hitam (Platalea minor).
Lahan Basah Muara Sungai Yanshui : Taraf
nasional, adalah tumbuhan alga, hutan mangrove dll.
Lahan basah Qigu ( travel taiwan. twtainan.net ) |
Kehidupan
Ekologi di Rawa-rawa air asin dan lahan basah
Pada awalnya, lokasi penjemuran garam yang
dibuka oleh pemerintahan Jepang di Taijiang berada di Ladang Garam Sicao Anshun
dan sebagian wilayah Ladang Garam Qigu. Baik ladang garam maupun tambak ikan,
semuanya adalah berlandaskan kebutuhan industri ekonomi, melalui hasil karya
manusia menciptakan pemandangan bentang alam. Ladang garam pada mulanya dibawah
pengendalian pekerja garam dan pabrik garam, terdapat jumlah permukaan air yang
teratur, kadar garam dan tanggul tanah yang terjaga dan terenovasi. Demikian
juga tambak ikan. Disaat masih ada budidaya ikan, pemilik tambak akan
menyiapkan lahan, memperbaiki tambak, memotong rumput, mongontrol permukaan air
dan kadar garam. Sekarang ini, ladang penjemuran garam sudah ditinggal kosong,
sebagian tambak yang sudah tidak beroperasi, dataran laut ini lambat laun
berubah menjadi lingkungan ekologis yang baru. Berubah menjadi taman edennya
aneka burung dan ikan.
Burung hijrah di Lahan Basah Taijiang ( Liberty Time ) |
Kehidupan
Ekologi di muara sungai, gosong pasir dan laguna.
Pantai:Karena ombak atau arus tepi pantai dll membawa pasir dan kerikil
mengendap dan menumpuk di tepi laut dan membentuk pantai, dapat dibedakan
menjadi dua jenis pantai, yaitu : Pantai Pasir dan Pantai Kerikil.
Gosong
Pasir ( Sandbar ) :Adalah kerikil dan
pasir di laut yang karena pengaruh ombak dan arus air, mengumpul di tepi laut
dan membentuk seperti tanggul, yang biasa disebut gosong pasir, pulau pasir,
terumbu dan delta.
Gosong Pasir atau Sand Bar ( Yahoo News ) |
Ujung Tanjung Pasir (sandspit):Tanjung Gosong pasir ( sandbar) yang menjulur kelaut
Laguna:Daerah air yang dikepung oleh gosong pasir dan dataran tepi pantai atau
adalah sekumpulan air asin yang terpisah dari laut oleh penghalang yang berupa
pasir, batu karang atau semacamnya
Daratan
Laut : Tanah Dataran baru dari laut, yaitu laut
setelah melalui proses alami ataupun hasil tanah dari pembuatan tanggul oleh
manusia, atau secara luas kita sebut semua tanah dataran yang muncul dari tepi
pantai yang dangkal.
Kehidupan Ekologi Lahan Basah Hutan Mangrove
Hutan mangrove di pesisir utara sungai Zengwen
dan titik temu antara sungai Qigu dan sungai Sangu adalah yang paling
representatif, terdapat sekitar 10 ha hutan mangrove jenis api-api murni (black
mangrove 海茄苳 Hǎi jiādōng , latin : Avicennia marina)
di dalam “Cagar Alam Hutan Mangrove Hailiao” , bukan saja hutannya indah, juga
merupakan tempat berkumpul dan bersarang ribuan burung kuntul kecil(小白鷺), burung
kowak-malam abu dan burung kuntul kerbau(夜鷺及黃頭鷺)
Sisi utara sungai Zengwen ke selatan ada 3
tempat bisa untuk menikmati keindahan lahan basah hutan mangrove :
Hutan Mangrove |
1. Jalur air Rakit bambu dan jalur air sekitar
kelenteng Nona Cai. Spesies mangrove disini adalah mangrove api-api ( Black Mangrove 海笳苳 Avicennia marina ) dan mangrove teruntum / mangrove putih/mangrove duduk (White-flowered Black Mangrove 欖李 Lumnitzera racemosa)
2. Di daerah Sicao, belakang kelenteng Dazhong
dan jalur air sebelah timur, terdapat hutan bakau jenis bakau kecil ( spotted mangrove 紅海欖 Rhizophora Stylosa
atau juga red mangrove ), jenis bakau kurap ( loop-root mangrove五梨跤/紅茄苳 Rhizophora Mucronata
atau juga red mangrove) yang memiliki batang akar dan
kanopi pohon yang rimbun. Hutan mangrove disekitar kelenteng diperkirakan
berumur lebih dari 10 tahun, membentuk pemandangan unik Terowongan Hijau ( Sicao
Green Tunnel ). Kolam pasang surut di depan dan jalur air disekitar kelenteng
menjadi habitat bagus pertumbuhan bakau teruntum Lumnitzera Racemosa ( 欖李 ). Bulan Juni
bermekaran bunga warna putih bagiakan salju. Selain itu ada sedikit Mangrove Kandelia obovata hasil dari rehabilitasi
manusia.
3. Di area Danau Sicao ( Sungai Yanshui,
Sungai Irigasi Jianan, Kanal Transportasi Garam Lama, titik temu sungai Rakit
Bambu ) terdapat hutan magrove alami yang luas campuran spesies Avicennia marina, Lumnitzera Racemosa dan Rhizophora
Mucronata.
Situs Peninggalan Sejarah
Benteng Pertahanan Sicao ( Sicao Fortress ), tahun 1840,Peninggalan
sejarah Grade 2
Dermaga Transportasi Garam Anshun ( Monumen Sejarah Kota )
Pelabuhan Luermen
Pelabuhan Rakit Bambu ( Zhu Fa Gang)
Satwa Taijiang
Ibis sendok
berwajah hitam , bahasa Inggris : Black-faced spoonbill , bahasa latin : Platalea
minor, mandarin tradisional :黑面琵鷺
Ikan bandeng
, Bahasa latin : Chanos chanos), Dalam bahasa Bugis dan Makassar dikenal
sebagai ikan bolu, dan dalam bahasa Inggris milkfish, mandarin tradisional : 虱目魚
Kepiting Air
Pasang Taiwan , Bahasa latin : Uca formosensis, mandarin tradisional : 臺灣招潮蟹
Ikan Tembakul
(Boleophthalmus pectinirostris),Nama-nama lainnya adalah timpakul,
tempakul, gelodok, belodok, belodog, atau blodog, atau belacak (bahasa Melayu),
gabus laut, lunjat, dan mudskipper ( bahasa Inggris ), mandarin tradisional :大彈塗魚
Burung Avocet
Paruh-lengkung , dalam Inggris disebut Pied avocet, Bahasa latin : Recurvirostra
avosett, mandarin tradisional: 反嘴鴴、反嘴長腳鷸
Kepiting
Tentara, dalam bahasa latin disebut Soldier Crab, dalam bahasa latin disebut Mictyris
brevidactylus, orang Jepang menyebutnya Heitai-Gani, mandarin tradisionalnya
adalah短指和尚蟹
Burung
Gagang Bayam Belang, bahasa Inggris : Black-winged stilt , bahasa latin : Himantopus
himantopus, bahasa melayu : Burung Kedidi Kaki Panjang atau nama lain Burung
Stilt, mandarin tradisional : 高蹺鴴、黑翅長腳鷸、紅腿娘子
Kepiting
Darat Besar, nama Inggrisnya Land Crab, bahasa latinnya Cardisoma carnifex,
tulisan tradisional mandarin : 兇狠圓軸蟹
Tonggeret
atau Garengpung spesies khusus Taiwan,
nama latin : Taiwanosemia hoppoensis, mandarin tradisional : 北埔蟬
Jenis ikan
bertulang sejati taijiang, nama latinnya Pseudogobius taijiangensis,
tradisional chinese : 台江擬鰕虎. Ikan-ikan yang menjadi sumber makanan
burung-burung hijrah di Taman Nasional Taijiang.
Lokasi
Wisata
Sicao
Danau Sicao yang
berada di Taijiang membentuk seperti tanduk rusa, didalamnya terdapat kehidupan
ekologi hutan mangrove yang sangat beraneka ragam, boleh dibilang adalah
miniaturnya sungai Amazon.
Sicao Green
Tunnel, miniatur Amazon Taiwan, memiliki paparan hutan mangrove luas yang
dilindungi dalam area Suaka Margasatwa, pengunjung bisa menikmati aneka pohon
bakau di dalam hutan mangrove dengan naik kapal rakit wisata dari belakang
Kelenteng Dazhong, tempat satu-satunya di Taiwan dimana wisatawan bisa melihat
keindahan 4 jenis pohon mangrove sekaligus.
Lahan Basah Sungai Yanshui
Lahan basah
terletak di muara sungai Yanshui, luasnya sekitar 635 ha. Disini bisa melihat
burung-burung langka yang hampir punah seperti Burung Bangau Oriental White
Stork (Ciconia boyciana), Ibis sendok berwajah hitam , juga ada elang yang
sangat langka, Elang Rawa Katak ( Inggris : The western marsh harrier, Latin : Circus
aeruginosus, cht : 澤鵟 ) ; burung Alap-Alap Erasia ( Inggris : Common kestrel ,
latin : Falco tinnunculus, cht : 紅隼), burung dara-laut kecil ( melayu :
burung camar kecil, Inggris : Little tern, latin : Sternula albifrons, cht
: 小燕鷗 ), Burung Hwa-Mei ( Inggris : Chinese
hwamei or melodious laughingthrush, Latin : Garrulax canorus, melayu : Burung
Rimba Hawai), burung Cendet Cokelat ( Inggris : brown shrike, latin : Lanius
cristatus, Melayu : Burung Seliah, cht : 紅尾伯勞 ) dan tanaman Anggrek liar : Anggrek
Bawang Hantu ( latin : Eulophia graminea, Inggris : Chinese crown orchid, cht :
禾草芋蘭 ) juga merupakan salah satu sumber yang memperkaya kehidupan ekologi
disini.
Oriental White Stork (Ciconia boyciana) |
Elang Rawa Katak |
Alap-Alap Erasia |
Dara-laut kecil |
Cendet Cokelat |
Wang Zai Liao Sha Zhou ( Bong-a-liao ), Wang
Zai Liao Sand Bar
Adalah
Gosong Pasir ( Sand Bar) tepi laut. Merupakan hasil endapan pasir dan lumpur
yang dibawa oleh arus sungai-sungai yang berada di sebelah barat pulau Taiwan,
serta lumpur pasir yang di bawa oleh ombak dari Selat Taiwan, lambat laun
menumpuk dan muncul ke permukaan laut, membentuk gosong pasir atau sandbar yang
memanjang. Di daerah Liukong, Nanwan, Longshan dan Hailiao ada ada kapal (
rakit ) wisata yang membuat itinery berpetualangan ke sandbar ini.
Cagar Alam Bangau Ibis sendok berwajah hitam
Burung
Bangau Ibis Sendok Berwajah Hitam adalah hewan yang sangat representatifdi
Taman Nasional Taijiang. Cagar alamnya berada diatas lahan negara di tanggul
laut Qigu, luas ekitar 300ha, setiap tahun bulan september burung tersebut akan
migrasi dari utara kesini untuk melewati musim dingin. Sistim kedidupan muara
sungai yang variatif menarik banyak burung migranberhenti mencari makan disini.
Bulan maret tahun berikutnya mereka akan terbang lagi kembali ke utara.
Lokasi Rekreasi Dermaga Liukong (6 lobang )
Karena ada 6
lobang pipa pembuangan air oleh sebab itu bernama Liukong atau enam lobang.
Merupakan dermaga sederhana untuk naik kapal rakit nelayan keliling laguna.
Sepanjang jalan wisatawan bisa melihat tambak dan bangsal tiram, jala-jala
nelayan, mengunjungi gosong pasir dan kalau cuaca cerah masih bisa menikmati
keindahan matahari terbenam. Ada sebagian pemilik kapal rakit masih bisa
memanggang tirem ataupun ikan bandeng untuk dinikmati tamu
Lahan Basah Muara Sungai Zengwen
Muara sungai
Zengwen yang terletak di sisi barat daya Taiwan, merupakan lahan basah tingkat
internasional. Luas sekitar 3218 ha. Berhubung aliran dari hulu membawa banyak
sekali garam nutrisi, oleh sebab itu menjadi tempat habitat buat berbagai jenis
kehidupan. Setiap yahun mulai bulan Oktober, menarik burung Bangau Ibis Sendok
Berwajah Hitam dari Korea dan negara lainnya terbang kesini untuk melewati
musim dingin. Selain itu juga banyak sekali unggas lainnya yang sudah hampir
punah juga akan migran kesini.
Area Hutan Mangrove Hailiao
Berada
disekitar muara sungai Qigu. Hutan Mangrove yang utama ditumbuhi oleh pohon bakau
api-api ( Black Mangrove - latin : Avicennia marina). Penduduk di Qigu utama
bermata pencaharian sebagai pebudidaya ikan, jadi tempat ini banyak mengundang
burung-burung pemakan ikan seperti burung Kuntul kecil (Egretta garzetta) untuk
menetap disini. Pemkot juga mendirikan paviliun tiga lantai untuk pecinta
burung mengamati si Kuntul Kecil. Disamping kanan paviliun ada pusat informasi
yang bisa memberikan informasi detail tentang hutan mangrove dan flora tepi
laut.
Lokasi Rekreasi Dermaga Nanwan
Terletak di laguna Qigu
sebelah barat. Dermaga ini bisa naik kapal rakit keliling laguna
Ladang Jemur Garam Anshun
Adalah
ladang garam yang dikembangkan oleh Perusahaan Garam Taiwan pada masa pemerintahan
Jepang di tahun 1919. Merupakan basis industri gram pertama di Taiwan. Disini
ada 5 jalur rel kereta api yang membawa garam ke daerah Yongkang dan satu jalur
kanal mengangkut garam langsung menuju ke pedagang asing. Ladang Garam Ansun
ditutup pada tahun 1994.
Benteng Pertahanan Sicao ( Situs Sejarah )
Setelah
pecah perang ganja tahun 1840, demi untuk berantisipasi kemungkinan Inggris
akan menyerang Taiwan, Dynasti Qing Menunjuk Komandan Angkatan Bersenjata
Taiwan, Yao Ying untuk membangun. Benteng ini ada sepuluhpondasi meriam, tujuh
meriam terpasang, sekeliling benteng digali parit, di dalam parit dipasang
20ribu batang bambu runcing, membentuk pertahanan yang solid, dikenal dengan
nama Benteng Penentram Laut .
Laguna Qigu
Luas sekitar
1350 ha, merupakan laguna terbesar Taiwan. Lingkungan ekologis yang sangat baik,
membenihkan kehidupan ekologi laut yang kaya. Ditambah lagi adanya budidaya
ikan, memberikan sumber makanan untuk burung-burung migran, menjadi habitat
yang paling baik buat mereka.
Sungai Luermen
Merupakan
Jalur Air bersejarah sejak dulu. Jalur sejarah dari Taiwan berlayar ke perairan
pulau Dongji, Penghu. Jalur air simbolis penyeberangan orang fujian ke Taiwan
masa aturan penyeberangan Dynasti Qing. Jalur pelayaran Zheng Chenggong
mendarat di Taiwan. Jalur air yang banyak kapal tenggelam di selat Taiwan pada
masa yang berbeda.
* sumber naskah: wikipedia